Kerajaan Mataram merupakan kerajaan Hindu-Budha terbesar di Jawa. Kerajaan ini terletak di daratan Jawa Tengah.
Mulanya Kerajaan Mataram adalah kerajaan hindu, tapi setelah Raja Sanjaya meninggal dunia, kerajaannya berubah jadi kerajaan Budha.
Jejak sejarah Kerajaan Mataram bisa kamu ketahui dari peninggalan-peninggalannya. Candi dan prasasti merupakan dua sumber utama yang menunjukan berdirinya Kerajaan Mataram kuno hingga keruntuhannya.
Candi Borobudur adalah peninggalan Kerajaan Mataram yang paling besar dan fenomenal. Namun, ada beberapa peninggalan Kerajaan Mataram yang belum banyak diketahui orang.
Simak yuk, tujuh peninggalan Kerajaan Mataram Kuno di bawah ini.
Situs Liyangan
Situs Liyangan adalah jalan batu bekas peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Batu-batu kalinya masih asli dan belum direnovasi.
Lokasinya terletak di lembah Gunung Sindoro, Temanggung, Jawa Tengah. Akses menuju ke sana tidak terlalu sulit, hanya saja sangat berliku.
Konon, situs ini merupakan ibukota Kerajaan Mataram Kuno. Demografi Situs Liyangan terletak di antara candi Gedong Songo dan Dieng. Berdasarkan hasil penelitian, situs ini dulunya tempat kediaman Raja Sanjaya.
Gedong Songo
Candi Gedong dibangun sekitar abad ke-7 masehi. Candi ini berlokasi di lereng Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang.
Dinamakan Gedong Songo karena terdiri dari sembilan candi. Menurut sejarah, candi ini didirikan oleh putra Raja Sanjaya dari Kerajaan Mataram Kuno.
Di dekat candi Gedong Songo terdapat bukit Kendalisodo. Dalam dunia pewayangan, bukit ini dikenal sebagai gua pertapaan Hanoman. Di Bukit Kendalisodo ada sebuah mata air yang menjadi sumber kehidupan.
Candi Kalasan
Candi Kalasan juga dikenal dengan nama Candi Kalibening. Candi ini terletak di Desa Kalibening, Kabupaten Sleman. Di Candi Kalasan terdapat sebuah prasasti yang juga disebut Prasasti Kalasan.
Prasasti Kalasan itu berbahasa Sansekerta. Dalam prasasti tersebut ditulis bahwa dua dinasti terbesar di Indonesia telah menyatu. Keduanya disatukan oleh pernikahan Rakai Pikatan dan Pramordhawardani.
Candi Kalasan didirikan oleh Rakai Panangkaran atas anjuran pemuka agama. Lalu Rakai Panangkaran mendirikan Candi Kalasan sebagai tempat pemujaan terhadap Dewa Tara.
Candi Sewu
Candi Sewu letaknya satu komplek dengan Candi Prambanan. Berjarak sekitar 17 kilometer dari Yogyakarta. Candi ini adalah candi Budha yang didirikan oleh Dyah Pramordhawardani pada abad ke-8 masehi.
Nama candi ini memang Candi Sewu, tapi jumlah candinya tidak mencapai seribu. Jumlah candinya hanya 257 buah yang terdiri dari 1 candi utama, 8 candi apit dan candi perwara. Di candi ini terdapat banyak relief.
Situs Mataram Kuno di Semarang
Baru-baru ini di Semarang, tepatnya daerah Mijen, ditemukan situs Mataram Kuno berupa tumpukan-tumpukan material. Situs tersebut ditemukan di sebuah lahan milik Sutopo, seorang warga Dusun Bubuhan, Kelurahan Mijen.
Situs itu masih dalam kondisi terpendam, sehingga tim arkeolog perlu melakukan pengerukan lebih dalam.
Luas daerah pengerukan sekitar 9,3 meter persegi. Situs yang diduga peninggalan Mataram tersebut berbentuk bujur sangkar. Benar atau tidaknya, tunggu ya, hasil penelitian tim arkeolog.
Prasasti Ratu Boko
Kamu pasti pernah mendengar tentang istana Ratu Boko. Sebuah istana yang hingga kini menjadi misteri. Tidak seorang pun bisa memastikan siapa sebenarnya Ratu Boko tersebut.
Sejarah adanya Kerajaan Mataram Kuno dibuktikan dari tulisan-tulisan di prasasti Ratu Boko. Prasasti ini terletak di lingkup istana Ratu Boko.
Prasasti dibangun sekitar tahun 792 M. Dalam prasasti tertulis jelas nama salah satu raja Mataram Kuno yakni Rakai Panangkaran.