Ada sebuah ungkapan bahwa jika kamu lincah berkendara di jalanan Indonesia maka kamu bisa berkendara di negara manapun. Artinya, jika kamu adalah seorang pengendara Indonesia yang handal, sejatinya kamu tidak harus mengantongi ijin mengemudi di negara lain. Pengecualian untuk negera Ethiopia mungkin, sebab pengendara di sana sama ‘kreatif’nya dengan pengendara Indonesia.
Bentuk kreatif pengendara Indonesia antara lain pandai melanggar peraturan dan pandai menyalip pengendara lain agar sampai di tempat tujuan lebih cepat. Inilah 22 hal yang akan kamu jumpai di jalanan Indonesia.
Usia bukan masalah, kecil-besar semua bisa mengendarai kendaraan bermotor
Anak-anak kecil dan anak berseragam sekolah mengendarai kendaraan bermotor adalah pemandangan yang lumrah di jalanan Indonesia.
Garis pembatas jalan adalah garis imajiner
Bagi para pengendara di Indonesia, garis pembatas jalan yang memisahkan antara ruas kanan dan ruas kiri maupun jalan khusus dan jalan umum adalah sebuah garis imajiner, tak kasat mata. Mereka dapat melewatinya begitu saja.
Ponsel genggam adalah teman perjalanan yang setia
Orang Indonesia benar-benar mengamalkan teori sosial, bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain. Maka, setiap detik mereka sibuk bermain facebook, twitter, instagram, path, bbm, sms, telpon, bahkan ketika berkendara.
Pejalan kaki yang lincah dan gesit
Kadang, seberapapun kecepatan kendaraanmu, para pejalan kaki tidak goyah untuk melangkah sambil memberi isyarat tangan tanda ingin menyeberang jalan. Padahal, ada jalur khusus bagi pejalan kaki untuk menyeberang. Bisa jadi, kamu harus ekstra menarik rem kendaraanmu demi menghindari tabrakan.
Mungkin akibat dari pejalan kaki yang tidak menggunakan fasilitas penyeberangan jalan, banyak pengendara motor yang mengambil alih fungsi jalan ini
Mungkin pula karena frustasi dengan kemacetan di jalan umum, para pengendara motor ini menggunakan alternatif jembatan penyeberangan agar cepat sampai tujuan.
Pejalan kaki harus berbagi jalan dengan pengendara motor
Trotoar khusus pejalan kaki juga diserobot para pengendara bermotor.
Lampu kendaraan tidak dinyalakan. Atau rusak?
Mungkin masyarakat Indonesia memiliki penglihatan yang bagus di kegelapan.
Tegur sapa sesama pengendara motor
Hal yang juga lumrah ditemui di jalanan Indonesia adalah percakapan dua pengendara motor. Mereka bercakap-cakap dalam kondisi motor yang melaju, entah apa yang mereka bicarakan. Siapapun yang berada di belakang mereka pasti merasa kesal.
Pemakaian helm tidak terlalu penting
Terkadang, pengendara motor merasa tidak perlu memakai helm ketika berkendara. Mungkin karena kepala mereka ‘keras’ sehingga merasa aman tanpa helm.
Arti lampu lalu lintas bagi pengendara Indonesia
Di Indonesia, lampu merah memiliki makna yang ‘sedikit’ berbeda dengan negara-negara lain.
Terobos saja marka jalan, jika ada teman di pihak yang sama denganmu
Melihat pengendara lain yang menerobos marka jalan, maka berbondong-bondong pengendara lain mengikuti aksitersebut. Jadi, kalau nanti kena tilang, kena tilang bareng-bareng.
Rambu-rambu lalu lintas seakan hanya hiasan jalan
Rambu dilarang putar balik, misalnya. Seringkali pengendara bermotor abai terhadapnya, lalu tanpa beban memutar balik arah kendaraannya.
Keselamatan anak adalah nomor sekian
Anak-anak yang selalu penasaran dengan lingkungan mereka, bebas mengeksplorasi jalan raya.
Pedagang di sepanjang trotoar
Di Indonesia, transaksi jual beli dapat dilaksanakan di mana saja, termasuk di jalanan.
Satu motor bertiga
Demi asas kebersamaan dan efisiensi ruang, banyak motor yang dinaiki 3 orang.
Mobil ambulance tidak memiliki kekuatan untuk menembus kepadatan jalan
Seharusnya, mobil ambulance dengan raungan sirenenya mampu melintas cepat di jalan raya. Tetapi, pengecualian di Indonesia. Mobil-mobil berkepentingan khusus itu tidak berdaya di tengah kemacetan lalu lintas.
Asap knalpot bus menyembur ke mana-mana
Jaga jarak dengan bus kota di Indonesia. Jika tidak, bersiaplah menerima semburan pekat asap knalpotnya.
Pengendara Indonesia memiliki cara khusus untuk berbelok di perempatan atau pertigaan jalan
Seharusnya, saat berbelok seorang pengendara berada segaris lurus dengan marka jalan dan berbelok pada sudut 90 derajat. Akan tetapi, pengendara Indonesia lebih suka berada pada garis yang berbeda dengan marka jalan dan berbelok sesuka hati.
Macet di jalan tol
Tidak seperti negara lain pada umumnya yang membayar premi jalan tol agar terbebas dari kemacetan. Di Indonesia, kamu justru membayar premi jalan tol untuk kemudian bertemu kemacetan lagi di tempat yang lain.
Bus dapat berhenti di mana saja, di tengah jalan sekalipun
Saat berkendara di belakang bus kopaja atau sejenisnya, sebaiknya kamu jaga jarak. Siapa tahu, sopirnya berhenti mendadak. Mereka tidak peduli sedang di pinggir atau di tengah jalan, yang mereka pedulikan adalah penumpang yang hendak menggunakan jasa bus.
Aksi jalanan pebalap amatir
Terinspirasi dari balap F1 yang sering diputar televisi swasta, pemuda Indonesia sering balapan di arena terbuka. Apalagi ditambah dengan gaya-gaya sok keren mereka. Tentu saja ini mengganggu kenyamanan berkendara pengendara lain.
Bapak ini … ahsudahlah!
Karena nelpon sambil nyetir sudah terlalu mainstream.