Pernahkah kamu mengalami perasaan “pernah-berada-di-suatu-tempat” ketika tiba di tempat tertentu? Sebuah perasaan yang kuat bahwa sebelumnya kamu pernah menjejak tempat itu, padahal sepanjang yang kamu ingat itu adalah kali pertama kamu datang ke tempat itu. Atau sebuah perasaan yang kuat bahwa kamu “pernah-mengalami-peristiwa-ini-sebelumnya”, tetapi sama sekali tidak ingat itu peristiwa kapan.
Agaknya deja vu-lah yang sedang kamu alami. Deja vu berasal dari bahasa Perancis yang secara harfiah artinya already seen, yaitu pernah melihat sebelumnya. Inilah beberapa pengertian deja vu dari beberapa profesor muslim (yang lebih dikenal dengan sebutan syeikh).
Syeikh Hisyam Kabbani
Prof. Dr. Ahmad Syauqi Ibrahim
Syeikh Muhammad Al Ghazali
Syeikh Muhammad Al Ghazali melalui kitabnya Jaddid Hayatak (Perbaharuilah Hidupmu) menyatakan bahwa tidak ada hal yang baru dalam hidup ini. Artinya, deja vu yang terjadi kepada kita adalah deja vu yang nyata dan bukan ilusi semata. Jika dikaji tentang peradaban manusia, semua yang terjadi sebenarnya memang sesuatu yang berulang-ulang. Perdamaian, peperangan, keadilan, kezaliman, semua yang terjadi kepada kita memang sebuah siklus namun berbeda pelaku.