Peristiwa paling mendebarkan sebelum menikah adalah pertama kali menghadap calon mertua. Sebagai calon menantu harus siap “ngeles” dengan berondongan pertanyaan dari calon mertua. Pertanyaan sepele tapi sangat menentukan kelanjutan hubungan adalah masalah pekerjaan. Orang tua laki-laki tidak begitu mempermasalahkan pekerjaan calon menantu perempuan. Tapi orang tua perempuan akan mempermasalahkan pekerjaan calon menantu laki-laki bila dirasa tidak sesuai ekspektasi. Pekerjaan yang diremehkan calon mertua laki-laki antara lain:
1. Tidak bekerja
Meskipun pekerjaan ini tertulis di KTP, tapi pekerjaan ini sangat direndahkan calon mertua. Padahal belum tentu orang yang tidak bekerja atau pengangguran perperilaku buruk. Bisa saja dia baru dalam proses mencari pekerjaan, baru saja kena PHK akibat perusahaan bangkrut, atau sebab lain. Orang tua harus jeli, calon menantu punya itikad baik dan bertanggung jawab atau tipe parasit. Bila dia terlihat bertanggung jawab dan agamanya baik, terimalah dia menjadi menantu.
2. Pekerja lepas
Istilah lain dari serabutan, atau penyebutan lebih keren sebagai freelancer. Profesi ini menyenangkan karena bisa mengambil beberapa pekerjaan dalam waktu tertentu. Tapi karena pendapatan tidak menentu, calon mertua meragukan kesiapan finansialnya. Dia takut bila anaknya akan sengsara bila menikah dengan seorang freelancer.
3. Pendiri rintisan bisnis / Startup
Mendirikan rintisan bisnis (startup) teknologi memiliki resiko gagal lebih besar daripada startup kaki lima. Ketidak-pahaman orang tua terhadap pekerjaan di bidang teknologi membuat dia kurang percaya dengan profesi ini. Kecuali calon menantu sudah berprestasi dan terlihat sukses, dilihat dari sisi penampilan.
Orang tua mana yang rela menikahkan anak gadisnya dengan orang yang tidak jelas pekerjaannya, dia ingin memastikan anak gadisnya tidak hidup menderita. Bagi calon menantu, pandailah mengambil hati calon mertua meskipun belum mendapatkan penghasilan tetap.