Wanita adalah salah salah satu komponen utama Indonesia, negara maritim yang merdeka dengan 255,5 juta penduduk di dalamnya. Sejarah negara ini tidak terlepas dengan peran para tokoh wanita Indonesia, yang membawa perubahan dengan perjuangannya yang nyata. Hingga kita bisa merasakan merdekanya negara kita, hingga saat ini.
Di zaman penjajahan dahulu, kita punya tokoh-tokoh wanita seperti Cut Nyak Dien, Raden Ayu Kartini, dan Hj. Fatmawati Soekarno. Di zaman modern, siapa sajakah wanita yang berhasil membawa perubahan di Indonesia?
Susi Pudjiastuti
Wanita yang unik dan eksentrik dan dikenal dengan kebijakannya yang nekat dan berani ini adalah Menteri Kelautan dan Perikanan ke-6 Indonesia. Susi Pudjiastuti namanya. Paling dikenal dengan kebijakannya dalam meledakkan dan menenggelamkan kapal nelayan asing, untuk menangani kasus pencurian ikan.
Siapa sangka, menteri yang dikenal tegas ini sebelumnya adalah pengusaha yang terbilang sukses. Berbagai usaha di berbagai bidang dimiliknya. Di bidang perikanan, ia mempunyai PT. ASI Pudijastuti Marine Product, dan di bidang penerbangan ada PT. ASI Pudjiastuti Aviation, yang dikenal dengan maskapai penerbangan Susi Air.
Semuanya dicapai tentunya dengan perjuangan yang penuh dengan hambatan. Perusahaan yang ia miliki sekarang adalah berkat kerja kerasnya yang ia lakukan sejak berhenti dari bangku kelas SMAN 1 Yogyakarta, yang diawali dengan membuka usaha pengepul ikan di Pantai Pangandaran.
Tri Rismaharini
Menjadi walikota Surabaya pertama yang dipilih secara langsung, Tri Rismaharini menjadi tokoh yang dicintai sekaligus dihormati oleh masyarakat Surabaya karena kebijakan-kebijakannya. Mirip dengan Ridwan Kamil – walikota Bandung, Risma merenovasi ulang kota Surabaya dan menambahkan banyak fasilitas umum seperti taman, perpustakaan, dan fasilitas olahraga.
Hasil kerjanya di lapangan membuatnya meraih berbagai prestasi dari nasional dan internasional. Di tahun 2011 ia berhasil mengantarkan kota Surabaya kepada piala Adipura, dan di tahun 2012 ia menjadi salah satu nominasi walikota terbaik di dunia di 2012 World Mayor Prize yang diadakan oleh The City Mayor Foundation.
Salah satu kebijakannya yang tegas dan kontroversialnya adalah menutup salah satu lokalisasi pelacuran terkenal di Indonesia, Dolly. Bahkan dalam proses penutupannya, ia tetap berani dan tak gentar oleh banyaknya kecaman dan ancaman dari kelompok-kelompok tertentu. “Saya sudah pamit pada keluarga untuk menutup Gang Dolly tanggal 18 besok. kalau saya mati, ikhlaskan,” ujar Risma.
Sri Mulyani
Wanita yang juga pernah menjadi dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini adalah ekonom yang cerdas, dan mempunyai sejarah karir yang mengagumkan. Sempat menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani membanggakan Indonesia dengan jabatannya sebagai wanita pertama yang menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Karena perannya yang sangat penting dalam ekonomi Indonesia dan Dunia itulah, Sri Mulani juga mendapatkan beberapa penghargaan. Di bulan Oktober 2007 ia diberi penghargaan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi Majalah Globe Asia, dan menteri keuangan Asia terbaik tahun 2006 dari Emerging Markets.
Karen Agustiawan
Wanita lulusan ITB yang penuh bakat di bidang Industri ini adalah Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) tahun 2009-2014, dan menjadi wanita pertama yang menduduki jabatan itu. Seperti Sri Mulyani, ia memiliki prestasi dan sejarah karir yang gemilang.
Dengan visi menjadikan Pertamina sebagai perusahan energi nasional kelas dunia, Karen berhasil melakukan berbagai pembaharuan yang siginfikan pada perusahaan. Seperti peningkatan lifting minyak mentah, kerjasama dengan PLN dalam mengembangkan bio-etanol untuk menggantikan solar, dan prestasi-prestasi gemilang lainnya.
Oleh Majalah Forbes Karen dianugerahi penghargaan “50 Pelaku Bisnis Wanita Paling Kuat se-Asia”
Tri Mumpuni
Tri Mumpuni, Ibu dari dua anak ini, bersama suaminya Iskandar Budisaroso Kuntoadji berusaha untuk membangun akses listrik ke desa-desa terpencil yang tidak terjangkau jaringan listrik. Ia bersama suaminya membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, yang memanfaatkan aliran air setempat. Berkat jasa dan usaha mereka, kini sekitar 60 desa terpencil di Indonesia dan 1 di Filipina sudah teraliri listrik.
Karena jasa dan kerja kerasnya sejak tahun 1992, Tri Mumpuni diberi penghargaan Climate Hero 2005 dari World Wildlife Fund for Nature.
Dan masih banyak tokoh-tokoh wanita lainnya yang menginspirasi dan berhasil membawa perubahan ke Indonesia. Semoga dari jasa-jasa mereka, kita menjadi terinspirasi untuk menjadi manusia terbaik — manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Aamiiin!