6 Fakta Ilmiah Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang

Ingat Tol Cipularang? Jalan Tol yang konon menyimpan ratusan kisah misteri itu selalu terlihat menyeramkan. Benarkah makhlus halus adalah penyebab utama kecelakaan? Mari bahas satu persatu, ya.

Tol Cipularang sudah lama membumi di negeri ini. Ketenarannya bukan karena keindahan pemandangan di sekitar tol, melainkan karena kisah mistisnya. Banyak yang menganggap bahwa kecelakaan di Tol Cipularang disebabkan oleh gangguan makhluk halus.

Media massa, sebagai subjek pemberi informasi, justru memanfaatkan pandangan salah kaprah itu menjadi gudang berita. Padahal, secara tidak sadar, mereka (baca : media massa) telah menjerumuskan masyarakat pada titik kebodohan.

Memang tidak sedikit korban jiwa yang melayang, namun berikanlah sedikit celah agar fakta bisa menepis segala mitos mistis. Ternyata 6 faktor struktural inilah penyebab kecelakaan di Tol Cipularang.

Kemiringan Jalan Melebihi Batas Maksimum

track-kit.net

Fakta ini disampaikan pihak Jasa Marga yang saat itu mengejar target pembangunan jalan tol sebelum Kongres Asia Afrika berlangsung. Dalam arsip Jasa Marga, Tol Cipularang dibangun dengan kemiringan 5%. Padahal, batas maksimum kemiringan jalan yakni 3%.

Pembangunan Tol Cipularang tetap disetujui, dengan catatan, setiap pengemudi tidak boleh melarikan kendaraannya pada kecepatan lebih dari 80 km/jam.

Tapi, manusia kadang semaunya sendiri sehingga melanggar aturan yang sudah diberlakukan tersebut. Kebanyakan melaju dengan kecepatan super cepat saat melintas di Km 90 sampai 100 yang jalannya memang menurun.

Tanah di Tol Cipularang Labil

beritasatu.com

Tahukah kamu? Tol Cipularang dibangun di atas tanah pegunungan yang cenderung labil. Itulah sebabnya jalan tol bergelombang. Kalau kendaraan dipacu melebihi batas kecepatan, sudah jelas rawan kecelakaan.

Banyak Tikungan Tajam

cangcut.net

Penyebab ketiga yakni karena banyaknya tikungan di Tol Cipularang. Jika kendaraan melaju dengan kecepatan melebihi batas maksimum, sudah dipastikan bisa terguling.

Hembusan Angin Kencang

panoramio.com

Tol Cipularang memiliki tiupan angin yang paling kencang di antara seluruh jalan tol di Indonesia. Hal tersebut terjadi karena Tol Cipularang diapit dua bukit.

Hembusan angin yang terlalu kencang, secara ilmiah terbukti bisa membuat kendaraan berbalik arah dan terguling. Terlebih jika kendaraan melaju dengan kecepatan melebihi batas maksimum. Kecelakaan pasti terjadi!

Banyak Terdapat Jembatan

skyscrapercity.com

Pihak Jasa Marga membangun banyak jembatan di kawasan Tol Cipularang. Hal itu karena tol didirikan di antara pegunungan sehingga jembatan diperlukan untuk memudahkan pembangunan jalan raya.

Namun, jembatan yang berjumlah banyak justru rentan mengakibatkan kecelakaan.

Pasalnya, jembatan tersebut panjang dan jaraknya lebih tinggi dari permukaan tanah. Dampaknya, struktur jalan di jembatan cenderung bumpy.

Kondisi tersebut disebabkan oleh banyaknya sambungan di jembatan. Jadi, para pengemudi mesti hati-hati saat berkendara. Terlebih lagi ketika di jembatan hembusan anginnya sangat kencang.

Seringkali, terjadi kecelakaan di atas jembatan karena pengemudi mengebut dan terkena angin kencang sehingga setir oleng.

Kondisi Ban

stylepinner.com

Keselamatan berkendara tidak dapat dilepaskan dari 3 hal, yaitu pakemnya rem, kestabilan rem dan kondisi ban. Saat pengemudi berada di jalan tol yang menanjak, menurun dan berkelok, mereka akan cenderung melakukan banyak pengereman dan akselerasi.

Hal itu membutuhkan traksi ban yang lebih sering sehingga suhu karet ban meningkat. Apalagi kalau pengemudinya mengebut, maka suhu ban akan semakin panas dan terjadi peningkatan tekanan. Kondisi demikian berpeluang membuat ban menjadi pecah dan akibatnya tentu saja kecelakaan fatal.

Sangat disarankan tidak melakukan akselerasi dan pengereman yang ekstrim serta selalu menjaga kecepatan agar tidak melebihi batas ketinggian.

Demi keamanan, gunakan ban yang berisi nitrogen supaya suhunya lebih dingin.