Merasa ngeri dengan statistik tersebut? Justru sebaliknya. Dengan mengetahui statistik ini, justru kita jadi tahu kalau solusinya adalah menghadirkan sosok ayah dalam kehidupan anak.
Kita perlu berhenti menyalahkan para ayah karena telah menyebabkan masalah ini. Menyalahkan ayah justru membuat laki-laki semakin jauh dari keluarganya. Ayah menjadi ragu bahkan hanya untuk memeluk anak-anaknya sendiri.
Laki-laki perlu mendengar lebih banyak kata-kata penyemangat. “Ayah, kamu sangat berarti dalam hidup anakmu!” “Anak-anakmu membutuhkanmu.” “Istrimu butuh kamu untuk ikut terlibat dalam keseharian pendidikan anak.”
Tanpa role model pria yang kuat, keluarga yang menderita, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Tanpa sosok pria yang baik, anak-anak membuat keputusan yang salah. Jalanan di malam hari jadi tidak aman. Para remaja berpaling dari ajaran agama. Potensi kebangkitan bangsa ini lenyap.
Ya, ayah itu sangat penting. Butuh bukti lebih banyak?
Tanya saja anakmu.