Orang yang merasa bodoh memiliki dorongan untuk menjadi lebih pintar setiap harinya. Namun bagaimanakah caranya? Ini pertanyaan yang saya ajukan hari ini.
Menurut Shane Parrish, hal yang perlu kita lakukan untuk menjadi lebih pintar adalah dengan membaca. Ia mengutip kata-kata Warren Buffett, salah satu orang yang konsisten dalam menambah kepintaran setiap harinya.
I just sit in my office and read all day. – Warren Buffett
Rutinitas Warren Buffett memang membaca, kira-kira 500-1000 halaman setiap harinya.
Tapi membaca yang bagaimana? Kadang setelah membaca saya tidak merasa adanya penambahan ilmu. Merasa biasa saja, bahkan kadang bosan, jenuh. Mungkin ada yang salah dengan cara saya membaca. Saya mulai takut terperangkap dalam malas berpikir yang disebut Einstein.
The person who reads too much and uses his brain too little will fall into lazy habits of thinking. – Albert Einstein
Saya merasa nyaman dengan membaca, menjadi terlihat pintar karena memegang buku. Padahal tidak ada ilmu yang saya dapat, tak ada nilai tambah yang saya buat untuk masyarakat setelah membaca.
Lalu saya mulai mencari-cari cara membaca yang tepat. Membaca yang menambah kepintaran. Membaca yang membuat saya berpikir. Ada beberapa cara yang saya dapat.
Cara pertama didapat dari Feynman, profesor sekaligus pemenang Nobel fisika yang terkenal karena menjelaskan penyebab gagalnya pesawat Challenger.
1. Tentukan konsep yang ingin kamu pelajari
Setiap kali Feynman ingin mempelajari sesuatu, hal pertama yang ia lakukan adalah menentukan konsep yang ingin dia pelajari. Memperjelas apa yang sebenarnya ingin kita ketahui. Misalnya “Bagaimana cara kerja mesin uap?””Bagaimana bumi mengitari matahari?” “Bagaimana menumbuhkan rasa ingin tahu?” “Apa itu demokrasi? Mengapa demokrasi banyak diterapkan di berbagai negara?”
2. Jelaskan dengan bahasa yang semudah mungkin
Hal berikutnya adalah menjelaskan hal tersebut kepada orang awam. Menjelaskan dengan bahasa yang semudah mungkin. Kata-kata Einstein cukup tepat untuk menjelaskan pentingnya tahap ini.
If you can’t explain it to a six year old, you don’t understand it yourself. – Albert Einstein
3. Tuliskan dengan bahasa sendiri
Cara yang bisa digunakan adalah dengan menuliskannya. Mungkin ada beberapa orang yang merasa mengerti suatu konsep namun berkata, “Terlalu rumit untuk bisa saya tuliskan.” Ini juga salah satu parameter belum memahami konsep tersebut.
Saat menjelaskan kepada orang lain ataupun saat menuliskannya, kita jadi memahami bagian-bagian yang belum kita mengerti. Feynman menyarankan untuk menyontek, membuka literatur. Proses ini membuat kita lebih pintar lagi.
4. Sederhanakan lagi hal yang ingin kamu pelajari
Poin terakhir dari cara Feynman adalah lebih menyederhanakannya lagi. Kalau perlu membuat perumpamaan, mencari hal-hal yang lebih dekat dengan pendengar sehingga konsep tersebut terasa lebih hidup, lebih dekat dengan kita. Tidak ada gunanya jika kita hanya membeo kata-kata literatur. Dalam langkah Feynman yang terakhir ini, kita didorong untuk merangkai kata-kata kita sendiri, dengan perumpamaan kita sendiri. Orang-orang yang berpengaruh sering memberikan perumpamaan ketika menjelaskan sesuatu.
Misalnya ketika Warren Buffett menjelaskan mengapa ia menentang konsep warisan bagi orang-orang kaya. ‘
Would anyone say the best way to pick a championship Olympic team is to select the sons and daughters of those who won 20 years ago? Giving someone a favored position just because his old man accomplished something is a crazy way for a society to compete. – Warren Buffett
Dari perumpamaan itulah Warren Buffett membuat kita mengerti mengapa ia membatasi warisan bagi anak-anaknya “…a very rich person should leave his kids enough to do anything but not enough to do nothing,” kata Buffett.
Selain 4 langkah yang dilakukan Feynman, setidaknya ada 2 cara lain agar membaca membuat kita menjadi lebih pintar. Cara pertama adalah membaca buku 10 halaman lalu menuliskan ilmu yang didapat dalam kertas 1 halaman. Salah satu penelitian menyebutkan cara ini membuat kita paham 50% lebih banyak daripada membaca isi buku sebanyak 4 kali.
Cara yang terakhir disarankan oleh Nassim Taleb, penulis Black Swan. Ia tidak menyarankan kita untuk menulis ringkasan buku. Setiap kali kita selesai membaca, Taleb menyarankan kita untuk mencari gagasan yang bisa diterapkan di kehidupan nyata.
Setelah belajar sesuatu, ajarilah orang lain. Mengajar akan membuat kita menjadi lebih pintar lagi. Seperti perkataan Charlie Munger, partner Warren Buffett dalam berinvestasi.
The best thing a human being can do is to help another human being know more. – Charlie Munger