FOTO GERHANA BULAN – Gerhana adalah sebuah peristiwa alam yang terjadi hampir setap tahunnya. Gerhana bulan sangat cantik dan tak jarang menarik minat beberapa orang untuk mengabadikannya.
Berbeda dengan gerhana matahari, gerhana bulan tidak berbahaya bagi mata jika dipandang langsung. Buktinya ada beberapa foto yang sempat diabadikan oleh beberapa orang dari berbagai tempat di dunia. Sebelumnya, aku mau bagi informasi nih mengenai gerhana itu sendiri.
PENGERTIAN GERHANA
Gerhana akan terjadi bila bayang-bayang matahari terhalang oleh bumi atau bulan. Cahaya yang menyinari bumi dan bulan berasal dari bintang terdekatnya yaitu matahari, saat sinar matahari terhalangi oleh bumi atau bulan maka akan terbentuk daerah bayang-bayang inti (sempurna) seperti bentuk kerucut yang disebut umbra.
Pada bagian yang lain juga akan terbentuk daerah bayang-bayang kabur yang disebutnya penumbra. Terjadinya gerhana termasuk fenomena alam yang jarang terjadi. Hal itu dikarenakan bidang orbit bulan tidak berimpit dengan ekliptika, yaitu jalur lintasan benda-benda langit dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem tata surya.
Yang terjadi adalah tidak setiap setengah bulan lamanya matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus. Perpotongan antara bidang orbit bulan dan ekliptika dinamakan dengan simpul. Ketika bulan berkonjungsi dan saat ketiga benda raksasa itu berada pada disekitar simpul, maka pada saat itulah terjadi gerhana.
GERHANA MATAHARI DAN GERHANA BULAN
Secara garis besar gerhana yang dialami semua makluk yang tinggal di bumi terbagi menjadi 2, yaitu gerhana matahari dan gerhana bulan.
A. GERHANA MATAHARI
Pada saat bulan berorbit tepat di antara bumi dan matahari, maka matahari tertutup oleh bulan sehingga bayang-bayang bulan akan sampai ke bumi, permukaan bumi yang tertutup bayang-bayang bulan akan mengalami menjadi gelap tertutup bayangan bulan, daerah bayangan tersebut disebut gerhana matahari.
Walaupun ukuran bulan lebih kecil jika dibanding dengan matahari, tetapi ada kalanya cahaya matahari dapat tertutupi sepenuhnya oleh bulan yaitu ketika bulan berada pada jarak terdekatnya dengan bumi. Gerhana matahari berlansung lebih singkat daripada gerhana bulan.
Gerhana bulan bisa berlangsung sampai 3 jam lebih sedangkan gerhana matahari hanya terjadi kurang dari 10 menit saja. Hal itu terjadi karena ukuran bulan lebih kecil dari bumi, sehingga akan lebih cepat keluar dari bayang-bayang bulan.
B. GERHANA BULAN
Gerhana bulan akan terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Saat itu bidang orbit bumi berimpit dengan bidang orbit bulan. Gerhana bulan hanya terjadi satu atau dua kali dalam setahun yaitu pada malam purnama atau pada saat bulan bersinar utuh.
Namun gerhana bulan tidak terjadi pada setiap bulan purnama. Penyebabnya adalah bidang orbit bulan dan ekliptika bersilangan sebesar 5° sehingga bulan tidak selalu berada di ekliptika.
Ketika terjadi gerhana, bulan yang sedang purnama memasuki area bayangan bumi yang disebut penumbra (bayangan kabur) atau umbra (bayangan inti). Berdasarkan bagaimana bulan memasuki bayangan bumi tersebut, gerhana bulan dibagi menjadi 3 macam yaitu:
- Gerhana Bulan Total
Gerhana bulan total terjadi terjadi jika bulan tepat berada pada bayangan umbra bumi. ketika hanya sebagian bulan yang masuk ke umbra, maka yang terjadi adalah gerhana sebagian.
Saat ini terjadi, bulan terlihat seperti sabit tebal yang kemudian menipis seiring dengan semakin banyaknya bagian bulan yang masuk ke umbra bumi.
Menjelang gerhana bulan total terjadi, yaitu ketika sebagian besar bulan sudah masuk ke umbra bumi, bagian umbra yang tadinya gelap akan tampak memerah.
Begitu pula ketika bulan sudah masuk seluruhnya ke dalam umbra, bulan juga akan tampak memerah dan bukannya gelap total. Warna kemerahan tersebut berasal dari cahaya Matahari yang masih diteruskan oleh atmosfer Bumi.
Atmosfer Bumi menyebabkan langit siang hari menjadi biru dan langit fajar/senja menjadi merah karena efek hamburan Rayleigh. Ketika fajar/senja lintasan cahaya Matahari di atmosfer lebih besar karena posisi matahari hampir sejajar dengan horizon.
Pada saat itu, cahaya biru dari matahari dihamburkan oleh partikel di atmosfer, sedangkan cahaya merah diteruskan. Akibatnya hanya cahaya merah saja yang terlihat.
- Gerhana Bulan Sebagian
Gerhana bulan sebagian terjadi jika sebagian bulan berada pada bayangan umbra bumi dan sebagian lagi berada pada penumbra bumi.
Pada saat ini terjadi permukaaan bulan akan terlihat gelap dan memerah, sedangkan sebagian lagi akan tampak normal.
- Gerhana Bulan Penumbra
Gerhana bulan penumbra terjadi ketika bulan tepat berada di bayangan penumbra bumi. Pada saat itu, bulan hanya akan tampak berkurang kecemerlangannya atau sedikit redup dari biasanya.
Perubahan ini biasanya sulit dideteksi dengan mata dan hanya bisa diukur dengan alat khusus.
Detik-detik Gerhana Bulan di Langit Malam Sidoarjo
Gerhana bulan yang sempat tertangkap mata kamera di langit malam Sidoarjo sudah mulai berwarna merah. Beberapa saat lagi bulan akan benar-benar tertutup oleh bayangan hitam kemerah-merahan. Gerhana bulan seperti ini normal terjadi bahkan jika langit tidak berawan maka bulan bisa sangat merah.
Saat tersebut terjadi pada tanggal 4 april 2015, tampak di wilayah Siodarjo, Jawa Timur. Gerhana bulan bermwarna kemerah-merahan, gambar tersebut sebenarnya bukanlah awan yang menyerupai manusia, itu memang patung yang sengaja di foto dengan seni yang bagus agar seolah olah tampak seperti tampak awan berbentuk manusia super (gothic).
Gerhana di Langit Jogjakarta
Pengamatan yang tertangkap kamera dari langit Jogjakarta menunjukkan adanya gerhana matahari yang mendekati fase gerhana total. Gerhana dan malam seolah bercampur dengan warna merah dan hitam dengan beberapa awan yang menutupi gerhana bulan kali ini. Meski pun begitu aktivitas tersebut teramati dengan baik.
Oh ya, ada satu kisah yang ingin aku ceritakan kepada pembaca. Ini saat dimana aku tengah berkutat dengan kesibukanku. Menimbah ilmu di kota yang penuh budaya, Jogjakarta. Mungkin pembaca harus tahu sebelumnya, aku memang sempat menyatu di salah satu univesitas ternama disana.
Tak lama, hanya setahun. Karena nyatanya aku lebih suka hidup bebas seperti sebelumnya. Kala itu semester kedua, atau tahun terakhirku disana. Begitu banyak tugas yang belum sempat aku kerjakan minggu ini. Beralasan dengan hal itu, aku tak bergabung dengan beberapa teman kampus tempat ku bergabung, seperti biasa.
Kujelajahi jalanan beraspal menuju ke sebuah bukit di belakang kampus. Sambil kunikmati ritme musik yang selaras dengan isi hatiku, bebas sebebas burung hantu di tengah malam.
Sampai di satu tempat, yang sebenarnya sudah menjadi langgananku untuk sendiri, aku berhenti. Memakirkan sepeda favoritku, Yamaha YD tahun ’60 an. Di salah satu rerumputan rimbun yang sudah ku rapikan sedemikian rupa hingga menjadi tempat yang nyaman untuk kendaraan kesayanganku tersebut.
Setelah itu segera aku menuju ke dudukan kayu yang berada di tepi bukit. Ya, mungkin ini seperti tempat asing bagi orang lain tapi bagiku, dan mungkin hanya aku, ini adalah tempat di tepian hutan yang sudah menjadi tempat favoritku setahun ini.
Aku duduk, kunikmati udara alam yang begitu sejuk nan bersih disana. Kubentangkan pandangan ke bawah. Disana terlihat perkampungan sekitar kampus dengan hiruk pikuknya.
Namun ada yang berbeda menemaniku kala itu. Bulan. Menyimpulkan cahaya berpendar yang sungguh mempesona. Menyinari segenap relung alam dan perkampungan yang berada di bawahnya. Tak ada yang ingin aku lewatkan. Karena yang kurasa, ini mungkin untuk yang terakhir kalinya.
Gerhana Bulan di langit jogja. Begitulah kataku saat itu. Disambil aku mengerjakan beberapa tugas yangbelum terselesaikan.
Yah, begitu malas sebenarnya menyelesaikan. Secara instingku sudah mulai bosan dengan pelajaran menjemukan dari kampus yang hanya itu-itu saja. Naluriku untuk berkelana bebas menggebu.
Kuletakkan lagi alat tulisku. Merebahkan diri pada rerumputan, sambil “lagi” menikmati Gerhana Bulan yang nampak sayup-sayup ditutupi awan. Tapi terang temaramnya masih sanggup menyelimuti bumi ini. Gerhana bulan di langit jogja. Itulah sebagian kisah yang bisa ku sisipkan di sini.
Gerhana yang Diapit Gedung Pencakar Langit
Di langit malam Los Angeles, Amerika Serikat, gerhana bulan tertangkap sedang berada dalam apitan gedung-gedung pencakar langit. Bulan malam itu seolah sedang muncul dari balik gedung-gedung tinggi tersebut dengan malu-malu. Dalam foto ini terlihat aktivtas gerhana masih masuk dalam tahapan awal gerhana. Bulan masih tertutup dengan bayangan tipis dan masih mulai menutup dari bawah perlahan-lahan ke atas. Langit malam itu benar-benar indah dengan hiasan gedung berlampu itu.
Oh ya, ada juga puisi tentang Gerhana Bulan. Kebetulan ini terinspirasi saat aku berkelana di hiruk pikuknya orang kota “selain amerika” yang mungkin tak memang tak mengenaliku.
Dan memang tak pernah mengenaliku, hehe. Karena aku malam di tengah malam, bukankah begitu? Baiklah tidak usah dipanjangkan lagi. Satu bait ini cuku untuk kamu yang sedang membaca artikel ini,
Gerhana Bulan Di Gedung Pencakar Langit
Memerah
Tapi kau, tak bisa ku sentuh
Itu juga bukan karena aku
Kau membuatku teringat
Kan gadis yang entah harus bagaimana
aku menggambarkan Dia lagi
Mungkin karena sudah lama
Bulan Gerhana
Mungkin Kau hanya lingkaran bulat yang jauh disana
Tanpa pernah mau menyapaku disini
Tapi hadirmu cukup menyejukkan ku
Di sela keramaian malam
Di barisan kota berpendar ini
Mungkin kata orang-orang kau hanya bulan
Tapi bagiku, kau bagian kenangan
Darinya
By : Hadi Yanuar (obatrindu.com)
Puisi ini mungkin tidak bagus, karena aku saat itu hanya menyajikannya dalam ingatan. Lalu menuliskannya kembali pada buku-buku using di sela kantong kusutku saat kembali pada rumah tercintaku. Semoga cukup menghibur.
Gerhana Bulan Diantara Rimbunan Bunga Sakura yang Mekar
Bulan yang sedang mulai tahap gerhana juga tertangkap kamera di langit Jepang. Malam itu langit sedang tertangkap kamera diantara rimbunan bunga sakura yang sedang mekar diantara langit taman di sana. Sebagian bulan sudah mulai terkena bayangan yang masih tipis berwarna merah. Malam itu langit masih terbuka dengan bersih tanpa tertutup awan sedikit pun. Gerhana bulan malam itu terlihat sangat indah.
Tepat sekali bagi mereka yang berpasangan menikmati momen ini bersama pasangannya. Melihat keindahan bunga sakura yang sedang mekar, ditambah pesona bulan purnama di malam hari. Momen tersebut menambah suasana menjadi lebih romantis. Apalagi momen ini sangat jarang sekali.
Gerhana bulan semakin istimewa karena di sana tengah memasuki musim semi. Bunga sakura yang sedang mekar pun menjadi pemanis foto gerhana.
Buat kalian yang mau menikmati momen ini jangan lupa harus dateng ke Jepang ya. Kalo mau hemat, tanam aja sendiri bunga sakura di rumah. hehe
Memang terlihat sangat indah sekali, betapa cantik dan menawannya penampakan gerhana bulan dengan disisipkan pemandangan indah bunga sakura.
Biasanya pada momen seperti ini memang setiap taman di Jepang akan ramai pengunjung, karena tak ingin melewatkan momen yang sangat indah dan romantis ini.
Gerhana Bulan di Langit India
Langit sangat cerah malam itu dan semua warga India berduyun-duyun berkumpul di sekitar area sungai Gangga dan juga pantai Marina. Orang-orang berada disana untuk melihat gerhana bulan malam itu. Setelah menunggu beberapa saat maka muncul aktivitas gerhana bulan yang sempat diabadikan tepat disamping sebuah jam di dekat pantai Marina, Chenai. Saat diabadikan bulan sudah merah dan bagian atasnya mulai ditutup bayangan gerhana.
Lebih indah lagi saat gerhana bulan kita menikmatinya dari sungai gangga. Memang saat gerhana bulan, umat Hindu di India berbondong-bondong ke Sungai Gangga dan Saraswati. Di sana mereka melaksanakan ritual sakral atau upacara adat.
Setelah upacara diselenggarakan, biasanya masyarakat tidak langsung pulang. Sebagian dari mereka ada yang mengabadikan momen indah ini.
Ada yang mengatakan bahwa gerhana bulan lebih sering terjadi dibandingkan dengan gerhana matahari. Pernyataan tersebut salah. Di setiap satu abad sebenarnya gerhana matahari terjadi sekitar 238 kali. Sedangkan gerhana bulan terjadi sekitar 154 kali.
Akan tetapi yang kita alami berbeda. Kita cenderung sering mengamati atau melihat gerhana bulan lebih sering. Benar bukan? Mengapa demikian? Karena gerhana bulan dapat teramati pada sebagian bumi pada waktu malam.
Sehingga kita bisa melihat dan sering menyaksikan gerhana bulan. Berlangsungnya gerhana bulan lebih lama dibandingkan dengan gerhana matahari.
Gerhana di Atas Langit Thailand
Masih dari penampakan terjadinya gerhana bulan kali ini aktivitas tersebut tertangkap kamera di atas langit Thailand. Malam itu beberapa orang berkumpul disekitar kuil-kuil untuk berdoa dan menyaksikan fenomena alam tahunan itu terjadi. Beberapa fotografer yang tidak mau tinggal diam menunggu saja langit malam dan gerhana bulan malam itu. Diantara kuil yang sedang bercahaya, bulan malam itu mulai gelap. Malam itu lagit begitu indah dengan gerhana yang tertangkap sempurna.
Foto gerhana tersebut merupakan foto gerhana paling langka, karena jarang sekali bisa mendapatkan foto gerhana secara sempurna. Walaupun foto kuilnya sedikit buram, tetapi foto gerhana total tertangkap kamera secara sempurna.
Dan ditambah dengan keadaan langit yang begitu gelap dengan sinar terang cahaya gerhana bulan total. Menurut para fotografer setempat yang mendapat foto gerhana tersebut, saat memotret gerhana agak sedikit kesusahan dan perlu kerja keras.
Pasalnya saat gerhana total terjadi, banyaknya penduduk yang ingin melihat kejadian gerhana bulan yang terjadi setiap beberapa tahun sekali ini, membuat para fotografer sedikit kesusahan, perlu kerja keras supaya mendapat hasil foto yang menakjubkan dan langka.
Gerhana di Depan Wajah Singa
Satu lagi foto yang sempat tertangkap kamera adalah aktivitas gerhana diatas langit Jepang. Gerhana tertangkap kamera sedang muncul di depan wajah singa di halaman kuil shinto di Okinawa. Bulan masih dalam tahap mulai menutup dengan aktivtas langit malam yang mulai tertutup kegelapan malam dengan warna merah. Bulan terlihat besar dengan jelas diatas langit yang cerah dan patung singa itu sedang mengawasinya dengan tenang. Benar-benar malam yang indah.
Dengan tertangkapnya foto di depan singa tersebut menambah ke langkaan foto gerhana bulan total yang sangat indah tersebut. Karena tak jarang, para penduduk menikmati sinar cahaya gerhana bulan yang begitu indah untuk tidak terlewatkan dipandang.
Mungkin hanya beberapa orang saja yang ingin menangkap momen indah seperti itu. Para fotografer tentunya ingin menikmati indahnya gerhana bulan total yang sangat menakjubkan tersebut.
Akan tetapi supaya moment indah gerhana bulan bisa didokumentasikan, para fotografer yang merupakan hobi dan pekerjaan harus menangkap kejadian gerhana bulan dengan cara mengambil foto dengan keadaan terntentu dengan posisi yang sangat langka dan tidak bisa orang lain dapatkan.
Gerhana Bulan Blood Moon
Terjadinya gerhana bulan total atau biasa disebut total lunar eclipse terjadi pada 4 April 2015. Penampakan gerhana bulan total yang menampilkan warna merah tersebut dapt disaksikan di beberapa wilayah di seluruh dunia, termasuk juga Indonesia.
Gerhana Bulan adalah peristiwa cahaya Matahari yang terhalang oleh Bumi sehingga tidak semua cahaya yang sampai ke Bulan. Peristiwa tersebut diakibatkan dinamisnya gerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan.
Gerhana bulan total juga bisa disaksikan dengan jelas jika cuaca mendukung atau tidak dalam keadaan mendung tertutup awan.
Tidak hanya Indonesia saja, Australia juga mendapat bagian penampakan gerhana bulan total, akan tetapi sebagian dari wilayah Australia mengalami cuaca buruk. Dilansir dari Theguardian, Minggu (5/4/2015), astronom Brenan Dew dari Sydney Observatory mengatakan, para penduduk yang tidak dapat menyaksikan gerhana bulan total dapat melihatnya melalui video streaming di internet.
Dan Dew mengatakan, gerhana bulan total ini terjadi selama tiga setengah jam, di mana bulan secara perlahan melewati bayangan Bumi. “tapi, bagian dengan warna merah darah, sebagaimana yang mereka sebut, hanya terjadi selama sekiranya lima menit,” ujarnya. Gerhana bulan total (blood moon) lainnya juga pernah terjadi selama 90 menit. Fenomena gerhana bulan selanjutnya akan terjadi pada 31 Januari 2018.
Gerhana Bulan Cincin
Musim kedua gerhana bulan di tahun 2016, telah dimulai dan pada tanggal 1 September 2016. Masyarakat di Benua Afrika dapat memperoleh kesempatan untuk bisa menikmati cincin api di pagi hari. Selain di Afrika, sebagian area di Timur Tengah, Indonesia dan Australia juga dapat menikmati Gerhana Matahari Sebagian.
Tetapi jangan bayangkan seperti yang terjadi di bulan Maret 2016 lalu. Indonesia memang sangat beruntung dapat menikmati indahnya Gerhana Matahari Total dan juga Gerhana Matahari Sebagian yang porsinya cukup besar sebab jadi lintasan dari totalitas Gerhana Matahari pada 9 Maret 2016.
Mungkin kita sebut saja dengan Gerhana Matahari Sebagian yang bisa dinikmati dari Indonesia sebagai Gerhaan Matahari Secuil (cincin), sebab bayangan Bulan yang hanya menutupi sebagian kecil Matahari jika dilihat dari Indonesia.
Gerhana adalah sebuah kejadian alam yang sebenarnya mengingatkan kita akan kuasa Tuhan, banyak fenomena-fenomena alam di semesta ini yang bisa kita nikmati dan kita syukuri. Salah satunya adalah fenomena gerhana bulan. Selain kita syukuri, sudah selayaknya kita semakin tabjuk dan sadar akan besarnya kuasa Tuhan.
Semoga dengan adanya fenomena fenomena terjadinya bisa ada hikmah yang dipetik.