Hidup di jaman yang mulai rusak ini sangatlah sulit bagi hewan-hewan di dunia ini. Ancaman kepunahan selalu menghantui setiap spesies binatang baik mamalia, reptil, unggas, serangga maupun amfibi. Selain karena dampak bencana alam, ketidakstabilan rantai makanan juga ancaman kerusakan lingkungan dari manusia serta perburuan liar. Seolah-olah tidak ada kehidupan yang damai dan tenang bagi hewan-hewan di bumi ini.
Oleh karena itulah sang master manipulasi foto ini membuatkan tempat yang bertajuk dunia khayalan untuk hewan-hewan. Tujaunnya tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai kampanye sosial perlindungan habitat hewan yang ada di bumi ini. Beberapa hasil editan berikut ini bisa jadi rujukan dan sekaligus menyadarkan kita betapa penting dan berharganya berbagi kebaikan bagi sesama makhluk hidup:
Para Kera Mencoba Belajar Cara Bertani untuk Menanam Pisang
Jika kera bisa bertani mungkin dia akan mencoba cara terbaik menanam pisang yang baik. Dia ingin membuat kebunnya sendiri agar bisa makan pisang tanpa harus dibantai karena mencuri beberapa pisang di kebun warga. Atau bila mungkin kera ini akan menjual sebagian hasil panennya untuk membuat polisi hutan mengawasi perburuan liar dan perusakan hutan agar populasi kera tidak punah.
Berteduh dari Teriknya Panas di Taj Mahal
Jika binatang bisa memilih mungkin mereka akan memilih untuk menyinggahi tempat berteduh senyaman Taj Mahal. Sebab pohon-pohon yang rindang sudah mati akibat pemanasan global dan pembalakan liar. Ketika sudah tidak ada lagi pohon-pohon maka mereka akan tinggal di sana dengan teman-teman lainnya.
Tinggal di Pulau yang Mengambang
Ketika pemanasan global sudah semakin parah mungkin kelak volume air laut akan naik sehingga menggenangi daratan. Jika Hal itu terjadi maka hewan tidak akan mampu menyelamatkan diri. Maka solusi terakhir agar mereka selamat adalah dengan adanya pulau yang mengambang. Pulau ini nantinya akan dihuni oleh para hewan untuk bertahan hidup dengan damai dan tenang.
Badak Cula Satu yang Memandangi Lautan Lepas di Dataran Tinggi
Sungguh sangat menyakitkan jika mengetahui rumahmu yang sangat nyaman di tinggali sudah lenyap. Kawan-kawan dan sanak sudara pun sudah tiada. Apa lagi yang bisa diharapkan dari kerusakan lingkungan ini? Mungkin sebuat tempat yang lebih tinggi untuk bertahan hidup.
Burung yang Bermigrasi dengan Papan Selancar
Beberapa tahun lagi lagit akan penuh dengan polusi udara, tidak ada burung yang akan mampu bertahan terbang jauh karena kehabisan udara segar. Dalam keadaan seperti ini burung akan lebih memilih untuk bermigrasi dengan menaiki papan selancar yang tenang terbawa arus ombak yang membawa ke pulau seberang. Setidaknya itu bisa dilakukan meski bukan kebiasaannya untuk berpindah diatas papan.
Berbagi Tempat dengan Rival Abadi
Tidak biasanya berbagi tempat atau wilayah kekuasaan dengan rival abadi. Meski begitu keputusan ini harus diambil ketika semakin buruknya kondisi daratan yang bisa ditempati. Sebagian besar terkena limbah dan sebagian lagi terendam air pasang laut karena pemanasan global. Maka di dunia ini mereka harus berbagi wilayah meski dengan kesepakatan dan kewaspaspadaan yang ketat. Mungkin mereka mencoba memakaislogan manusia bahwa berbagi itu indah meski mereka sendiri sudah lama meninggalkan pepatah itu.
Menonton Sirkus di Akhir Pekan
Di dunia khayal ini gajah sering sekali mengajak anaknya menonton sirkus manusia. Mungkin di dunia manusia gajah adalah objek sirkusnya, namun disini manusia adalah objek sirkusnya. Setiap akhir pekan acara sirkus di sana sangat ramai. Waktunya si gajah mengajak anaknya menikmati pertunjukan manusia diatas bola bergelinding, itu pertunjukan paling menarik di sana.