Gunung Kelud pernah memuntahkan isi perutnya pada Februari 2014 lalu. Walhasil, hujan abu pun menimpa banyak daerah. Sejumlah daerah sekitarnya seperti Kediri, Malang, Blitar, Surabaya hingga daerah yang ratusan kilometer jaraknya dari Kelud seperti Yogya, Solo, Magelang, Boyolali dan Purworejo merasakan terpapar abu Gunung Kelud.
Kedahsyatan semburan abu Gunung Kelud itu pun membuat jalanan hingga atap rumah tertutup abu. Orang yang ingin keluar rumah harus memakai masker untuk menutupi hidung dan mulut. Simak langsung penampakan dampak hujan abu Gunung Kelud yang begitu dahsyat menimpa banyak daerah itu.
Abu Kelud Membumbung Tinggi
Tuh lihat penampakan abu dari Gunung Kelud yang membumbung tinggi ke udara saat terjadi erupsi lalu. Pantes kalau kemudian abu itu bisa sampai ke daerah lain yang jaraknya ratusan kilometer dari Kelud.
Abu Kelud Terbawa Angin
Selain karena semburannya yang memang kuat saat dikeluarkan dari “perut” Kelud, abu yang berada di udara itu kemudian terbawa oleh angin. Sehingga sampai ke darah-darah lain yang menjadi arah hembusan angin. Jadi jangan heran kalau kemudian hujan abu di Yogya dan Solo lebih tebal ketimbang di Malang yang secara jarak lebih dekat ke Kelud.
Stupa Borobudur pun Harus Dibungkus
Terjangan abu Kelud yang sampai ke Candi Borobudur Magelang membuat sejumlah stupa harus dibungkus rapat agar tidak mudah rusak. Setelah dibungkus, petugas mengikat bungkus itu dengan tali supaya penutup stupa ini tak mudah lepas tersapu angin.
Abu Kelud Singgah di Atap Rumah Warga Jogja
Suasana di pemukiman warga Jogja ketika datangnya abu Gunung Kelud. Dari foto ini bisa kamu bayangkan bagaimana suasana waktu itu.
Tukang Becak Bermasker
Abang tukang becak ini tetap bekerja walau hujan abu Kelud sedang melanda. Mengenakan masker dan topi caping, ia tetap menunaikan tugasnya untuk mencari nafkah.
Pesawat Terselimuti Abu Kelud
Pesawat terbang yang sedang parkir di bandara Adi Sutjjipto itu di sekujur tubuhnya tertutupi debu. Tampak di samping kanan dan kiri pesawat ditutupi kain, agar debu tak bisa masuk ke bagian mesin pesawat.
Tertempel Abu Kelud
Seorang bapak yang mengendarai sepeda motor ini nekat menembus hujan abu Kelud tanpa mengenakan masker. Hanya mantel dan helm yang melindungi tubuhnya. Abu pun terlihat menempel di bagian wajahnya.
Pakai Masker dan Kacamata
Kedua pejalan kaki ini mengenakan masker dan kacamata agar abu berbahaya itu tak masuk ke dalam tubuhnya. Tampak suasana sekitarnya yang penuh dengan abu yang berasal dari Gunung Kelud.
Jalanan Tertutup Debu
Tebalnya hujan abu tak menyurutkan tekad pengendara motor ini untuk terus melaju. Meski jalanan sampai tertutup debu, namun ia berjuang untuk sampai ke tujuannya.
Kerikil Kelud Nangkring di Atap Rumah
Bukan hanya abu, tapi kerikil dari Gunung Kelud juga sampai ke rumah-rumah warga. Tampak bapak ini berusaha membersihkan atap rumahnya yang dipenuhi kerikil.
“Bersenjata”-kan Sekop
Dengan sekop di tangan, bapak ini naik ke atap rumah untuk membersihkan kerikil yang memenuhi atap rumah.
Bersihkan Tumpukan Abu di Jalan
Jalanan ini tertutupi oleh abu hempasan Gunung Kelud. Abu yang tebal itu bisa sangat berbahaya, khususnya bagi pengendara roda dua. Dengan dibersihkan seperti yang dilakukan oleh bapak ini, harapannya tidak ada pengendara motor yang tergelincir.
Penampakan Erupsi Gunung Kelud dari Blitar
Seperti ini dahsyatnya erupsi Gunung Kelud terlihat dari Desa Anyar di Blitar. Melihat fenomena semacam ini menandakan kekuasaaan Tuhan yang tak dapat disangkal lagi.
Deretan Stupa Candi Borobudur yang Harus Dibalut
Untuk menghindari kerusakan akibat debu Gunung Kelud, stupa-stupa Candi Borobudur itu pun harus ditutupi.
Di Tengah Hujan Abu Kelud
Ibu ini dengan membawa payung dan mengenakan masker berjalan di tengah hujan abu Kelud yang sangat pekat.