Melakukan pencegahan dini untuk menangkal resiko terserang kanker serviks adalah hal yang perlu dilakukan, seperti kata pepatah, ‘mencegah lebih baik daripada mengobati’. Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang menjadi momok menakutkan bagi setiap perempuan.
Gejala awal penyakit ini sangat sulit disadari, sampai-sampai survey mengatakaan bahwa mayoritas perempuan yang terkena Human Papilloma Virus (virus penyebab kanker serviks) baru mendatangi dokter untuk diperiksa setelah virus tersebut berada pada stadium 3, yang apabila sudah sampai stadium tersebut, organ-organ yang ada di dalam tubuh sudah terlanjur mengalami kerusakan.
Oleh karena itu, pencegahan kanker serviks harus kamu mulai sejak dini dengan merubah pola hidup yang kurang baik. Kamu bisa melakukan pencegahan dini kanker serviks dengan melakukan hal-hal di bawah ini.
Menjaga Pergaulan dengan Lawan Jenis
Pencegahan yang bagus adalah pencegahan sejak dini, yaitu sejak memasuki usia remaja. Dalam pergaulan remaja, sebaiknya wanita bergaul dan bercengkrama dengan sesama wanita saja dan menjauhi pacaran. Selain untuk mencegah penyakit mematikan di masa mendatang, menjauhi pacaran juga menjaga kesucian diri, karena pacaran itu pada hakikatnya adalah kegiatan untuk menuruti hawa nafsu. Dalam pacaran, perempuanlah yang akan sangat dirugikan.
Contohnya ketika terjadi hubungan suami istri (yang mana, inilah tingkatan puncak yang 90% akan kamu lakukan apabila masih melanjutkan pacaran, cepat atau lambat), yang rugi adalah perempuan. Kehormatan yang begitu berharga yang semestinya hanya diberikan kepada pria yang sah sebagai suami malah diberikan kepada pria yang belum tentu jelas masa depannya. Apabila dari hubungan itu si perempuan hamil, yang menanggung malu hanya si perempuan dan pasangan lelakinya bisa saja dengan mudah pergi meninggalkannya. Dan masih banyak lagi.
Selain kerugian di atas, berhubungan suami istri bukan pada umurnya juga memperbesar risiko terkena kanker serviks. Apabila kamu belum siap untuk menikah, sendirian tanpa pacar adalah lebih baik untukmu.
Menjauhi Seks Bebas
Terkadang, masyarakat kita ini sangat mudah mengikuti budaya-budaya dari Barat tanpa memperdulikan apakah itu baik atau buruk. Salah satu kebiasaan buruk orang Barat yang diikuti oleh banyak masyarakat di Indonesia, terutama muda-mudi, adalah seks bebas atau sering bergonta-ganti pasangan (untuk melakukan hubungan suami-istri).
Bergonta-ganti pasangan untuk hubungan ‘itu’ adalah cara paling mudah untuk tertular kanker serviks. Karena kita sendiri pun tidak tahu, apakah ‘lawan main’ kita sudah terkena virus HPV atau belum.
Maka, sebaiknya jauhi kebiasaan buruk tersebut dan kembalilah ke jalan yang benar. Pilihlah satu pasangan hidup sebagai suami yang kamu nilai baik perangainya agar aman dan tentram dalam menjalani kehidupan.
Memanfaatkan Vaksin HPV
Keganasan virus yang menyebabkan kanker serviks tidak akan mengenal usia. Oleh karena itu, lakukan pencegahan dengan memanfaatkan vaksin HPV, terutama bagi kalangan pemudi. Karena, idealnya vaksin ini dipakai oleh para pemudi dengan usia berkisar 14-26 tahun.
Memakai vaksin HPV juga sangat membantu agar tubuh terlindung dari datangnya infeksi di rahim. Kamu bisa mendapatkannya di dokter kandungan dan sekaligus tanyakan bagaimana tips hidup sehat agar terhindar dari penyakit berbahaya ini.
Perlu diingat, bahwasannya pemakaian vaksin hanya efektif untuk pencegahan dan bukan pengobatan. So, jangan terlambat ya.
Pemeriksaan Papsmear Berkala
Papsmear adalah metode screening yang berfungsi mendeteksi kanker serviks. Tes papsmear sudah terbukti bisa mendeteksi sejak dini terjadinya infeksi virus HPV sebagai penyebab kanker serviks, sehingga mampu menurunkan resiko terkena kanker berbahaya tersebut.
Sedangkan anjuran untuk melakukan tes ini adalah 1-3 kali setahun bagi wanita yang sudah mencapai usia 35 tahun. Segera lakukan pengobatan apabila terdeteksi pada tes papsmear anda ada kelainan.
Sebelum melakukan papsmear, kamu perlu memperhatikan beberapa ketentuan berikut ini supaya hasilnya lebih maksimal.
- Tes papsmear dilakukan dua minggu setelah hari pertama haid.
- Sebelum pemeriksaan tidak menggunakan obat maupun bahan herbal pencuci alat kewanitaan.
- Apabila ingin cek setelah persalinan, lakukan setelah 6-8 minggu hari persalinan.
- Pastikan selama 24 jam sebelum melakukan tidak melakukan hubungan seks.
Menjauhi Rokok
Pada bungkus-bungkus rokok telah diingatkan bahwa “rokok membunuhmu!”. Selain itu, perusahaan rokok sendiri juga sudah mengingatkan bahwa rokok akan menyebabkan gangguan pada organ tempat kehamilan dan janin yang tidak lain adalah rahim, tempat kanker serviks bersemayam.
Terbukti, 30% lebih penderita kanker serviks adalah para wanita perokok aktif. Penyebabnya tentu saja akibat zat kimia berbahaya yang terkandung di dalam rokok yang memicu munculnya infeksi virus HPV.
Kurangi Penggunaan Produk Kimia Berbahaya
Kehidupan modern kita yang modelnya serba instan memang banyak sekali kekurangannya. Di satu sisi memang mempersingkat waktu, tapi ia juga merusak kesehatan kita yang tentu saja lebih penting dari apapun.
Kurangi penggunaan steorofoam dan bungkus plastik hitam untuk membungkus makanan-makanan panas, karena di bahan-bahan tersebut terdapat zat kimia berbahaya yang mudah tercampur ke dalam makanan melalui perantara zat panas tersebut.