BUDIDAYA JAMUR MERANG – Di era sekarang, membudidaya jamur merang (vorvariella volvacea) mulai dilirik oleh para peternak jamur seiring dengan respon positif dari masyarakat yang menyukai jamur kenyal tersebut. Mulai dari untuk konsumsi rumah tangga, rumah makan, warteg sampai sebagian restoran mulai menambahkan jamur merang sebagai menu dalam masakannya.
Selain nikmat, jamur merang sendiri memiliki kandungan yang sangat baik untuk kesehatan dan kecantikan tubuh seperti riboflavin, tiamin, asam nikotin, kalsium dan kandungan fosfor yang cukup tinggi, diiringi dengan rendahnya kalori serta kolesterol yang membuat jamur merang bisa juga dijadikan sebagai makanan untuk diet.
Berikut ini adalah beberapa langkah praktis untuk membudidayakan jamur merang sebagai salah satu peluang usahamu.
Membuat Media Kumbung sebagai Rumah Jamur Merang
Kumbung jamur merang bisa kamu buat dengan beberapa pilihan ini:
- Rangka besi dengan dinding serta atap dari plastik.
- Rangka bambu dengan dinding serta atap dari plastik.
- Rangka bambu dengan dinding dari daun nipah serta atap dari pastik.
- Atau bangunan permanen dari batu bata dan semen.
Idealnya untuk satu rumah jamur, membutuhkan luas 6×4 meter dengan tinggi 2,5 meter. Apabila ingin membuat kumbung di daerah yang cuacanya agak dingin, maka dinding kumbung harus dilapisi dengan styrofoam agar menjaga suhu kumbung tetap hangat.
Kumbung dibagi menjadi dua baris rak dan tiap-tiap rak diberi 3-5 tingkat untuk tempat jamur. Jangan lupa, kumbung juga harus dilengkapi dengan jendela atau eletric blower untuk mengalirkan udara di dalam kumbung, lampu yang bisa dipindah-pindah, dua buah lampu TL neon 60 watt serta dua buah pemanas untuk memanaskan suhu di kumbung.
Fermentasi untuk Media Tumbuh Jamur Merang
Media yang dipakai untuk tumbuhnya jamur merang bagusnya terbuat dari beberapa kombinasi limbah. Antara lain, limbah kapas dan jerami dengan perbandingan 2:1 atau 1:1 dan ditambah dengan 3-4% kapur pertanian.
Bahan-bahan ini dicampur rata sesuai dengan takarannya masing-masing dan rendam di dalam air selama seharian. Setelah seharian, ambil kombinasi tadi kemudian peras dan tumpukkan bahan-bahan tersebut di atas lantai dengan volume 5 m3 dan ditutup dengan menggunakan plastik selama 3-4 hari untuk menjalani fermentasi alami.
Kalau cuma mau memakai kompos jerami sebagai media tumbuhnya, maka caranya adalah dengan merendam jerami tersebut di dalam air yang sudah diberikan 1% kapur pertanian dan 1% urea lalu dibiarkan selama 6 hari. Setiap hari, timbungan-timbunan tersebut harus dibalik agar fermentasi berjalan merata.
Sebelum ditempatkan di rak-rak bedengan yang telah disiapkan, kompos fermentasi ini ditambahkan lagi dengan dedak 10%, superfosar 10% dan kapur pertanian 1%. Kompos jerami ini bisa dipakai dengan cara di beri susunan kapas atau mungkin eceng gondok kering yang sudah di rendam serta difermentasi pada saat membuat susunan media tumbuh dalam rak-rak bedengan tadi.
Membuat Pemanas Buatan dari Uap Air Panas
Membuat tempat keluarnya uap bisa menggunakan 2 buah tangki yang total volume-nya 200 liter yang disambukan dengan pipa bambu dan paralon yang kira-kira cukup untuk disambungkan ke arah kumbung.
Tangki tersebut diisi dengan air lalu direbus di atas tungku yang letaknya berada di luar kumbung. Setelah itu, tangki disambungkan dengan pipa bambu dan pipa paralon (tebal) menuju ke arah kumbung.
Di dalam kumbung, pipa ini diberi lubang sebesar 3-5 cm setiap satu meter untuk mengeluarkan uap air panas dari tangki tadi, letakkan pipa paralon tepat berada di tengah-tengah kumbung agar panasnya merata. Ingat, gunakan pipa paralon yang agak tebal agar tidak mudah rusak.
Pengisian Bibit Jamur Merang pada Media Tanam
Sesudah media tanam difermentasikan selama 3-4 hari, maka bahan kompos tersebut dimasukkan ke bagian rak-rak yang telah dibuat dengan tinggi sekitar 20 cm untuk masing-masing kolom rak. Setelah ditaruh pada tempatnya, maka mulailah melakukan pasteurisasi alias membuat udara di kumbung menjadi panas (dengan menggunakan pemanas buatan di atas) selama lebih dari 3 jam agar suhunya mencapai 70 derajat celcius. Setelah dipanaskan, biarkan udara di kumbung kembali menjadi normal dengan menunggunya 24 jam.
Apabila suhu sudah normal, maka langkah berikutnya adalah menanam benih-benih jamur merang. Bibit yang dibutuhkan hanya sektiar 1-6% dari berat basah media, bergantung pada strain bibit. Jangan lupa, bibit yang akan digunakan hendaknya telah terlebih dulu dipisahkan hingga tak berbentuk gumpalan lagi. Bibit itu disebarkan pada semua permukaan kompos. Untuk rack bedengan dengan panjang 3 mtr. serta lebar 1 mtr, diperlukan 4-6 botol bibit berkapasitas 500 ml.
Sesudah bibit ditempatkan, tutup jendela serta pintu sepanjang 3 hari. Usahakan supaya temperatur dalam ruang dipertahankan untuk berikan peluang miselium tumbuh serta berpenetrasi ke semua kompos media tumbuh. Besar temperatur amat bergantung pada strain jamur yang dipakai. Tetapi biasanya jamur yang ada di Indonesia tumbuh baik pada temperatur 30-35oC. Selubung plastik bisa dipakai untuk menambah temperatur.
Delapan hari sesudah bibit ditempatkan, upayakan supaya sinar masuk ke kumbung agar mempercepat pembentukan primodia jamur. Selekasnya sesudah primodia terbentuk, aliran hawa fresh amat dibutuhkan untuk mempercepat perubahan badan buah jamur.
Penyiraman Jamur Merang
Cukup semprotkan air dengan memakai sprayer ke permukaan rak, apabila ingin lebih ampuh, air tersebut boleh dicampurkan dengan urea cair dengan takaran 2-3 sendok makan untuk setiap 20 liter air. Penyemprotan ini hanya boleh dilakukan apabila rak-rak sudah kering, artinya tidak perlu terlalu sering.
Proses Pemeliharaan Jamur Merang
Pemeliharaan yang dibutuhkan untuk budidaya jamur merang hanyalah melindungi suhu serta kelembapan. Upayakan suhu di kumbung selalu stabil pada 30-35 derajat celcius, sedang kelembapan sekitar 80-90%. Selain itu, jamur-jamur liar, terlebih type coprinus, mesti dibuang.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Pengendalian OPT harus dilakukan dengan teliti yaitu dengan selalu menjaga kebersihan lumbung dengan beberapa cara berikut:
- Hawa yang masuk dan keluar sebaiknya tersaring.
- Menggunakan keset yang setiap hari dibasahi dengan 2% karbol.
- Selalu membersihkan kumbung dari kotoran dengan melakukan sterilisasi menggunakan formalin 2%.
- Selalu membersihkan tangan dan kaki serta mengenakan pakaian bersih ketika masuk ke kumbung.
- Buang kompos, jamur liar dan bibit yang jatuh ke tanah.
- Segera petik jamur yang payungnya sudah berkembang dan teruh di keranjang yang bersih lalu disimpan di tempat yang tertutup.
- Teliti kebersihan ketika hendak menyiram dan memanen.
Proses Panen dan Pascapanen
Jamur pertama akan tampak dalam kurun waktu 15-25 hari sesudah bibit ditempatkan. Jamur merang tak boleh dibiarkan hingga mencapai ukuran maksimumnya, namun mesti dipanen sebelum atau tepat sesudah selaput sobek. Ketika memanen, jamur diangkat serta dipelintir dengan hati-hati agar jamur yang tumbuh di sampingnya tak rusak.
Panen dikerjakan sepanjang 20-30 hari, dengan interval dua hari sekali. Produktivitas jamur dinyatakan dalam nilai BER, yakni persentase keseluruhan produksi pada berat media substrat. Nilai BER jamur merang dapat meraih 29, 54% berarti keseluruhan produksi jamur yaitu 13,5 kg untuk tiap-tiap 45,7 kg jerami kering.
Usia jamur merang sangatlah singkat, namun ada beberapa tips untuk sedikit memperpanjang daya tahannya, yaitu:
- Dibungkus dengan kain batis (cheese cloth) lalu disimpan dalam kulkas pada suhu 15°C.
- Dikemas dalam styrofoam chest dengan letakkan es pada styrofoam.
- Dikemas dalam wadah datar yang dialasi daun pisang.
- Tak hanya dikonsumsi secara fresh, jamur pun bisa di proses jadi bentuk kering, kalengan, asinan serta pasta.
Semoga bermanfaat.