HARI AYAH – Hari ayah menjadi sebuah peringatan tahunan yang lazim diperingati setiap orang di seluruh dunia. Peringatan ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa yang selama ini diberikan ayah pada pada keluarga.
Perayaan hari ayah bisa berbeda-beda tiap negaranya, baik dari segi nama, tradisi maupun tanggal peringatannya. Namun sebenarnya apakah perayaan hari ayah itu? Beberapa hal tentang perayaan hari ayah ini mungkin bisa membuatmu memahami tentang hari ayah.
Asal Muasal Hari Ayah
Hari ayah atau bisa juga disebut Father’s Day dalam bahasa inggris merupakan hari yang khusus di dedikasikan untuk semua ayah di dunia. Hari ayah pertama kali diadakan sejak abad ke-12 dan berlaku sampai saat ini.
Pada hari yang jatuh pada tanggal itu dirayakan dengan memberikan hadiah, kejutan atau acara keluarga untuk menghargai dan memberikan kebahagiaan pada sang ayah. Hadiah bisa diberikan pada siapa saja tidak harus ayahnya, namun bisa jadi bapak guru sebagai ayah di sekolah atau siapa saja yang berarti di hidup seseorang.
Tanggal Perayaan Hari Ayah
Beberapa negara yang merayakan hari ayah biasanya punya tanggal yang berbeda dengan negara yang lainnya. Di Indonesia sendiri hari ayah di peringati pada tanggal 12 November tiap tahunnya.
Namun jika dilihat dari beberapa negara lainnya ada yang pada awal tahun seperti Serbia, Rusia, italia pada 6 Januari, 23 Februari, dan 19 Maret. Ada juga yang di pertengahan tahun, seperti Korea, Jerman, Denmark, Austria, Singapura pada 8,13, 16 Mei dan 5, 20 Juni.
Selanjutnya Negara lain seperti Uruguay, Brazil, Swedia, Thailand dan Bulgaria pada tanggal 11, 25 Juli, 8 Agustus, 5 September, 14 November, 5 dan 26 Desember.
Sedangkan Hari Ayah di Indonesia masyarakat luas masih belum banyak yang mengetahuinya. Semua itu dikarenakan hari tersebut belum mendapatkan pengesahan secara resmi oleh pemerintah. Meski hasil dari deklarasi Hari Ayah Nasional dahulu sudah dikirimkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Bupati di empat daerah di Indonesia, yakni Sabang, Merauke, Sangir Talaud dan Pulau Rote.
Pencetusan gagasan Hari Ayah di Indonesia diprakarsai oleh komunitas lintas agama pada tahun 2006. Kemudian ditindaklanjuti dan dideklarasikan oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP). Yang membuat unik deklarasi Hari Ayah ini dilakukan oleh kaum wanita. Mereka tergabung menjadi anggota PPIP. Dideklarasikan di Pendopo Gede Balai Kota Solo, Jawa Tengah pada tanggal 12 November 2016.
Setelah deklarasi tersebut, para wanita itu mengirimkan Piagam Hari Ayah dan sebuah buku berjudul Kenangan Buat Ayah kepada presiden yang menjabat tahun itu ,SBY. Dan juga kepada keempat bupati dari derah yang telah disebutkan diatas.
Hari Ayah Nasional memang harus ada di Indonesia, karena figur ayah sebagai anggota keluarga merupakan peran penting untuk membetuk karakter anggota keluarga. Ayah juga yang memutuskan segala aturan yang berlaku dalam keluarga yang bertujuan membuat keluarga itu terlihat lebih baik.
Ayah pula yang menjadi sumber tenaga dan kekuatan dalam keluarga, karena rela melakukan apapun agar keluarga bahagia dan sejahtera. Pemikiran pemikiran inilah yang membuat PPIP menggagas hari ayah di Indonesia.
Deklarasi Hari Ayah asal mulanya adalah deklarasi Hari Bapak Nasional. Dikarenakan untuk menyeragamkan penyebutan fathers day yang diperingati di negara lain pada waktu dan alasan yang berbeda, jadilah disebut sebagai Hari Ayah Nasional
Berikut ini adalah isi asli dari deklarasi Hari Ayah Nasional Indonesia
Bagaikan bumi yang gersang menantikan tetesan hujan di angkasa agar dari rahim Ibu Pertwi terlahir semua yang hidup dan menghidupkan, demikianlah Ibunda merindukan curahan kasih Sang Bapak, agar terciptalah kehidupan baru yakni kita, Sang Anak. Bapak adalah pencipta kita dari daging dan darah serta nafasnya yang tumpah di taman Ibunda. Maka Atas Berkat Rahmat Sang Pencipta hari ini, 12 November 2006 kita deklarasikan sebagai HARI BAPAK NASIONAL INDONESIA. Hari yang dipakai anak-anak untuk mengenang keberadaan dan peran ayahnya termasuk para Bapak Bangsa Indonesia dari masa ke masa.
Solo, 12 Nopember 2006
Atas nama Keluarga Besar Bangsa Indonesia
Putra Ibu Pertiwi
Peringatan Hari Ayah Nasional Oleh Google
Di Indonesia peringatan Hari Ayah tidak sepopuler saat peringatan Hari Ibu, meski begitu pada tanggal 12 November 2015. Google mempersembahkan hadiah bagi seluruh warga Indonesia yang tengah merayakan Hari Ayah Nasional dengan Doodle. Kali ini doodle menggambarkan peringatan Hari Ayah Nasional dengan gambar animasi GIF.
Pada gambar bergerak tersebut, dilukiskan sorang Ayah yang sedang menggendong anaknya. Kemudian anak tersebut memberinya sebuah hadiah bergambar hati kepada ayahnya. Kemudian gambar berubah menjadi gambar pinguin yang sedang mengerami telur. Namun ketika menetas, yang keluar adalah anak anjing.
Sementara gambar berubah menjadi sekor anjing jantan dan anaknya sedang duduk kemudian menggongong. Dan anjing berubah lagi menjadi kucing yang tengah menggendong 3 ekor anaknya yang masih kecil. Gambar berakhir dan kembali lagi menjadi ayah dan anak (manusia) yang membawa hadiah hati. Terus berputar seperti itu. Doodle ini dibuat oleh Olivia Hyunh, tim Doodler Google yang berasal dari San Fransico.
Nama Perayaan di Tiap Negara
Perayaan hari ayah punya nama tersendiri di setiap negara. Di Indonesia dinamakan hari ayah, di Serbia bernama Paterice, Andorra sebagai Dia Del Pare, di Italia bernama Festa Del Papa, sedangkan di Portugal, Makau dan Spanyol bernama Dia Del Pai.
Dari beberapa negara itu Inggris dan Rusia punya nama yang unik. Di Inggris hari itu dinamai International Men’s Day atau hari laki-laki sedunia. Sedangkan di Rusia diberi nama Defender of the Fatherland Day, keren sekali bukan.
Hari Ayah di Berbagai Negara
Semua anak-anak di dunia pasti punya keinginan berbakti kepada kedua orang tua yang telah membesarkan mereka. Uniknya, cara merayakan hari ayah di setiap negara itu berbeda-beda. Berikut akan dibahas mengenai hari ayah di berbagai negara di dunia.
Jepang
Sama seperti kebanyakan di negara lainnya, anak-anak di Jepang juga kerap merayakan hari ayah 1 kali dalam setahun yaitu pada setiap hari minggu di minggu ketiga bulan Juni. Dalam Bahasa Jepang Hari Ayah disebut Chichi no Hi (父の日). “Chichi” artinya ayah dan “hi” adalah “hari”sedangkan “no” adalah partikel kepunyaan.
Jepang memang negara yang unik dan kreatif termasuk pada saat anak-anak merayakan hari ayah. Pada hari itu biasanya mereka di memberikan sebuah hadiah kepada ayahnya yang dibuat sendiri oleh mereka. Ada juga yang memberikan gelas bir serta makanan-makanan kesukaan ayahnya.
Meksiko
Berbeda budaya pasti berbeda pula cara merayakannya. Itulah yang dilakukan masyarakat di salah satu negara di benua Amerika, Meksiko. Dalam Bahasa Meksiko hari ayah disebut “dia del padre”. Dii sana hari ayah tidak didefinisikan sebagai hari memberi sesuatu kepada ayah kandung mereka, tapi ditujukkan kepada semua orang yang mempunyai sikap kebapakkan.
Orang Meksiko merayakan momen spesial ini bersama kakek, ayah tiri, bahkan dengan orang yang tidak punya hubungan darah sekalipun tetapi dianggap berjasa dalam hidupnya. Ketika itu mereka akan melakukan makan-makan besar dan mendoakkan kebaikkan bagi “ayah”.
Jerman
Di belahan Eropa sana tepatnya di Jerman, ada juga tradisi unik merayakan hari ayah yang terjadi tepat pada minggu keenam setelah paskah. Di sana ayah-ayah akan berkumpul dan membuat pesta. Acara ini sejatinya adalah salah satu bagian dari tradisi mannertag yaitu hari yang dikhususkan bagi para ria yang ingin mabuk dan lain sebagainya.
Vatertag atau hari ayah adalah hari libur nasional di Jerman karena bertepatan dengan ascension day (hari kenaikan yesus kristus). Pada hari itu para pria melakukan berbagai macam kegiatan seperti membawa gerobak berisi bir, pergi hiking dan barbeque, atau ada juga yang keliling dengan mobil sambil bernyanyi dengan suara yang keras.
Brasil
Negeri Samba Brasil merayakan hari ayah dengan cara yang cukup unik. Dia dos pais atau hari ayah di sana identik dengan daging. Sebagaimana kita tahu orang Brasil gemar mengkonsumsi daging-daging dengan lemak tinggi, makanya sering ditemukan kasus obesitas di sana. Seluruh anggota keluarga berkumpul di sebuah tempat sambil berpesta daging panggang sepuasnya. Daging panggang di Brasil yang terkenal adalah churrascaria dan Brazilian Steak House.
Swedia
Sama seperti di Jepang, para anak di Swedia memberikan bingkisan kepada ayahnya ketika hari ayah yang jatuh pada minggu kedua di bulan November. Bingkisan yang diberikan biasanya berisi dasi atau alat-alat yang digunakan untuk pekerjaan ayahnya. Tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun sejak tahun 1930.
Tiongkok dan Taiwan
Negara-negara di bagian China merayakan hari ayah pada tanggal 8 agustus setiap tahunnya. 8 agustus dipilih karena dalam kalender internasional 8 agustus adalah tanggal 8 pada bulan 8 atau 8-8. Angka 88 ini dalam Bahasa China adalah homofon untuk kata baba / papa. Karena sejarah perang yang melanda China pada masa lampau, hari ayah di sana didedikasikan untuk mengenang jasa para ayah yang telah gugur di medan pertempuran.
Makna Hari Ayah
Apa sih sebenarnya makna dari hari ayah? Makna hari ayah adalah sebuah bentuk penghargaan dan kasih sayang terhadap seorang ayah dalam sebuah keluarga. Ayah adalah tulang punggung dan sekaligus sumber nafkah keluarga yang amat banyak jasa dan sumbangsihnya terhadap anak dan isterinya.
Sehingga sudah sepantasnya hari ini dibuat untuk menghargai dan menghormati sosok ayah dalam sebuah keluarga. Itulah makna paling dalam yang ingin disampaikan lewat perayaan hari ayah yang dilaksanakan hanya sehari dalam satu tahunnya.
Memaknai Hari Ayah dalam Islam
Islam adalah agama yang sempurna segala perbuatan dan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari mempunyai peraturan dalam Islam. Islam juga mengajarkan akan pentingnya berbakti kepada kedua orangtua, ibu dan ayah mmempunyai kasih sayang yang sama besarnya kepada anak-anaknya.
Ayah sendiri dalam Islam mempunyai tanggung jawab yang besar, selain menjadi pemimpin rumah tangga dan menafkahi istri dan anaknya ayah juga mempunyai tanggung jawab untuk menjadi pelindung bagi keluarganya.
Sosok ayah yang mengharuskan ia bekerja untuk mencari nafkah dan jarang bertemu dengan anak atau bermain dengan anak menjadikan ia sosok yang kurang dekat dengan anak.
Jadi ketika anak mempunyai masalah sebesar dan sekecil apapun, ibulah yang menerima laporan dari sang anak, ibu juga yang memberikan jawaban dan solusi dengan hati.
Tapi perlu kalian ketahui bahwa ayahlah yang menjadi penerima dari segala masalah yang anak hadapi, ketika anak melaporkan tentang masalahnya maka ibu akan menceritakan kepada ayah tentang masalah tersebut.
Ayah harus tegas dalam mengambil setiap keputusan, jika tidak ya tidak tidak bisa ditoleransi lagi seperti ibu, disinilah tugas besar seorang ayah yang mengharuskan mengambil keputusan dengan cepat dan tegas.
Di dalam Al-Qur’an dan Hadits terdapat begitu pentingnya seorang ayah yang menjadi pemimpin untuk menentukan masa depan keluarganya, kearah manakan keluarganya akan dibawa karena seorang ibu bertugas mendampingi dan memberikan ide ketika ayah akan menentukan tindakan.
Peran Ayah Menurut Ajaran Islam
Sejak awal kita sering mendengar bahwa ibu memiliki peran yang besar dalam mendidik seorang anak. Saking banyaknya peran tersebut sehingga mayoritas orang malah menganggap peran seorang ayah tidak terlalu penting dalam tumbuh kembang anak.
Namun, tahukah kita bahwa al-Qur’an justru lebih banyak menuturkan tentang penting peran seorang ayah dalam membesarkan serta mendidik anak? Justru isi kandungan al-Qur’an sendiri sedikit saja menceritakan tentang peran seorang ibu dalam pendidikan anak-anak mereka.
Sebut saja salah satu surat al-Qur’an yang secara tersurat menceritakan tentang kedudukan ayah dalam pendidikan anak, yakni surat Luqman. Nama surat ini diambil dari seorang hamba Allah yang shalih berkulit hitam nan taqwa bernama Luqman al-Hakim.
Di dalam surat tersebut Allah swt merekam nasehat-nasehat Luqman kepada putranya mengenai banyak hal, seperti aqidah, bakti kepada kedua orang tua, amar ma’ruf nahi munkar, tentang kesabaran, tentang ibadah serta adab-adab mulia. Semua hal tersebut tercantum dari ayat 13 hingga 19. Satu di antaranya yakni:
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.(QS. Luqman: 13)
Al-Qur’an juga mengisahkan ulang tentang nasehat yang diberikan oleh Nabi Ya’qub as di detik-detik akhir kehidupannya kepada putra-putranya mengenai keimanan mereka setelah ayah mereka wafat nantinya. Kisah ini terekam dengan jelas di dalam dua surat berikut:
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan berserah diri”.(QS. al-Baqarah: 132).
Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”.(QS. al-Baqarah: 133).
Ayat-ayat memiliki makna yang sama mengenai para ayah (Luqman, Nabi Ya’kub as, dan Nabi Ibrahim as) yang sedang mendidik anak-anak mereka. Proses pendidikan tersebut yang menurut al-Qur’an ternyata dilakukan oleh seorang ayah. Tak ada satu ayatpun yang merekam dengan sama jelasnya seperti ayat di atas mengenai peran ibu dalam pendidikan anak, kecuali tentang perintah menyusui.
Rasulullah saw sendiri pernah bersabda, “Seorang ayah yang mendidik anak-anaknya adalah lebih baik dari bersedekah sebesar 1 sha’ di jalan Allah.” Selain itu, Nabi saw. memberikan contoh mengenai hal tersebut.
Diceritakan bahwa Nabi saw. tidak pernah menyuruh orang lain untuk menjaga kedua cucu tersayang beliau yang saat itu masih sangat kecil, Hasan dan Husein. Bahkan di saat beliau sedang disibukkan dengan urusan menghadap Allah swt, yakni dalam keadaan shalat.
Bagi Nabi saw. setiap waktu yang beliau habiskan bersama kedua cucu tercinta merupakan kesempatan berharga untuk mendidik keduanya, termasuk ketika beliau sedang melaksanakan shalat sekalipun bahkan jika perlu menggendong cucunya tersebut.
Mohammad Akram Nadwi dalam buku al-Muhaddithat: The Women Scholars In Islam menyebutkan banyak sekali contoh bagaimana para ulama menyediakan dan mempergunakan waktu untuk mendidik putri-putrinya selayaknya mereka meluangkan waktu untuk kewajiban atau tugas-tugas penting mereka.
Berkaca dari kisah Abu Bakar Ahmad bin Kamil bin Khalaf bin Syajarah al-Baghdadi (350H) yang senantiasa memantau sejauh mana perkembangan pendidikan putrinya. Amat as-Salam (Ummu al-Fath, 390 H) di tengah-tengah kewajibannya sebagai seorang hakim. Bahkan ada riwayat yang menyebutkan bahwa hafalan hadits Amat as-Salam selalu dicatat oleh sang ayah tercinta.
Kisah ulama lain seperti dari riwayat pakar pendidikan Islam Ibnu Sahnun (256 H). Diceritakan bahwa Hakim Isa bin Miskin setiap setelah shalat Ashar memanggil kedua putrinya untuk diajari tentang al-Qur’an dan ilmu pengetahuan lainnya.
Demikian pula dengan panglima perang yang telah menaklukkan kota Sicily, disebutkan bahwa ia sendirilah yang mendidik putrinya. Ulama lain seperti Imam ‘Ala al-din al-Samarqandi (539 H) pun juga melakukan hal tersebut.
Dari contoh di atas, bisa ditarik sebuah benang merah bahwa bahkan untuk pendidikan anak perempuan pun para ulama terdahulu tidak serta merta melemparkan tanggung jawabnya kepada istri-istri mereka.
Begitu pentingnya peran seorang ayah hingga saat menjelang sakaratul maut, seorang ayah bahkan sempat melakukan sebuah evaluasi pendidikan. Ia ingin mengetahui sejauh mana keberhasilannya dalam mendidik anak-anaknya selama ia hidup dengan bertanya kepada mereka tentang hal yang paling penting dalam hidup: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?”
Memaknai Hari Ayah Secara Umum
Di Indonesia ada hari nasional yang memperingati hari ayah, makna yang terdapat dalam memaknai hari ayah adalah menyadarkan kita bahwa ayah adalah orangtua yang penting dalam keluarga.
Sebenarnya kecintaan ayah dan ibu sama besarnya, kita mungkin sering menerima bentakan dan amarah ayah, tapi itulah kasing sayang ayah kepada kita, ia tidak mengininkan anaknya celaka.
Caranya mendidiknya yang keras memang kadang tidak kita sukai tapi ia berani berkorban untuk kebahagian anaknya, ayah juga menangis hanya saja kita tidak mengetahuinya.
Ayah akan menangis tapi ia tidak akan menampakan air matanya dihadapan anak-anaknya, karena ia tidak ingin terlihat lemah didepan anak-anaknya. Sudahkan kita membahagiakan kedua orangtua kita?
Mulailah untuk memberikan kasih sayang dan perhatian kepada ayah kita, luangkan waktu untuk berbincang-bincang dengannya. Tidak harus materi yang besar cukup perhatian yang besar dan tulus yang akan membuat ayah bahagia.
Meskipun kasih sayang kita takan bisa membalas semua pengorbanannya kepada kita, tapi itu akan membuatnya bahagia. Katakan kepadanya bahwa kita bahagia dengan kehidupan yang kita jalani.
Kesimpulan dari Peringatan Hari Ayah
Kesimpulan yang bisa kita dapatkan dalam memaknai hari ayah adalah kita harus menyadari kasih sayang yang diberikan ayah kepada kita sama halnya dengan kasih sayang ibu.
Berikan hadiah apapun yang kita bisa berikan, tidak harus uang atau benda mahal lainnya, asalkan kita tahu bahwa benda yang kita kasih adalah jerih payah keringat kita sendiri.
Berikan perhatian dan turutilah aturan yang diberikan oleh ayah, karena ayah ingin yang terbaik buat anaknya dengan memberikan aturan-aturan yang mungkin bagi kita itu adalah aturan yang aneh.
Lakukan itu semua sebelum ayah dipanggil oleh sang Maha Pencipta, sebenarnya ada satu hadiah terbaik yang bisa kita berikan untuk ayah kita, bahkan hadiah ini tidaklah sulit, ketahuilah bahwa hadiah ini adalah Do’a.
Apa yang Bisa Kamu Berikan di Hari Ayah?
Ayah adalah sosok pahlawan super di dunia nyata. Beliau bisa melakukan apa saja hanya untuk melihat anak dan isterinya bahagia. Tidak ada yang bisa membuatnya bahagia kecuali melihat keluarganya bahagia pula.
Meski ayah tidak pernah mengharapkan apa-apa atas apa yang telah beliau lakukan, tetapi sedikit kebahagiaan akan memberikannya kekuatan untuk menjalani hidup.
Coba luangkan waktu sejenak untuk mengajaknya keluar makan atau mengunjungi tempat kesukaannya. Jika kamu tahu beberapa barang yang beliau inginkan tapi belum terbeli, maka belikan beliau barang itu.
Jika tidak punya cukup materi, maka cukup peluk beliau dengan lembut, minta maaflah ataas segala kesalahanmu pada beliau, dan katakan, “Aku sayang ayah, terimakasih atas waktu, tenaga dan semua yang telah ayah berikan”.
Kisah Mengenai Sosok Seorang Ayah
Cerita Anak dan Ayah yang Mengharukan
Ada seorang ayah dan seorang anak yang sehari -hari pekerjaan nya memungut sampah di pasar yang kemudian di jual pada sebuah lapak yang jarak nya berdekatan dengan pasar.
Pada suatu pagi sang ayah seperti biasa bangun lebih awal pada pukul 3 dini hari dan bergegas untuk shalat tahajud. Sang ayah adalah seorang muslim yang taat meskipun penghasilan tidak seberapa, tapi sang ayah sangat rajin bersedekah di setiap harinya.
Sebelum sang ayah berangkat untuk memungut sampah atau barang bekas yang bisa dijual kembali pada ke sebuah lapak, si ayah masih sempat memberikan sebuah nasi bungkus yang sengaja dia belikan serta di bagikan kepada kawan-kawan pemulung selain dia.
Walau hidup serba kekurangan, akan tetapi jiwa nya penuh dengan kedermawanan sang ayah guna untuk menyedekahkan sebagian kecil dari harta yang mereka punya, dan membuat anak nya ingin meniru apa yang ayah nya lakukan.
Sang anak rajin dengan pula membantu orang-orang yang memiliki toko di pasar untuk membersihkan atau sekedar merapikan toko mereka sebelum mereka buka toko di waktu pagi. Setelah iu sang anak langsung berangkat ke madrasah.
Dari yang dia dapat dari mengangkut barang, ataupun membersihkan toko, snag anak juga rajin menyisihkan uang saku nya guna dia tabung demi sekolah nya serta dia sisihkan juga guna bersedekah kepada orang yang tidak mampu yang tempat nya sangat dekat dengan lingkungannya.
Suatu ketika, sang anak serta sang ayah pergi bekerja usai melaksanakan shalat subuh berjama’ah di masjid, sampai di perjalanan menuju pasar, sang anak bertanya kepada sang ayah “Ayah, apakah allah melihat kita menyedekahkan uang yang kita miliki kepada orang yang tidak mampu?”
Kemudian sang ayah menjawab “Benar nak Allah SWT Maha Melihat dan Maha Mendengar. Allah pasti melihat apa yang hamba-hambanya kerjakan di dunia ini. Apabila kita berbuat kebaikan jadi akan dibalas dengan pahala kebalikan, begitu juga sebaliknya.” Ayah sangat senang anaknya bertanya demikian.
Lalu sang anak bertanya kembali bertanya “Lalu kenapa allah tidak memberikan pahala kebaikan itu di dunia?” “kenapa kita terus menerus miskin ayah?”. Sang ayah berhenti melangkah sejenak lalu membungkuk, kemudian menatap dengan tatapan bangga didepan sang anak.
“Nak, percayalah….. Jika kita berbuat kebaikan di dunia ini, jadi Allah SWT akan siap kan pahala untuk kita, serta Allah SWT Maha Mengetahui apa yang kita sedang lakukan di dunia. Sesungguhnya amalan kita bisa saja dibalas oleh Allah SWT di dunia, atau pun Allah SWT bisa siapkan untuk nanti di surga.
“Maka janganlah kamu bersedih nak, teruslah berbuat kebaikan di dunia ini” jawab sang ayah dengan bijaksana serta arif. Sang anak mendengar penjelasan sang ayah dia sangat bangga, bahwa dia memiliki ayah yang sangat berbudi luhur, baik, serta mengajarkan tentang kebaikan pada dirinya.
Apabila kelak dia telah dewasa, dia ingin membahagiakan orang tua nya ini. Setelah sampai di pasar dia berpisah dengan ayahnya. Sang anak mengangkat barang-barang, serta menjaga toko. Sedangkan sang ayah pergi berkeliling pasar guna menjadi kuli angkut di pasar atau memungut sampah di pasar.
Waktu bergeser menuju terik matahari. Jarum jam pun telah menunjukan angka jam 12 tepat. Sedangkan adzan dzuhur telah berkumandang. Sang ayah yang tadi sedari tadi sudah bersih-bersih kemudian bergegas menuju masjid yang berada tidak jauh dari pasar tersebut.
Sambil berjalan di tepi jalan, tiba-tiba datang sebuah mobil sedan eropa yang oleng jalan nya dan berkecepatan tinggi menuju trotoar. Braaaaak….!!! Sedan itu Orang-orang di sekitar pasar terkejut dan mendatangi sedan menabrak sebuah pohon yang ada di tepi jalan.
Setelah mobil sedan itu di tarik mundur, ternyata orang paruh baya yang terjepit di bawah mobil tersebut, semua orang yang berkumpul di lokasi tersebut kaget bukan kepalang.
“Ada korban…ada korban….!!!, teriak salah satu warga. Ternyata korban mobil sedan itu, bukan saja orang yang ada di dalam mobil tersebut, korban tersebut tak lain adalah ayah dari si pemulung tersebut yang sedang berjalan di trotoar menuju masjid guna melaksanakan shalat.
Dengan segera warga membawanya ke rumah sakit. Tak lama ia di rawat dan mendapatkan pertolongan. Alhamdulillah Allah SWT masih menolong ayah dari si pemulung tersebut. Akan tetapi sang anak yang belum tahu kalau ayah nya tertabrak mobil.
Lagu-lagu Bertema Ayah
Banyak lagu-lagu yang bertemakan tentang seorang ibu, namun tidak sedikit pula yang bertema tentang seorang ayah. Beberapa lagu ini merupakan lagu-lagu yang bertema ayah dan sangat cocok diputar saat hari ayah:
- Ebiet G Ade – Ayah Aku Mohon Maaf
- Ebiet G Ade – Titip Rindu Buat ayah
- Ada Band – Yang Terbaik Bagimu (Ayah)
- Seventeen – Ayah
- Koes Ploes – Ayah
- Rinto Harahap – Ayah