Lupus, ini bukan tentang film zaman dulu yang cukup digemari para remaja saat itu. Namun ini tentang penyakit autoimun yang menyerang organ tubuh sendiri. Untuk lebih tau mengenai lupus, yuk simak penjelasan berikut ini secara lengkap.
Pengertian Penyakit Lupus
Lupus merupakan penyakit inflamasi kronis yang penyebab utamanya yaitu sistem kekebalan tubuh yang malah menyerang organ dan jaringan tubuh sendiri. Bagian tubuh yang diserang akibat lupus diantaranya:
- Kulit
- Sendi
- Sel darah
- Paru-paru
- Jantung
Tipe-tipe Penyakit Lupus
Ada tiga tipe penyakit lupus, yaitu:
Lupus Eritematosus Sistemik (systemic lupus erythematosus/SLE)
Inilah jenis lupus yang paling sering dirujuk sebagai penyakit lupus. Jenis lupus ini dapat menyerang jaringan dan organ tubuh apapun dari gejala yang ringan hingga gejala parah.
Lupus Eritematosus Diskoid (discoid lupus erythematosus/DLE)
Umumnya, jenis lupus ini hanya menyerang kulit. Namun bukan berarti tidak dapat menyerang organ tubuh lainnya.
Lupus Akibat Penggunaan Obat
Tiap pastinya berbeda-beda terhadap efek samping yang disebabkan obat. Ada lebih dari 100 jenis obat yang menyebabkan timbul efek samping seperti gejala penyakit lupus.
Gejala Penyakit Lupus
Karena kebanyakan kasus penyakit lupus jenis SLE, maka gejala-gejala yang dibahas berikut ini merupakan gejala penyakit lupus tipe SLE. Berikut ini gejala utama yang sering muncul:
Rasa Lelah yang Ekstrem
Gejala yang paling umum dikeluhkan penderita lupus SLE yaitu rasa lelah yang sangat ekstrem. Gejala ini membuat si penderita tidak dapat beraktivitas sebagaimana mestinya. Jika memaksakan untuk beraktivitas, maka penderita lupus SLE akan merasakan sangat lelah.
Ruam pada Kulit
Satu lagi ciri khas dari lupus SLE yaitu ruam pada pipi dan batang hitung. Ruam ini akan membentuk seperti kupu-kupu sehingga disebut butterfly rash. Selain pipi dan hidung, bagian tubuh lainnya yang ditumbuhi ruam yaitu tangan dan pergelangannya.
Nyeri pada Persendian
Gejala utama lainnya dari lupus SLE yaitu rasa nyeri yang muncul pada persendiaan tangan dan kaki. Rasa nyeri ini cepat berpindah dari sendi ke sendi lainnya. Namun rasa nyeri ini tidak membuat sendi cacat permanen.
Penyebab Penyakit Lupus
Sistem kekebalan tubuh sejatinya untuk melindungi tubuh dari infeksi yang masuk. Namun sistem kekebalan tubuh penderita lupus SLE malah menyerang balik sel, jaringan bahkan organ tubuh yang sehat milik sendiri. Para pakar masih belum menemukan penyebab hal ini bisa terjadi. Namun sebagian besar pakar mengatakan bahwa lupus SLE disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:
Pengaruh Genetika
Faktor ini banyak dipercayai oleh para pakar karena adanya penelitian yang membuktikan bahwa jika ada anak kembar idenktik yang menderita lupus SLE, maka resiko saudaranya terkena penyakit yang sama setinggi 25%.
Pengaruh Lingkungan
Faktor lingkungan juga dapat memicu orang-orang menjadi rentan menderita lupus SLE. Meski belum bisa dibuktikan secara luas, namun faktor-faktor tersebut meliputi:
- Perubahan hormon pada wanita, misal saat pubertas atau hamil
- Paparan terhadap sinar matahari
- Obat-obatan pemilu lupus akibat obat. Dapat berhenti jika konsumsi obat dihentikan.
Diagnosis Penyakit Lupus
Gejala lupus SLE mirip dengan penyakit lainnya sehingga sulit untuk mendiagnosisnya. Untuk itu diperlukan diagnosis khusus agar segera dapat dilakukan tindakan selanjutnya sehingga tidak menjadi lebih parah. Diagnosis yang dapat dilakukan yaitu dengan tes darah. Tes darah yang dapat digunakan yaitu tes antibodi anti-nuklir, tes antibodi anti-DNA, dan tes komplemen C3 dam C4. Selain tes darah, mungkin kamu juga dapat mendiagnosis organ dalam dengan USG, rontgen atau CT-Scan.
Pengobatan Penyakit Lupus
Lupus SLE tidak dapat disembuhkan. Namun dengan pengobatan ini bertujuan untuk mengurangi tingkat gejala dan mencegah kerusakan organ dalam serta meminimalkan dampak yang ditimbulkan dalam kehidupan penderita lupus SLE. Pengobatan yang dapat ditempuh yaitu:
Menghindari Paparan Sinar Matahari
Kulit penderita lupus harus ekstra dilindungi dari sinar matahari. Karena ruam pada kulit akan bertambah parah jika terpapar sinar matahari.
Obat Anti Inflamasi Nonsteroid
Obat ini dapat meredakan sakit pada sendi atau otot yang ringan. Tetapi harus dengan resep dari dokter.
Kortikosteroid
Obat ini akan diberikan dokter jika penderita sudah mengalami gejala yang parah.
Hydroxychloroquine
Obat yang biasa diberikan kepada yang terkena malaria ini dapat juga mengobati nyeri sendi dan otot, kelelahan dan ruam pada kulit yang merupakan gejala utama penderita lupus SLE.
Obat Imunosupresan
Obat ini dapat menekan kinerja sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.
Rituximab
Obat ini merupakan jenis obat baru yang awalnya untuk penanganan kanker darah. Namun cukup efektif menangangi penyakit autoimun. Namun efek samping yang ditimbulkan yaitu muntah, pusing dan gejala mirip dengan flu.
Komplikasi Penyakit Lupus
Gejala lupus SLE ringan atau yang terkendali dengan baik tidak akan menghambat aktivitas sehari-hari. Resiko komplikasi juga akan menurun. Banyak penderita lupus SLE yang gejalanya menurun ketika memasuki usia 50 tahun. Namun tetap harus waspada terhadap komplikasi yang bisa menyebabkan kematian.