PULAU SEMPU – Sudah pernah dengar tentang pulau yang satu ini belum? Itu, yang sering diulas di blog-blog dan juga dijadikan bahan pamer para wisatawan. Kalau masih belum ngeh juga, pulau Sempu ini ada di Malang, Jawa Timur. Letaknya tidak jauh dari tempat wisata Sendang Bening. Tapi rasanya sudah banyak yang tahu tentang pulau Sempu, kok.
Buktinya sudah banyak juga yang berulangkali hilir mudik mengunjungi tempat tersebut. Tapi anehnya mereka justru bukannya memikirkan dampak buruknya wisatanya, justru mengabaikan beberapa fakta yang ada di dalamnya. Fakta-fakta berikut ini sebaknya direnungkan kembali, sehingga kalian punya pikiran jernih pada pulau yang satu ini.
Kawasan Cagar Alam, Bukan Tempat Wisata
Secara tegas dikatakan bahwa tempat ini bukan tempat wisata, melainkan cagar alam. Setiap siapa saja yang pernah dengar cagar alam harusnya tahu apa artinya dan apa fungsinya. Tapi kenyataannya masih saja tidak dihiraukan bahkan dengan sengaja dilanggar.
Alasan paling klasik adalah “rumah saya jauh, saya hanya ingin datang melihat-lihat, mohon di ijinkan”. Seharusnya kalau sudah tahu jangan datang, apalagi orang jauh, wong orang dekat saja tidak boleh.
Ekspansi Wisata Bisa Merusak Habitat Alami
Keanapa sih wisata di sana dilarang? Jelas tujuannya baik, salah satunya adalah menjaga kawasan cagar alam dari kerusakan habitat aslinya. Sebab kebanyakan dari wisatawan akan membuat kerusakan baik kecil maupun besar.
Kerusakan besar bisa dengan penjarahan dengan dalih sebagai kenang-kenangan dan yang lebih kecil bisa menyebabkan terganggunya hewan-hewan di sana. Jadi masihkan kalian memaksa mau pergi ke sana?
Banyak Dijumpai Sampah Berserakan
Salah satu kerusakan yang sangat sulit dihindari adalah kerusakan lingkungan akibat samah. Mau tidak mau beberapa sudut di pulau Sempu juga tak luput dari serakan sampah tanpa terkendali lagi. Padahal dulunya di sana bebas dari sampah dan terjamin kealamiannya.
Sekarang tumpukan sampah mulai di temukan bebas berserakan tanpa adanya tanggung jawab dari wistawan yang datang tersebut. Untungnya masih banyak yang berbesar hati menjadi relawan samah di sana, kalau tidak, entahlah.
Dijadikan Tempat Berkemah, Padahal Jelas Salah
Dulunya tempat ini sepi tanpa pengunjung, sekarang setiap akhir pekan bahkan setiap hari ada saja yang berkemah di sini. Padahal itu jelas sudah salah dan melenceng dari tujuannya yang hanya melihat-lihat dan berwisata di sana. Padahal kalau tidah hati-hati justru dapat merusak lingkungan di sana.
Misalkan saja menyebabkan kebakaran atau membuat takut binatang yang sedang mencari makanan. Selain itu juga berkemah sudah ada tematnya, dan tempatnya bukan di sini. Parahnya lagi mereka yang berkemah adalah mahasiswa, harusnya mereka tahu dan sadar akan tindakannya yang salah tersebut.
Sudah Tahu Cagar Alam, Masih Saja Dipromosikan Wisata
Cagar alam yang teta saja cagar alam, bukannya tempat wisata. Namun masih saja ada yang gencar berpromosi tentang wisata satu malam di sana. Pertanyaannya adalah, apakah pelaku wisata tersebut sadar dan tahu akan jadi apa jika ada aktivitas wisata di sana?
Nampaknya mereka tahu, namun hanya karena iming-iming keuntungan dari wisata, mereka rela mengorbankan kelestarian alam dan habitat asli pulau Sempu. Sungguh tidak habis pikir saja ada orang-orang yang seperti itu.
Banyak Blog Berisi Ulasan yang Menyesatkan
Semua poin-poin di atas juga diperparah dengan adanya ulasan yang keblinger dari blog-blog yang ada di internet. Bukannya melarang justru malah memamerkan keindahannya sebagai tempat wisata.
Bahkan parahnya lagi blog-blog tersebut berisi ulasan persuasif dengan ajakan yang tersembunyi maupun terang-terangan untuk ambil bagian dalam perusakan lingkungan di sana. Terlebih lagi ulasan tersebut jadi viral di sosial media dan kalangan remaja.
Sungguh sangat disayangkan jika semua itu jadi kesalahan yang umum, sehingga dianggap benar oleh kalangan luas. Menyedihkan, sungguh amat menyedihkan.
Pulau Sempu memiliki laguna jernih nan cantik dan pasir putih yang siap menyihir pandangan mata para wisatawan. Pulau ini semakin banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Keindahan yang menjadi magnet para wisatawan berubah menjadi bencana kerusakan alam akibat tangan jail mereka. “Tempat wisata” yang sangat terkenal di kabupaten Malang ini jadi bukti bahwa wisatawan justru sering jadi bumerang bagi kelestarian alam. Mengapa para wisatawan bisa menjadi bumerang bagi kelestarian alam? Berikut penjelasannya.
Pulau Sempu Angker
Ada beberapa cerita yang menggambarkan keangkeran Pulau Sempu. Mulanya hanya dari telinga ke telinga, namun semakin ke sini cerita itu terus berkembang dan mengakibatkan banyak orang mengurungkan niatnya untuk berwisata ke Pulau Sempu.
Hal ini bisa jadi peringatan bagi kita agar tetap merawat Pulau Sempu sebagaimana mestinya; agar jangan dirusak untuk kesenangan pribadi saja yang akhirnya hanya akan merusak Pulau Sempu itu sendiri.
Inilah beberapa misteri yang berkembang itu:
1. Mengambil Sesuatu di Pulau Sempu, lalu Tersesat
Sudah berapa kali dikabarkan tentang hilangnya para wisatawan yang mengunjungi Pulau Sempu. Mungkin telinga kita juga sudah sering mendengarnya. Saat wisatawan mengambil sesuatu yang menjadi bagian dari Pulau Sempu, entah itu pasir, tanaman, batu, atau lainnya yang ada di tempat tersebut selalu ada kabar ketersesatan wisatawan.
Kabar yang beredar adalah, meskipun jalur yang dilalui wisatawan saat pulang tersebut sama dengan jalur yang ia lalui saat datang, tetap saja dia tersesat bahkan jauh dari jalur yang sudah ditentukan.
Beberapa wisatawan yang selamat dari misteri ini menceritakan bahwa ketersesatan mereka dimulai dari pengambilan sesuatu di Pulau Sempu. Hal ini tentu selain merusak Pulau Sempu juga melanggar kode etik pecinta alam: Jangan Mengambil Sesuatu Kecuali Gambar yang nampaknya harus diterapkan di tempat wisata mana pun.
2. Meremehkan Alam, lalu Tersesat
Pasti setiap wisatawan yang datang ke Pulau Sempu mempunyai maksud untuk bersenang-senang; menikmati keindahan panorama / alam Pulau Sempu, sejenak rehat dari aktivitas yang membikin stress dan melupakan masalah yang sedang dialami. Nah, seringkali karena maksud-maksud tersebut kita lupa untuk mengontrol sikap kita apalagi ketika berada di tempat terbuka / alam.
Sudah lazim kita ketahui bahwa makhluk itu bukan yang hanya terlihat saja, tetapi yang ghaib pun ada di sekitar kita. Pada saat di alam terbuka, makhluk tersebut lebih ‘ganas’ daripada saat di lingkungan perkotaan yang dipenuhi kerlap-kerlip lampu.
Maka, berbuat semaunya di alam terbuka itu adalah tidak dianjurkan. Pulau Sempu adalah alam terbuka, bukan tempat bermain anak kecil. Jaga sikap atau sesuatu yang tidak diinginkan akan terjadi pada kita.
Banyak contoh kasus yang terjadi setelah berbuat tidak sopan di Pulau Sempu, salah satunya tersesat di Hutan Pulau Sempu. Banyak yang meyakini bahwa hal ini bohong saja. Boleh-boleh menganggap ini bohong, tetapi jangan dijadikan alasan untuk berlaku sesuka hati di alam terbuka, atau kita menanggung akibatnya.
3. Perjalanan Menjelang Maghrib, Tersesat
Konon katanya, makhluk-makhluk ghaib itu keluar di antara dua perpindahan waktu; yakni antara malam ke pagi atau shubuh dan sore ke malam atau maghrib.
Waktu maghrib adalah waktunya beristirahat, meninggalkan segala aktivitas keduniaan dan menghadap Tuhan untuk shalat. Ketika kita berada di Pulau Sempu dan masuk waktu Maghrib, alangkah baiknya berhenti sejenak dan menunggu waktu malam. Karena apa? Banyak wisatawan yang tersesat di waktu-waktu menjelang Maghrib.
Demikian itulah beberapa misteri yang berkembang tentang Pulau Sempu; cagar alam yang disalah gunakan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Silakan dipercayai atau tidak, ini hanya informasi yang beredar di tengah-tengah masyarkat. Jadikan ini sebagai perhatian bahwa kita harus menjaga etika di mana pun kita berada. Sebab setiap tempat mempunyai ‘peraturan’nya sendiri.
Oh iya, jangan lupa selalu buang sampah pada tempatnya kalau berkunjung ke Pulau Sempu. Mari sama-sama jaga keindahan alam Indonesia.
Sejarah Pulau Sempu
Pulau Sempu merupakan pulau kecil yang letaknya di selatan Pulau Jawa, secara administratif, pulau ini berada di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Pulau yang banyak ditumbuhi pepohonan tropis dan memiliki luas 877 hektar ini merupakan cagar alam yang pengelolaannya dilakukan oleh Departemen Kehutanan Indonesia dan BBKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) Jawa Timur.
Secara geografis, Pulau Sempu terletak di koordinat 8° 27′ 24″ – 8° 24′ 54″ lintang selatan dan 112° 40′ 45″ – 112° 42′ 45″ bujur timur. Pulau ini berbatasan dengan Selat Sempu (Sendang Biru) dan diapit oleh Samudera Indonesia di sisi Timur, Barat dan selatan.
Nama sempu sendiri konon diamil dari salah satu nama jenis pohon yang ada di pulau tersebut, yang keberadaan pohonnya diketahui hampir punah atau mungkin sudah punah karena sulit ditemukan.
Tempat ini secara resmi diakui sebagai cagar alam tahun 1928 di masa kepemerintahan Hindia Belanda dan penetapan pulau ini sebagai cagar budaya juga tertuang dalam keputusan Menteri kehutanan dan perkebunan RI no 417/Kpts-II/1999 tertanggal 15 Juni 1999.
Pulau sempu dijadikan cagar alam karena kondisi pada jaman Belanda dulu itu parah, banyak pulau-pulau di Jawa yang dibuat hutan produksi jati juga tanam paksa. penetapan ini tentu saja bukan hal yang sepele.
Pantai Sendang Biru
Pulau Sempu bukanlah tempat wisata populer sebelumnya, banyak wisatawan yang lebih tahu dan mengunjungi tempat wisata sendang biru yang pengelolaannya dilakukan oleh perhutani Malang.
Di jaman orde baru, semua cagar alam, termasuk pulau sempu, relatif aman dari ulah-ulah tangan jahil manusia apalagi turis asing, karena sebelum tahun 1998 seluruh cagar alam dijaga ketat oleh militer.
Pengunjung di Pesisir Pantai Pulau Sempu
Kondisi pulau sempu akhir-akhir ini semakin parah dan memperhatikan, banyak sekali pengunjung wisata sendang biru menganggap kalau pulau sempu merupakan bagian dari tempat wisata sendang biru.
Keindahan pulau sempu menyebar dari mulut ke mulut, terlebih di era digital ini dimana informasi lebih cepat tersebar di internet, parahnya lagi, banyak orang yang mengaku traveller menulis resensi tentang pulau ini seolah mereka mengajak orang untuk ikut mengunjugi tempat yang seharusnya menjadi cagar alam ini.
Travel agent pun banyak yang menjual jasa wisata ke pulau ini, parahnya lagi media malah memberitakan sempu sebagai surga di Jawa Timur. Orang-orang pun semakin banyak berdatangan, dan merusak ekosistem disana.
Hutan di Pulau Sempu
Cagar alam yang seharusnya jadi tempat perkembangan ekosistem yang berlangsung alami, berubah menjadi destinasi wisata baru yang menarik para pembisnis ikut di dalamnya.
Hebatnya lagi, Pemerintah dengan kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatifnya turut mendorong pulau sempu menjadi destinasi wisata baru, bukan sebagai cagar alam seperti fungsi awalnya.
Pulau Sempu memiliki berbagai jenis ekosistem mulai dari hutan bakau hutan pantai, dan hutan tropis dataran rendah yang mendominasi seluruh pulau. Vegetasi yang ditemukan di Pulau Sempu diantaranya adalah triwulan (Terminalia), waru laut (Hibiscus tiliaceus), bendo (Artocarpus elasticus), wadang (Pterocarpus javanicus), ketapang (Terminalia catappa), , pandan (Pandanus tectorius), Mangrove (Rhizophora mucronata dan Rhizophora apiculata), dan banyak lagi.
Maka dari itu, dengan dijadikannya pula ini sebagai tempat wisata, ekosistem dan jenis pohon yang ditemukan di di pulau itu, terutama pohon sempu yang menjadi asal muasal nama ini pun hampir sulit ditemukan dan terancam punah di masa ini. (re-putihcahyaning)
Asalnya, Pulau Sempu Memang Indah
Pulau sempu merupakan tempat indah yang tersembunyi, ya… begitulah sebuah gambaran kecil dari Pulau Sempu dengan segala keindahannya. Keindahan pantai pulau sempu bisa kita lihat dengan google maps, tepatnya di pulau yang terletak di Kota Malang. Pulau sempu merupakan pulau seperti yang belum banyak di ketahui oleh orang orang dan tangan-tangan manusia karena letaknya yang tersembunyi dibalik sebuah hutan cagar alam.
Pulau Sempu dengan segala keindahannya berada di daerah Sumbermanjing tepatnya Kabupaten di Kota Malang. Pulau ini menyimpan keindahan dan ke eksotisan pantai dengan suasana nyaman yang selalu menyatu dengan alam. Pasir pantainya berwarna putih dan terasa lembut saat tersentuh telapak kaki, kejernihan air yang memadukan warna biru ke hijau, membuat mata serasa dimanjakan oleh kecantikan dan keindahan pantai yang ada di pulau sempu. Kota ini diberi julukan Kota Apel.
Suasana kedamaian sambil melihat pemandangan ombak yang tenang dengan diiringi hembusan angin yang menyejukan hati dan pikiran sehingga membuat Anda seperti merasa tinggal di surga dunia dan membuat pikiran dan tubuh enggan untuk beranjak pergi dari tepian Anak pantai yang merupakan telaga di Pulau Sempu.
Danau Segara Anakan merupakan danau yang terbentuk sejak berjuta-juta tahun lalu. Di area kawasan cagar alam ini dilindungi oleh Pemerintah Kota kabupaten Malang. dengan Dikelilingi bukit- bukit karang indah yang menjulang tinggi ke atas, membuat ombak laut selatan yang ganas tidak bisa masuk dan menerjang ke dalam Segara Anakan.
Air laut yang digunakan untuk mengisi telaga dimasuk melalui sebuah lubang yang secara konstan selalu menembus Segara Anakan. Percikan hempasan ombak yang masuk melalui lubang memberikan pemandangan yang mungkin jarang Anda jumpai di kota kota besar.
Ombaknya yang tenang memberikan suasana yang tentram dan bersahaja di telaga Segara Anakan. Belum lagi ketika kemunculan Kera Putih dan Lutung asli Jawa yang sering berkeliaran di sekitar area danau segara anakan, membuat perjalan menuju ke telaga Segara Anakan di Pulau Sempu terasa begitu menyenangkan.
Selain menikmati keindahan di Pulau Sempu dan danau Segera Anakan, Anda juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan menyenangkan seperti snorkeling. Menyelam ke dasat pantai pulau ini serasa nikmat separti keindahan surga alam Indonesia di pulau pribadi.
Kelestaraian cagar alam di Pulau Sempu dan telaga Segara Anakan yang jauh dari peradaban manusia, sepertinya dapat menjernihkan pikiran dan tubuh yang terlalu penat dengan pekerjaan kantor sehari-hari.
Pulau Sempu beserta telaga Segara Anakan merupakan salah satu bukti bahwa keindahan objek wisata di negara Indonesia ini memiliki kaya dan keindahan alam yang tidak ada habis- habisnya untuk kita kagumi dan kita jaga bersama sama. Salam sejahtera untuk indonesia yang lebih baik lagi.
Spot Pulau Sempu
Pulau Sempu merupakan sebuah pulau terpencil di selatan dari pulau Jawa, tepat nya daerah Jawa Timur. Pulau yang eksotis ini terletak di seberang pantai Sendang Biru, yang merupakan jajaran pantai selatan di wilayah kabupaten malang.
Meskipun pulau Sempu termasuk pulau kecil, namun pulau ini memiliki beberapa spot menarik yang sayang jika anda lewatkan. Untuk tahu lebih lanjutnya 5 tempat spot yang menarik simak penjelasan di bawah ini .
1. Pantai Waru-waru
Pantai Waru-waru merupakan salah satu spot menarik yang wajib dikunjungi wisatawan yang berkunjung ke pulau Sempu. Di sebut Pantai Waru-waru, dikarenakan pantai ini dikelilingi oleh banyak pohon waru, yaitu suatu pohon yang daun nya berbentuk hati.
2. Pantai Pasir Panjang
Selain Pantai Waru-waru, di Pulau Sempu ini juga terdapat Pantai Pasir Panjang. Pantai pasir panjang juga termasuk salah satu tempat spot yang wajib di kunjungi di Pulau Sempu.
Pantai Pasir Panjang ini terbentang memanjang di bagian selatan Pulau Sempu. Pantai ini juga berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Pantai Pasir Panjang memiliki ombak yang cukup besar, sehingga menurut beberapa sumber, pantai ini bisa di jadikan spot menarik untuk pecinta olah raga air, surfing atau selancar.
3. Telaga Sat
Spot menarik yang wajib dikunjungi berikutnya di Pulau Sempu lainnya yaitu Telaga Sat. Telaga Sat merupakan Telaga terkecil yang letaknya tidak jauh dari pintu masuk Pulau Sempu. Telaga ini juga di sebut sebagai Telaga musiman.
Disebut Telaga musiman dikarenakan Telaga ini hanya ada saat musim hujan tiba. Pada musim kemarau, Telaga ini menjadi kering dan hanya tersisa sedikit air saja. Selain itu Telaga ini akan terlihat seperti Semak-semak rumput saat musim panas.
4. Telaga Lele
Telaga Lele juga termasuk dalam daftar spot menarik yang wajib dikunjungi di Pulau Sempu. Sebagaimana namanya, Telaga ini tentunya menyimpan begitu banyak ikan lele didalamnya.
Akan tetapi sayangnya wisatawan atau siapapun orang yang berkunjung ke telaga ini di larang untuk memancing ikan lele tersebut, apalagi membawanya pulang. Penduduk setempat pecaya bahwa siapapun orang yang mengambil ikan di Telaga tersebut akan mendapatkan kesialan dan hal-hal buruk lainnya.
Agak ngeri sih, tapi bukan berarti wisatawan tidak bisa berkunjung ke spot ini. Diluar mitos-mitos yang berkembang yang ada di tempat ini masih banyak menyimpan keindahan alam yang cukup keren.
5. Segara Anakan
Kalau yang satu ini, memang merupakan spot yang benar-benar wajib dikunjungi saat ke Pulau Sempu. Semua pengunjung pulau ini pastinya sudah sangat akrab dengan tempat ini.
Segera anakan merupakan danau yang terbentuk dari air laut yang terbawa ombak dan menerobos jajaran batu karang. Sehingga air tersebut terbendung dan membentuk sebuah danau indah berwarna hijau saat ke Pulau Sempu.
Letaknya di tenggara Pulau Sempu, dan hanya butuh perjalanan sekitar 45 menit sampai 1 jam untuk menuju danau nan eksotis ini.
Itulah 5 tempat spot di Pulau Sempu yang sangat di sayangkan jika anda lewatkan, menjadikan tempat ini wajib dikunjungi para wisatawan. Pulau ini merupakan tempat yang sangat direkomendasikan untuk wisatawan yang ingin menikmati pemandangan alam yang indah sekaligus pantai yang sangat eksotis. Jadi, anda tertarik Untuk Berkunjung Ke tempat ini ?
Lokasi Pulau Sempu
Secara administratif, Pulau Sempu terletak di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pulau ini sudah sejak lama ditetapkan sebagai kawasan cagar alam.
Pulau Sempu Bukan Tempat Wisata, Melainkan Kawasan Cagar Alam
Ketika melihat foto Pantai Segara Anakan di Pulau Sempu, siapa coba yang tidak tergoda untuk mengunjunginya? Eits, jangan asal datang ke Pulau Sempu. Karena pulau ini sebenarnya bukan tempat untuk berpariwisata, melainkan kawasan cagar alam.
Pulau Sempu sudah ditetapkan menjadi kawasan cagar alam sejak aman Belanda. Hal ini berdasarkan Besluit van den Gouverneur Generaal van Nederlandsch Indie No : 69 dan No.46 tanggal 15 Maret 1928 tentang Aanwijzing van het natourmonument Poelau Sempoe dengan luas 877 ha.
Selain keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Belanda, Menteri kehutanan dan Perkebunan juga mengeluarkan keputusan Nomor: 417/Kpts-II/1999 tertanggal 15 Juni 1999 yang menegaskan bahwa Pulau Sempu sebagai Cagar Alam.
Potensi Kawasan
Mengapa Pulau Sempu dijadikan kawasan cagar alam? Hal ini tidak lepas dari potensi yang dimiliki oleh Pulau Sempu itu sendiri. Terdapat berbagai jenis satwa liar di Pulau Sempu, seperti kera hitam (Presbitis cristata pyrrha), kupu-kupu (Sastragala sp), kera abu-abu (Macaca fascicularis), lutung jawa (Tracypithecus auratus), babi hutan (Sus sp), kijang (Muntiacus muntjak), raja udang (Alcedo athis), ikan belodok (Periopthalmus sp), kancil (Tragulus javanicus), kepiting (Ocypoda stimsoni) dan semut (Hymenoptera).
Selain fauna, terdapat juga beberapa ekosisitem, seperti hutan pantai, mangrove dan hutan tropis dataran rendah yang hampir mendominasi keseluruhan area pulau. Vegetasi yang dapat ditemui seperti triwulan (Terminalia), nyamplung (Calophylum inophylum), wadang (Pterocarpus javanicus), Buchanania arborescens, waru laut (Hibiscus tiliaceus), Baringtonia raceunosa, ketapang (Terminalia catappa) dan pandan (Pandanus tectorius).
Lucunya, Banyak Pihak yang Justru Mempromosikan Pulau Sempu
..
Ironis memang Pulau Sempu ini. Bukannya di jaga kelestariannya, malah banyak pihak yang mempromosikan pulau ini sebagai tempat pariwisata. Sejumlah website “mencekoki” dengan berbagai foto yang menarik mengenai Pulau Sempu. Bahkan, situs resmi pariwisata Indonesia yang dikelola oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencantumkan Pulau Sempu sebagai salah satu destinasi wisata di Jawa Timur. Meskipun tertera harus membawa Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI), tetap saja kurang etis.
Tidak hanya itu saja, sejumlah agensi tur & travel berlomba-lomba mempromosikan Pulau Sempu sebagai destinasi wisata. Para wisatawan juga tidak perlu repot-repot untuk mengurus SIMAKSI ke BBKSDA Jawa Timur.
Kedatangan Gelombang Wisatawan Membuat Pulau Sempu Tak Lagi Sama
Sekarang, banyak orang yang sudah mengetahui keindahan yang dimiliki oleh Pulau Sempu melalui berbagai jenis promosi yang dilakukan oleh sejumlah pihak. Sejumlah pariwisatawan yang menyukai keindahan alam berlomba-lomba mengunjungi Pulau Sempu. Mereka dengan mudahnya menyeberang ke Pulau Sempu. Padahal, mereka seharusnya sibuk mengurus surat ijin terlebih dahulu untuk bisa menyeberangi Pulau Sempu. Namun, karena birokrasinya dipermudah serta para “penjual” Pulau Sempu menyediakan fasilitas tersebut, membuat para wisatawan dengan mudah mengunjungi Pulau Sempu.
Hampir tidak ada larangan di pulau ini. Sehingga, pulau ini sudah mulai tercemar oleh tangan jail para wisatawan. Mereka dengan mudahnya membuang sampah di sembarang tempat. Mereka dengan mudahnya mendirikan tenda di Pantai Segara Anakan.
Sampah menumpuk dimana-mana. Bahkan, ada juga sampah yang hanyut di pantai Segara Anakan. Sebagian jalur trekking juga ditumpuki oleh sampah yang menjadikan kawasan cagar alam sudah tercemari. Pulau Sampu saat ini sudah tidak sama dengan Pulau Sampu yang dulu.
Pemanfaatan Pulau Sempu yang Sesuai dengan Peraturan
Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam menjelaskan bahwa pemanfaatan kawasan cagar alam Pulau Sempu selama ini sebagian sudah sejalan dengan apa yang tertera di dalam Pasal 33 Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam. Dikatakan sebagian dikarenakan dalam pemanfaatan kawasan cagar alam Pulau Sempu selama ini belum pernah melakukan aktivitas penyerapan dan/atau penyimpanan karbon. Untuk hal yang lain seperti penelitian, pendidikan maupun pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang budidaya telah dilakukan di dalam kawasan.
Memang pada kenyataannya Pulau Sempu memiliki potensi obyek wisata yang sangat menarik. Pulau Sempu selama ini memang sering dianggap orang-orang menjadi satu bagian dengan obyek wana wisata Sendang Biru, padahal Sempu sama sekali berbeda dengan obyek wana wisata Sendang Biru yang pengelolaannya dipegang oleh Perhutani Malang. Obyek wana wisata Sendang Biru sendiri tidak begitu diperhatikan dengan baik pengelolaannya oleh pihak Perhutani Malang, maka dari itu banyak wisatawan yang kemudian lari ke Pulau Sempu untuk melakukan kegiatan wisata. Selain itu wisatawan banyak mendengar cerita dari kawan-kawannya yang pernah ke Pulau itu dan banyak membaca di web internet, artikel internet maupun blog pribadi orang-orang yang pernah ke Pulau Sempu serta “agenagen travel” yang menawarkan paket wisata dengan harga yang relatif terjangkau sehingga mereka penasaran dan akhirnya datang berwisata ke Pulau Sempu.
Memang sekarang kegiatan yang dilakukan di kawasan cagar alam Pulau Sempu telah mengalami pergeseran pemanfaatan dan fungsinya. Banyaknya kegiatan wisata yang dilakukan di dalam kawasan cagar alam Pulau Sempu membuat kelestarian kawasan terancam dan mengalami berbagai kerusakan ekosistem. Bahkan presentasenya meningkat tajam dari tahun ke tahun dan kegiatan wisata merupakan kegiatan favorit nomor satu. Informasi tentang keberadaan pengunjung dan tujuan kedatangan akan disajikan pada gambar berikut:
Saat ini Pulau Sempu menghadapi sebuah dilema yang besar. Dengan adanya Pulau Sempu, faktor ekonomi masyarakat sekitar kawasan ikut terdongkrak pesat dikarenakan masyarakat sebagian besar telah menggantungkan hidupnya pada kawasan tersebut, semisal nelayan yang memiliki double job sebagai pengantar wisatawan dikarenakan hasil tangkapan ikan yang kurang, masyarakat yang membuka warung makan, penginapan dan lain-lain. Karena statusnya sampai saat ini masih cagar alam, pihak pengelola ingin menghentikan semua kegiatan itu. Tetapi, kembali kepada hal sebelumnya tadi. Apabila dihentikan secara sepihak, maka akan banyak dampak yang ditimbulkan.
Dalam hal ini memang dibutuhkan ketegasan dari Pemerintah untuk membuat suatu kebijakan yang lebih tajam lagi dan dibutuhkan juga kelugasan dari pihak pengelola untuk mengimplementasikan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah serta dapat mengambil jalan tengah agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan pihak manapun.
Hambatan Pulau Sempu sebagai Cagar Alam
a. Overload pengunjung;
Hambatan yang sampai saat ini terus terjadi dan sulit dihentikan ialah aktivitas massal pengunjung di dalam kawasan yang tujuannya sebagian besar melakukan wisata di kawasan cagar alam Pulau Sempu. Jumlah wisatawan yang berkunjung presentasenya terus meningkat dari tahun ke tahun. Aktivitas massal yang tidak terkendali ini berdampak pada rusaknya ekosistem di dalam kawasan cagar alam Pulau Sempu.
Tidak adanya pengaturan dan kontrol terhadap jumlah pengunjung beserta aktivitasnya, menimbulkan permasalahan yaitu kerusakan sebagian ekosistem berupa pemanfaatan sumber daya alam dan sampah yang ditinggalkan. Selain itu, belum adanya aturan mengenai tata batas dan lokasi pemanfaatan membuat pengunjung dapat memasuki kawasan manapun tanpa diketahui.
b. Adanya miss communication;
Miss communication yang dimaksud disini ialah kesalahan komunikasi yang terjadi antara pihak pengelola kawasan yaitu Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur dengan Pemerintah Kabupaten Malang selaku pemangku wilayah administratif. Pihak pengelola kawasan menyatakan bahwa status Pulau Sempu sampai saat ini ialah kawasan konservasi cagar alam yang pemanfaatannya hanya dapat dilakukan kegiatan penelitian, pendidikan, penyerapan karbon, serta pemanfaatan sumber plasma nutfah.
Pemerintah Kabupaten Malang berpendapat bahwa mereka mengakui keberadaan Pulau Sempu sebagai kawasan cagar alam yang dilindungi akan tetapi mereka menyatakan bahwa Pulau Sempu harus dimanfaatkan juga potensi alamnya untuk kegiatan wisata sebagai pemasukan wilayah Kabupaten Malang, sehingga akan mendongkrak perekonomian wilayah Kabupaten Malang dari sektor pariwisata tersebut. Dari sinilah timbul pro dan kontra serta opini antara pihak pengelola kawasan dengan Pemerintah Kabupaten Malang.
Sekarang Saatnya Peduli pada Keadaan Lingkungan
Pulau Sempu merupakan salah satu korban dari tangan jahil yang tidak bisa menjaga kelestarian alam. Yang sudah terjadi, mari diperbaiki. Pulau Sempu yang sekarang sudah tercemar, mari dipersihkan kembali. Jadikan Pulau Sempu seperti sedia kala. Bersih dari berbagai jenis sampah dan jangan dicemari kembali. Hal ini tidak berlaku hanya untuk Pulau Sempu saja, namun untuk tempat-tempat lainnya.