PULAU UNTUNG JAWA – Berkunjung ke Kepulauan Seribu tidak lengkap jika tidak singgah ke salah satu gugusan pulau bernama pulau Untung Jawa. Gugusan pulau yang satu ini menyajikan pemandangan eksotis dan wahana permainan yang sangat patut untuk dicoba. Jadi sebaiknya masukkan nama Untung Jawa dalam daftar tempat wisata yang wajib kamu kunjungi.
Namun sebelum berkunjung ke sana, sebaiknya kamu cari tahu kira-kira apa saja yang bisa dilakukan di sana. Jadi kamu tidak harus bingung ketika sudah sampai di sana karena belum punya agenda. Jangan khawatir, setidaknya 6 agenda ini bisa kamu lakukan saat berwisata di pulau Untung Jawa.
Berkeliling Pulau dengan Kapal
Sama seperti kebanyakan wisata di gugusan pulau di Kepulauan seribu lainnya, wisata jenis ini memang jadi daya tarik utama. Meski sama-sama mengelilingi pulau, namun kenampakan dan panorama pulaunya tentu berbeda.
Sehingga sepertinya tidak ada alasan lain untuk bosan pada agenda yang satu ini. Tur yang cukup menyenangkan jika dinikmati dengan santai. Sambil memegang kamera, mungkin akan sangat berguna saat ada momen langka yang terlihat di sana saat tur berlangsung.
Snorkling, Snorkling dan Snorkling
Agenda yang satu ini memang tidak ada matinya sama sekali. Sehingga tidak ada alasan untuk bosan jika berhubungan dengan melihat citra bawah air bahkan berulangkali. Setidaknya ada banyak ketakjuban yang bisa kita nikmati di sana, mulai dari terumbu karang samai biota laut yang khas ada di sana.
Snorkling bisa dilakukan sendiri maupun berkelompok, jadi jangan khawatir jika kamu satu-satunya yang tertarik pada ekosistem bawah laut sendirian. Kamu hanya perlu datang ke persewaan erlengkaan snorkling di bibir pantai dan membayar biaya sewanya. Setelah itu nikmati sepuasnya memanjakan mata dengan ekosistem bawah laut kesukaanmu.
Banana Boat Challenge
Ada yang berbeda dari pulau Untung Jawa dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya. Di sini kamu bisa melakukan beberapa permainan air yang menantang, salah satunya adalah wahana banana boat. Bagi kamu pecinta wahana air, tentu tidak asing lagi dengan yang satu ini, bukan.
Mencoba memacu adrenalin dengan menaiki perahu berbentuk pisang mungkin sudah biasa. Namun dengan pengemudi kapal yang berbeda kamu akan merasakan sensasi ketegangan yang berbeda. Jadi tidak ada alasan bahwa kamu tidak tertarik karena sudah pernah tahu rasanya. Atau, jangan-jangan kamu takut?
Berkeliling di Hutan Mangrove
Satu lagi yang unik dari ulau Untung Jawa ini, yakni ada hutan mangrovenya. Maksudnya kamu bisa berkeliling di hutan mangrove ini tanpa harus becek-becek atau kesulitan karena terjebak lumpur. Sebab sudah ada fasilitas jalan yang bisa kamu susuri dengan mudah.
Maka jika kamu memang unya energi lebih, sangat disarankan melakukan agenda yang satu ini. Bukannya menghasut, tapi pemandangan di sana sangat ndah sekali. Apalagi saat senja, kamu akan melihat kawanan burung lalu lalang di atas hutan mangrove di sana.
Membeli Oleh-oleh Ikan Laut
Berwisata ke pantai sangat tidak lengkap jika tidak pulang membawa oleh-oleh. Salah satu oleh-oleh terbaik adalah ikan laut segar. Meski di pasar banyak, namun ikan tangkapan laut lepas langsung pasti berbeda.
Di sini kamu bisa memperolehnya dari nelyan setempat. Biasanya nelayan tersebut akan menjajakan hasil tangkapannya sebentar sembari istirahat. Jadi jangan sia-siakan kesempatan bagus ini, mungkin jarang juga kamu bisa dapat ikan segar langsung di tepi pantai.
Senja, Laut lepas dan Kenangan Tentang Pulau Untung Jawa
Sama seerti kebanyakan wisata pantai, hal yang paling ditunggu datangnya adalah senja. Karena senja diatas laut adalah senja yang paling mempesona. Bukan karena warnanya atau pemandangan lepasnya, tetapi kenangan di dalamnya.
Sehingga saat itu kamu bisa mengumpulkan semua kenangan itu dalam igatanmu. Lalu tiga hal yang akan kamu ingat saat terakhir sebelum mengangkat kaki dari sini adalah senja, laut lepas dan kenangan tentang pulau Untung Jawa.
Sekelumit Sejarah asal usul Pulau Untung Jawa
Lahirnya Kabupaten Administrasi di Kepulauan Seribu sudah ditetapkan Undang Undang Nomor ke-54 pada Tahun 1999. Kepulauan Seribu sudah ditingkatkan statusnya menjadi kebupaten administrasi kepulauan seribu yang tadinya hanya sebuah kecamatan kecil.
Kabupaten Administrasi di pulau Seribu hanya merupakan kumpulan dari pulau-pulau kecil yang berada di daerah Teluk Jakarta. Adapun penamaan dari Kepulauan Seribu sendiri tidak berarti pulau yang ada disana sebanyak seribu buah. Melainkan hanyalah sebuah nama dari kabupaten untuk yang merupakan kumpulan pulau-pulau yang ada di Teluk Jakarta.
Julukan Kepulauan Seribu sudah ada dari zaman zaman dulu. Mungkin orang-orang pada zaman dahulu pernah menghitung banyaknya pulau pulau yang jumlahnya ada sekitar seribu pulau tentunya dengan menggunakan cara mereka sendiri. Mereka hanya memperkirakan pulau-pulau yang berada di sebelah Utara Kota Jakarta ada sekitar seribu karena saking banyaknya. Maka terjadilah penyebutan Kepulauan Seribu ini diberikan.
perlu kita ketahui, bahwa Kabupaten Administrasi yang ada di Kepulauan Seribu ini terdiri dari 108 pulau pulau yang besar dan kecil. Pulau-pulau ini dibagi kedalam 2 kecamatan dan ada 6 kelurahan. Dari 6 kelurahan yang ada disana salah satunya adalah Pulau Untung Jawa ini.
Pulau Untung Jawa memiliki luas di daratan hanya sekitar 40,10 Hektar. yang terbagi menjadi 9 RT (Rukun Tetangga) dan 9 RW (Rukun Warga). menurut data sensus saat ini pulau untung jawa dihuni oleh ± 1.782 jiwa berarti ada 477 Kepala keluarga yang sebagian besar memiliki mata pencaharian hanya sebagai nelayan tradisional. Mereka menangkap ikan ikan dengan menggunakan alat alat yang sangat sederhana, seperti : pancingan dan bubu atau perangkap ikan.
ketika hari biasa di Pulau Untung Jawa mungkin hanya ada sebagai pemukiman namun ketika telah datang hari libur di pulau ini begitu ramai dikunjungi para wisatawan domestik atau manca negara. Kebanyakan dari mereka yang berkunjung hanya ingin menikmati indahnya suasana tenang dan asri dengan biaya yang sangat murah. Karena letak dan jarak pulau ini lumayan strategis hanya dengan menggunakan perahu yang menempuh jarak sekitar 3,5 mil dengan kecepatan rata-rata 30 menit dari Pantai Tanjung Pasir.
Sejarah Singkat Tentang Kepemimpinan di Pulau Untung Jawa
Usia Pulau untung jawa sudah cukup tua kurang lebihnya sudah ingin melewati 6 generasi, Pulau Untung Jawa memiliki sekelumit sejarah ketika Pemerintahan Hindia Belanda dan Jepang masih menguasai negara indonesia. DiSaat negara ini dikuasai oleh para penjajah Hindia Belanda, ternyata pulau yang berada di sekitar daerah Kelurahan Pulau Untung Jawa sudah ditempati oleh orang-orang indonesia yang berasal dari daratan Pulau Jawa. Dari tahun 1920-an kawasan ini dipimpin oleh seorang yang akrab dengan sebutan Bek (lurah).
Bek Kasim dan Bek Fi’i yang berdomisili di Pulau ini dulunya adalah Pulau Ubi yang sudah tenggelam adalah orang yang sudah memimpin di beberapa pulau. pulau ini dulu yang dipimpinnya antara lain : Pulau Amiterdam (Pulau Untung Jawa), Pulau Rotterdam (Pulau Ubi Besar), Pulau Middbur (Pulau Rambut > sekarang sebagai Pulau Suaka Margasatwa), Pulau Schiedam (Pulau Ubi Kecil), Pulau Kherkof (Pulau Kelor), Pulau Purmerend (Pulau Sakit/Pulau Bidadari), Pulau Onroust/Pulau Sibuk (Pulau Undrus ) dan Pulau Kuiper (Pulau Cipir/Pulau Khayangan).
Pada tahun 1930-an Bek Kasim dan Bek Fi’i pun di ganti oleh Bek Marah. Beliulah yang menjaga dan menganjurkan rakyatnya yang ditinggal di Pulau Kherkof untuk pindah ke salah satu pulau yakni Pulau Amiterdam. Sebab saat itu Pulau Kherkof hampir tenggelam karena sudah terkikis dimakan oleh air laut (abrasi).
Rute perjalanan menuju ke Pulau Amiterdam hanya dengan menggunakan perahu layar. Jauh perjalanan memakan waktu sekitar 8 jam. Penduduk Pulau Amiterdam menerima kedatangan masyarakat dari Pulau Kherkof penduduknya sebagian besarnya berasal dari daratan di Pulau Jawa Daerah Betawi dengan senang hati.
Karena sekian banyak penduduk di kePulauan Amiterdam yaitu: Cule, Selihun, Derahman, Kemple, Sa’adi, Derahim, Saemin dan lain-lain supaya segera memilih lahan, membangun dan menggarapnya untuk menempati. Yang Lama kelamaan di kePulauan Amiterdam berganti nama yang disebut sebagai kepulauan Untung Jawa yang berarti pulau ini keberuntungan bagi orang-orang yang hidup di daratan kePulauan Jawa ketika itu.
Berubahnya nama Amiterdam ini berakhir juga kepemimpinan Bek Marah yang kemudian juga digantikan oleh Bek Midih yang pada masa kepemimpinannya selama kurang lebih 10 tahun dan kemudian digantikan oleh Bek Markasan lalu Bek Saenan.
Sekitar tahun 1940-an merupakan waktu kesusahan bagi para penduduk di kePulauan Untung Jawa. Yaitu datangnya wabah dan serangan nyamuk secara besar-besaran. Karena saking parahnya wabah para penduduk tidak tahan dengan penderitaan ini. maka para penduduknya Bek Saenan menyarankan untuk segera pindah ke Pulau Ubi Besar atau di kePulauan Rotterdam.
Namun semakin lama penderitaan para penduduk sepertinya tiada ada hentinya. Konon disaat itu juga para penduduk juga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Karena kebutuhan pokok para penduduk biasa dibeli dari pasar-Pasar Ikan di daerah Sunda Kelapa menjadi susah untuk didapat. Ini semua diakibatkan karena boikot pada perang melawan Tentara Nippon (dari negara Jepang yang menjajah saat itu.
ketika Tahun 1945 merupakan tahun yang paling diharapkan oleh penduduk Bangsa Indonesia. Pasalnya disaat tahun itu Bangsa Indonesia sudah merdeka dan terbebas dari semua belenggu penjajah yang kemudian segala perubahan dan pembaruan segala bidang bagi Bangsa Indonesia. Perubahan itu sangat terasa khususnya para masyarakat Kepulauan Seribu.
Perubahan sistem pemerintahan dinegara sudah tidak lagi dipimpin oleh para penjajah hindia Belanda ataupun Jepang. Semuanya sudah berubah total menjadi murni Pemerintahan negara Republik Indonesia. Semua Perubahan mekanisme kepemerintahan tersebut ternyata memberikan dampak yang lebih baik dan kebijakan baru para pemimimpin di Kepulauan Seribu.
Kemudian julukan Bek-pun berubah menjadisebuah sebutan Lurah dikalangan masyarakat. semua Perubahan kebijakan dari kepemimpinan seorang bek tentunya sangat berbeda dengan kebijakan kebijakan kepemimpinan seorang yang lurah. Akhirnya para Bek Saenan digantikan dengan lurah pertama di kePulauan Untung Jawa dan Kepulauan Seribu yang bernama Lurah Maesan.
Hari pun dengan bepat berganti menjadi bulan pun demikian, tanpa disadari Pulau Ubi Besar tidak luput dari semua ancaman abrasi yang dibuat oleh gelombang pasang dari air laut. Atas prakarsa Lurah Maesan dan juga dengan persetujuan para pemerintah daerah yang saat itu sudah di Pemerintah Indonesia mereka berhijrah untuk yang kedua kalinya ke Pulau Untung Jawa.
nah Tepat ketika tanggal 13 Pebruari 1954 Bapak Lurah dan semua warganya berinisiatif bersama sama dalam mendirikan sebuah simbol berbentuk tugu peringatan kepindahannya yang diletakan persis di tengah-tengah pada pulau. Mulai saat itulah semakin banyak kemajuan-kemajuan yang dirasakan oleh masyarakat Pulau Untung Jawa. dan juga para Pemerintah DKI Jakarta pun tidak akan tinggal diam damam memperhatikan kemajuan di pulau untung jawa hingga kini.
Lama sudah kepemimpinan Lurah Maesan di pulau untung jawa yang kemudian digantikan oleh lurah yang lainnya. Nama-nama lurah yang memimpin di pulau untung jawa sesudah Lurah Maesan sampai sekarang diantaranya adalah: Lurah Muran, Lurah Asmawi, Lurah Syafi’i, Lurah Abdul Manaf, Lurah Machbub Sanadi, Lurah Marzuki, Lurah Ambas, Lurah Slamet Riyadi, Lurah Haman Sudjana, Agus Irwanto, S.Sos., AP, M.Si. dan sekarang Lurah Eko Suroyo, M,Si.
Profil Keberadaan Pulau untung jawa
kepulauan Untung Jawa mempunyai luas pulau sebesar 40,10 Hektar dan jumlah penduduknya sekitar 1.888 jiwa. Pulau Untung Jawa juga Sebagai pusat pemerintahan Kelurahan, di pulau ini sudah tersedia kantor kelurahan juga beberapa fasilitas dari pemerintahan seperti Puskesmas, Sekolah,dan juga homestay.
Untuk pergi ke Pulau Untung Jawa tidaklah terlalu susah, karena sudah bisa melalui dermaga Tanjung Pasir, Muara Angke, ataupun Rawa Saban. Karena jarak yang tak terlalu jauh dari Teluk Jakarta, banyak angkutan laut yang sudah siap singgah ataupun kapal kapal khusus hanya melayani perjalanan rute ke pulau ini.
Selain banyak pemukiman, Di kepulauan Untung Jawa saat ini sudah menjelma menjadi Kawasan Wisata Andalan paling populer di Kepulauan Seribu. Di kepulauan ini juga sudah banyak yang menyediakan beragam fasilitas fasilitas untuk para wisatawan. Mulai dari tempat belanja cinderamata, pagelaran hiburan yang ada di gedung sasana wisata yang serba guna,
Jajanan minuman dan makanan khas pesisir untung jawa, sampai pemandangan panorama pantai maupun cagar alam hutan bakau yang indah dan bisa memanjakan mata para wistawan. Sehingga tidak heran jika setiap akhir pekan di kepulauan Untung Jawa kerap ramai dikunjungi para wisatawan dari kota Jakarta, Tangerang dan daerah yang lainnya.
Wisatawan juga bisa pergi untuk menuju ke kepulauan Rambut yang menjadi salah satu kepulauan cagar alam, disana ada banyak sekali terdapat jenis jenis Burung dan Hutan Bakau di Pulau ini. Suasana yang disajikan juga masih alami dan sangat jarang tersentuh oleh tangan-tangan perusak hutan cagar alam, banyak sekali spesies yang menarik yang bisa dijumpai.
Pariwisata pemandangan yang disediakan seperti pesisir pantai, hutan mangrove, dan juga keindahan alam lainnya yang bisa dinikmati para wisatawan yang mau berkunjung ke sana. Karena Jauh dari hiruk pikuk perkota, kita juga bisa merasakan keindahan kealamian alam dengan suasana pemandangannya yang sangat bagus dan menarik. Berbagai sarana dan prasarana permainan yang disediakan ada di Wisata Pulau Untung Jawa mungkin tidak jauh berbeda dengan Pulau Tidung, dimana kita juga bisa menikmati kuliner, Jetsky, saung pantai.
Jajanan yang disediakan di saung-saung mungil disepanjang wilayah kepulauan Untung Jawa adalah jajanan khas dari Kepulauan yang ditawarkan dalam bentuk-bentuk paket makanan biasanya dengan ikan bakar khas kepulauan Untung Jawa.
Pengunjung bisa menikmati hidangan ikan bakar dengan memilih ikan ikan hidup yang segar lalu di bakar ataupun yang sudah disediakan. Selain itu, untuk supaya lebih memanjakan bagi para pengunjung yang sangat menyukai bersepeda kita juga bisa berkeliling Pulau Untung Jawa.
Melalui Jalur Lingkar sambil adalah jalur yang digunakan untuk melihat hutan Mangrove yang sudah disediakan di sana. Salah satu Pulau di Kepulauan Seribu yang sudah bisa menanggulangi dan membersihkan lingkungan, Pulau Untung Jawa juga sudah memiliki incenerator atau pembuangan sampah akhir.
Untuk meningkatkan sarana dan prasarana pariwisata, Pemerintah di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu saat ini sedang mambangun pujasera. Pujasela merupakan Sebuah fasilitas untuk para wisatawan berbelanja. Fasilitas ini dibuat untuk mengoptimalkan dan menunjang perekonomi masyarakat di pulau untung jawa. Sepertinyanya pembangunan sektor pariwisa berbasis pemberdayaan masyarakat ini sangat berpotensi memajukan Pulau Untung Jawa yang perlu terus di perbaiki dan dikembangkan.
Konsep pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat setempat diterapkan untuk menggali potensi ekonomi dan juga untuk menciptakan daya tarik para wisatawan, dengan demikian sumber pendapatan yang diperoleh tidak hanya untuk Pemerintah Kabupaten tetapi juga tersebar juga di kantong para warga yang menyediakan jasa wisata.
Yang dimana masa masa yang akan datang dalam rangka untuk meningkatkan daya tarik para wisatawan di Kepulauan Seribu, maka atraksi di Pulau Untung Jawa juga akan dikembangkan dan di programkan sesuai dengan kebutuhan para wisatawan baik yang lokal ataupun mancanegara.
Paket Wisata Pulau Untung Jawa
Paket Wisata Pulau Untung Jawa, Seperti yang sudah dijelaskan di atas Untung Jawa merupakan salah satu pulau yang ada di Kepulauan Seribu. Jaraknya juga tidak terlalu jauh dengan pesisir Jakarta. Pulau yang indah ini bisa di datangi dengan menggunakan perahu dari pelabuhan Tanjung Pasir di Tangerang kurang lebihnya memakan waktu selama 15 menit. Rute yang di gunakan juga Bisa dari Pantai Marina Ancol dengan menggunakan perahu cepat kurang lebihnya satu setengah jam.
Di kepulauan untung jawa juga sudah menyediakan wahana wisata watersport serta keindahan alam hutan bakar. Di kepulauan ini juga sudah terdapat banyak homestay dan penginapan yang nyaman dan bisa menjadi pilihan dan sangat akomodasi wisatawan bila mau menginap. “Wisata di kepulauan Untung Jawa merupakan salah satunya wisata alami yang ramah lingkungan.
Jalan jalan di pulau ini juga ada pantai yang bersih tanpa ada sampah sampah yang bertebaran. Di sana-sini juga terdapat tong sampah yang dibagi menjadi dua untuk membedakan sampah kering dan basah, juga papan-papan slogan yang mengajak semua masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan membuanga sampah pada tempatnya.
Wisatawan di Pulau Untung Jawa yang bisa menikmati, antara lain adalah berenang di pantai, jetski, banana boat, menjelajah hutan bakau, dan lain-lain. “Akses Dari Pulau Untung Jawa juga sangatlah mudah jika mau ke pulau-pulau lain, seperti Pulau Rambut atau Pulau Onrust yang banyak hewan indah yang liar, juga ada peninggalan sejarah.
Di Kepulauan Untung Jawa, sudah sangat banyak tersedia banyak homestay/ penginapan penginapan nyaman. Homestay ini juga tidak jauh dari pantai pantai sehingga akan menambah suasana santai selama berlibur.
Bagi kalian yang ingin melihat keindahan di bawah laut, kalian bisa mencoba snorkeling. Jadi, jika kalian hanya punya waktu sehari untuk berlibur tetapi masih mau menikmati Jakarta? Tidak perlu bingung ! kalian bisa datang Datang saja ke Pulau Untung Jawa dan habiskan waktu dengan keluarga di sana, biayanya juga cukup murah meriah.
Mengawali perjalanan wisata jika kalian dan teman mau berwisata di Pulau Untung Jawa di Kepulauan Seribu DKI Jakuarta. Seperti yang dijelaskan diatas Pulau yang memiliki luas sekitar 40 Ha ini memiliki Pesisir pantai yang bersih, keindahan yang eksotis. pemandangan hutan mangrove yang indah dan semua penduduk yang ramah merupakan salah satu bagian dari seseruan berwisata di Pulau Untung Jawa ini.
Pulau Untung Jawa memiliki akses perjalanan yang cukup mudah, bisa di tempuh melalui Pantai Tanjung Pasir, Muara Angke atau Pantai Marina Ancol.
Rincian Pengeluaran untuk 2 orang
– Isi bensin Rp.10.000
– Bekal makuan siang dan makuanan ringan + minuman Rp. 60. 000
– Tiket masuk + parkir motor Rp. 10. 000
– Biaya naik kapal PP Rp. 40.000
Total Rp.120.000 atau Rp. 60.000 / orang
Review cerita perjalanan menuju Pulau Untung Jawa
Hari itu di Pagi dengan langit cerah, kami bersama teman sudah siap – siap untuk berangkat ke Pulau Untung Jawa. kami pun berangkat menggunakan kendaraan sepeda motor menuju Pantai Tanjung Pasir menggunakan jalur Bandar udara Soekarno Hatta dan keluar di pintu M1. Saat itu Kami sempat mampir di salah satu alfamart untuk membeli beberapa mkamianan dan minuman untuk persediaan. Tidak lupa kami membawa bekal untuk makan siang nanti.
Setelah melewati daerah Pasar di kampung Melayu, dalam perjalanan kami menykamisikan pemandangan sawah dengan tambk ikan yang di budidayakan oleh para warga di sana. Kami pun besama beberapa rombongan yang hendak pergi ke Pantai Tanjung Pasir dengan tujuan akhir Pulau Untung Jawa.
Perjalanan ditempuh sekitar 1 setengah jam dari Kalideres Jakarta Barat ke pantai Tanjung Pasir, setelah sampai di pintu masuk Pantai Tanjung Pasir kami pun memarkir kendaraan di tempat parkir yang sudah disedikan dan membayar uang masuk dan parkir kendaraan sebesar Rp. 10 ribu rupiah.
Selagi kami memarkir kendaraan, tiba – tiba datang seseorang yang menawarkan jasa untuk menyebrang ke pulau Untung jawa dengan kapal milik orang tersebut, kami pun bertanya tentang harganya, ternyata hanya sebesar 20 ribu per orang untuk Pulang Pergi.
Kapal yang hendak kami naiki menuju Pulau Untung Jawa bisa membawa penumpang lebih dari 30 orang, wal hasil kami harus menunggu penumpang lain. Lama kami menunggu Sekitar setengah jam dan akhirnya kapal pun mulai dinyalakan untuk diberangkatkan.
Suasana Pantai Tanjung Pasir
Kapal melaju secara perlahan meninggalkan Pantai Tanjung Pasir menuju Pulau Untung Jawa, hamparan laut yang luas dan indah serta lalu tampak dari kejauhan beberapa pulau yang berada dalam kep. seribu adalah pemandangan yang bisa kita nikmati di atas kapal dengan disertai angin yang laut yang sepoi – sepoi dikala itu yang membuat perjalanan yang murah meriah kali menjadi tambah semangat kami untuk cepat sampai di Pulau Untung Jawa.
Pulau Untung Jawa pun mulai terlihat semkin dekat dan jelas, lama perjalanan ditempuh sekitar setengah jam lebih untuk menuju pulau ini. Kami pun mulai melangkahkan kaki kami ke dermaga di pulau ini dan bersiap untuk menjelajah di pulau ini, namun pemilik kapal berpesan sebelum meninggalkan kami bahwa kami akan di jemput sekitar pukul 4 sore nanti di dermaga ini untuk kembali ke pantai Tanjung Pasir.
Setelah meninggalkan dermaga secara perlahan kami pun mulai melangkah untuk menyusuri pesisir pantai di pulau ini. Sungguh ini pemandangan di pantai ini, air nya juga jernih ” celetuk Topik yang takjub melihat pantai ini”. Kami pun terus menyusuri pantai ini sampai kami lupa bahwa kami telah jauh dari dermaga. Sesekali kami istirahat di salah satu saung yang banyak berada di pinggir pantai sebagai fasilitas yang disedikian bagi para wisatawan untuk istirahat sambil memandang ke arah lautan.
Selagi kami istirahat datanglah seorang yang menawarkan permainan air kepada kami seperti banana boat, jetsky dan snorkeling di pantai ini, sayangnya kami berniat hanya view saja di pulau ini dan kami tidak membawa pakaian ganti.
Akhirnya kami pun mulai percakapan dengan orang tersebut mengenai beberapa info di Pulau untung Jawa ini, dari orang tersebut kami mendapatkan info beberapa harga seperti untuk banana boat seharga 30 ribu jika quota 3 -7 orang, untuk snorkeling seharga 50 – 70 ribu jika quota 10 orang, adapun penginapan di sekitar pantai ini seharga 200 – 300 ribu yang mampu diisi untuk 2 – 4 orang.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan di sekitar pantai sambil bermain air serta mencari spot yang bagus untuk mengabadikan momen tersebut dengan beberapa jepretan kamera, berikut hasil jepretannya :
Karena asyiknya berjalan di tepi pantai dan bermain air di tambah beberapa kali istirahat untuk menikmati mainan yang kami bawa, waktu pun cepat berlalu dan sudah menjelang sore. Kami pun bersiap – siap untuk kembali ke dermaga dan menanti datang nya kapal yang kamian membawa kami kembali ke Pantai Tanjung Pasir.
Karena ada beberapa penumpang yang datang terlambat di dermaga, akhirnya perjalanan pulang mengalami keterlambatan, namun bukan berarti kami harus kecewa dengan hal tersebut, justru kami senang karena bisa melihat sunset di atas kapal dari tengah lautan.
Serunya perjalanan ini ternyata mampu membuat kami menjadi rileks dari aktivitas sehari – hari, jauh dari keramaian dan kebisingan kendaraan kota jakarta adalah obat untuk tenangnya jiwa. Jadi kalo ingin wisata murah namun berkualitas untuk daerah Jakarta dan sekitarnya mungkin pergi ke Pulau Untung Jawa bisa menjadi alternatif.