BATU GINJAL – Batu ginjal merupakan sebuah penyakit yang relatif tinggi jumlah penderitanya di Asia, terlebih di Indonesia. Berdasarkan survey US Census Bureu, di tahun 2004 penderita batu ginjal di Indonesia berjumlah 876.000 orang.
Batu ginjal umumnya diderita oleh orang berusia 30-60 tahun dan kebanyakan laki-laki. Berikut ini pembahasan secara lengkap tentang batu ginjal.
Pengertian Batu Ginjal
Batu ginjal ialah suatu kondisi terbentuknya sebuah material keras seperti batu di dalam ginjal. Material ini terbentuk dari sisa-sisa zat limbah dalam darah yang dipisahkan oleh ginjal. Setelah sekian lama sisa zat tersebut mengendap dan menjadi kristal atau seperti batu.
Penyebab terjadinya endapan batu ginjal yaitu makanan atau masalah kesehatan lainnya. Berdasarkan jenisnya, batu ginjal dibagi menjadi 4 jenis, yaitu batu asam urat, batu kalsium, batu struvit dan batu sistin.
Ginjal merupakan salah satu orang tubuh yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Fungsi kerjanya yaitu sebagai penyaring darah dan mengeluarkan hasil metabolisme di dalam tubuh berupa urine, dan juga mengatur kadar ion-ion di luar sel, seperti kalium, ion hydrogen, fosfat, natrium dan sebagainya.
Ginjal juga sama dengan organ-organ tubuh yang lain yaitu memerlukan perhatian dan perwatan yang khusus supaya fungsi kerjanya tetap berjalan dengan baik.
Karena jika fungsi kerja organ ginjal mengalami gangguan, akan dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada organ ginjal tersebut, yang diliputi beragam penyakit yang akan menyerang orang ginjal, seperti infeksi ginjal, radang ginjal, hingga glomerulonephritis akuta (GNA). Akan tetapi dari masing-masing jenis penyakit tersebut, mempunyai ciri dan gejala yang berbeda.
Fakta seputar batu ginjal :
- Para peneliti dan ilmuwan menemukan ada sebuah batu ginjal tertua yaitu pada mumi Mesir yang sudah berusia 7000 tahun.
- Menurut para dokter, ada sebanyak 3 juta pasien yang mengalami keluhan pada ginjalnya, dan diperkirakan ada 1,5 juta pasein yang terdeteksi mengalami penyakit batu ginjal.
- Secara umum, banyak orang yang menderita penyakit batu ginjal dapat diatasi dengan sendirinya tanpa campur tangan dokter, jika penyakit batu ginjal masih dalam tahap awal atau normal, maka batu ginjal akan keluar dengan sendirinya dengan urin. Namun, jika penyakit ini parah dan memburuk, maka diperlukan perawatan dari dokter spesialis untuk menghapus batu ginjal dengan operasi.
- Dari berbagai informasi, bahwa orang Kaukasia mempunyai resiko lebih besar menderita penyakit batu ginjal dibandingkan dengan orang Afro-Amerika.
- Penyakit batu ginjal ini umumnya banyak diderita oleh kaum pria terutama pada usia 40 tahun dan akan semakin meningkat ketika usianya 70 tahun. Bagi Wanita mempunyai resiko lebih kecil menderita penyakit batu ginjal, itupun jika ada akan terjadi pada usia 50 tahun.
Gejala Batu Ginjal
Gejala batu ginjal akan terasa ketika batu sudah berukuran besar. Jika masih sangat kecil, penderita tidak merasakan apa-apa, bahkan mudah dikeluarkan melalui ureter. Penderita batu ginjal terkadang berdarah saat kencing. Ini akibat batu ginjal yang cukup besar bergesekan dengan dinding ureter.
Umumnya gejala batu ginjal yaitu rasa nyeri pada bagian perut dan juga punggung bawah, pinggang serta selangkangan. Nyeri yang dirasakannya tersebut datang dan pergi secara spontan. Gejala lainnya yaitu frekuensi buang air kecil meningkat dan saat kencing terasa sakit. Urine yang dikeluarkan bau dan berwarna keruh kecokelatan dan kemerahan.
Terdapat berbagai keluhan dan gejala batu ginjal yang akan di timbulkan dan dirasakan dari penyakit batu ginjal, akan tetapi tergantung dari mana letak batu ginjalnya tersebut. gejala batu ginjal yang terdapat di dekat kandung kemih, biasanya dapat mengakibatkan rasa nyeri pada bagian bawah perut.
Batu yang menyumbat ureter tersebut bisa mengakibatkan rasa nyeri pada bagian punggung (kolik renalis). Dan juga biasanya kolik renalis tersebut akan di tandai dengan adanya rasa nyeri hebat yang akan hilang dan timbul, serta umumnya juga terjadi di daerah tulang rusuk dan tulang pinggang yang kemudian dapat menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah kanan.
Gejala batu ginjal lainnya yang dirasakan ialah seperti mual dan muntah, perut menggelembung, demam tinggi dan menggigil serta ada darah yang terdapat di dalam urine. Keluarnya darah pada ketika buang air kecil ini bisa terjadi di sebabkan adanya bagian yang terluka akibat adanya gesekan batu dengan saluran kemih yang dilewati.
Biasanya batu tersebut bisa mengakibatkan infeksi saluran kemih, dan jika batu tersebut tersumbat saat berada di aliran kemih maka bakteri dapat terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul atas penyumbatan, sehingga bisa menyebabkan terjadinya infeksi.
Jika penyumbatan tersebut berlangsung lama, selanjutnya air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, sehingga akan mengakibatkan penggelembungan ginjal, dan pada akhirnya hal tersebut bisa mengakibatkan terjadinya kerusakan pada ginjal.
Penyebab Batu Ginjal
Secara alami, fungsi ginjal adalah untuk membersihkan darah tiap hari dengan menyaring zat-zat limbah yang terdapat di dalamnya dan selanjutnya dibuang dalam bentuk urine.
Yang menjadikan potensi penyakit ginjal karena terkadang zat-zat limbah yang terdapat di dalam darah mengandung kadar limbah yang terlalu banyak dibanding cairan pada ginjal yang berfungsi sebagai pelarut.
Sehingga kineja ginjal tidak bisa maksimal dan cairah limbah yang terlalu banyak tersebut tidak dapat sepenuhnya terbuang dari tubuh, akibatnya mengendap di dalam ginjal.
Faktor penyebab tidak maksimalnya fungsi ginjal yang lainnya adalah ginjal kekurangan bahan yang berfungsi mencegah endapan kristal yang bisa menggumpal membentuk batu.
Endapan kristal berbentuk batu di dalam ginjal bisa disebabkan oleh makanan atau masalah kesehatan lain yang mendasari tidak maksimalnya fungsi ginjal.
Berdasarkan bahan pembentuknya, batu ginjal dapat dibagi menjadi empat jenis utama, yaitu batu kalsium, batu asam urat, batu amonia (struvit), dan batu sistin.
Berikut ini penjelasan penyebab batu ginjal berdasarkan jenisnya:
1. Batu Kalsium
Batu kalsium yang terdapat didalam ginjal disebabkan oleh tingginya kadar kalsium di dalam urine. Jenis batu ginjal kalsium ini merupakan batu ginjal yang paling sering terjadi dan dialami oleh penderita batu ginjal.
Kadar kalsium yang tinggi ini akibat makanan mengandung oksalat dan vitamin D, seperti hati sapi, kacang kedelai, kopi, cokelat, teh dan tiram.
Kalsium baik bagi kesehatan tulang, jika berlebihan akan berpotensi gagalnya fungsi ginjal. Oleh karena itu penderita batu kalsium ini tidak diperbolehkan memakan-makanan yang mengandung kalsium tinggi.
Terlalu tingginya kadar kalsium bisa juga diakibatkan karena penyakit keturunan hiperkalsiuria. Kondisi ini menyebabkan penderitanya melepaskan kalsium yang berlebih ke dalam urine.
Tingginya kadar kalsium juga bisa disebabkan oleh kelenjar paratiroid yang terlalu aktif. Hormon yang diproduksi kelenjar ini berfungsi mengatur jumlah kalsium di dalam darah.
2. Batu Asam Urat
Batu asam urat disebabkan karena urine mengandung asam urat yang tinggi. Kadar Batu ini terbentuk akibat tingginya kadar asam urat di dalam urine yang disebabkan oleh makanan berkadar purin tinggi.
Contoh makanan yang memicu tingginya asam urat adalah kerang-kerangan, daging kambing, jeroan dan ikan. Lainnya penderita penyakit Gout juga berisiko tinggi membentuk batu jenis ini.
3. Batu Amonia (struvit)
Batu struvit disebabkan adanya infeksi saliran kemih yang dibiarkan saja dan tidak diobati. Ini merupakan jenis batu ginjal yang dapat terbentuk dan membesar secara cepat.
Penyebab utama terbentuknya batu struvit adalah infeksi saluran kemih yang telah berlangsung lama. Penderita batu ginjal jenis ini lebih sering ditemukan pada pasien wanita dibandingkan pasien laki-laki.
4. Batu Sistin
Batu sistin disebabkan fungsi ginjal tersebut tidak berkerja dengan normal, ginal memproduksi asam amino sistin yang terlalu banyak. Kondisi ini disebabkan oleh penyakit yang dikenal sebagai sistinuria. Penyakit ini mempengaruhi jumlah asam amino sistin yang dikeluarkan dalam urine. Penderita batu ginjal jenis ini jarang sekali ditemukan.
Selain faktor makanan dan kondisi kesehatan yang tidak baik atau penyakit lain yang mendasari, ada beberapa faktor lain yang bisa memicu terjadinya penyakit batu ginjal, di antaranya:
- Kurang minum air putih
- Riwayat kesehatan keluarga
- Mengalami obesitas
- Mengonsumsi obat-obatan, misalnya diuretik, aspirin, antibiotik, antasid, serta beberapa obat antiepilepsi dan antiretroviral
- Efek samping operasi terhadap organ pencernaan
Jika Anda sudah pernah menderita batu ginjal, maka Anda berpeluang untuk kembali terkena kondisi yang sama. Berikut adalah faktor pemicu kambuhnya batu ginjal.
- Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan terlalu sedikit mengonsumsi makanan berserat.
- Hanya memiliki satu ginjal yang masih berfungsi.
- Pernah mengalami beberapa infeksi yang berhubungan dengan ginjal atau sistem saluran kemih.
- Memiliki riwayat keluarga berpenyakit batu ginjal.
- Pernah menjalani operasi pada sistem pencernaan.
- Rutin mengonsumsi suplemen yang mengandung kalsium.
- Mengonsumsi obat-obatan aspirin, antibiotik golongan tertentu, antasida, diuretik, obat antiepilepsi, dan obat-obatan untuk HIV.
Diagnosis Batu Ginjal
Diagnosis yang pertama kali dilakukan oleh dokter yaitu menggali segala keterangan dari pasien. Dimulai dari gelaja-gelaja yang dialami oleh pasien, dan mungkin akan ditanya apakah sudah pernah menderita ginjal sebelumnya atau belum bernah check? mengenai riwayat penyakit hingga makanan yang sering dikonsumsi.
Sering kali penyakir ginjal dikarena buruknya pola makan dan juga terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi makanan juga suplemen yang rentan merusak ginjal. Jika sudah mendapatkan data-data yang diperlukan, untuk memastikan sakit yang diderita dan agar lebih diketahui cara pengobatannya, maka akan dilakukan pemeriksaan tes urine, tes darah dan pemeriksaan citra melalui CT scan, intravenous urogram atau X-ray.
Pemeriksaan urine dilakukan bertujuan untuk mengetahui kandungan urine serta mendeteksi keberadaan infeksi pada saluran kemih yang terkait dengan batu ginjal. Selain itu, jika sampel urine mengandung serpihan batu ginjal, tes ini dapat membantu dokter dalam mengenali jenis batu ginjal yang terbentuk.
Sedangkan untuk tujuan dari dilakukannya pemeriksaan darah, dengan metode ini sampel darah pasien diambil kemudian dilakukan pemeriksaan kadar darah dan juga kandungan dalam darah yang hasilnya untuk membantu dokter mengetahui infromasi secara lebih akurat untuk mengambil tindakan.
Kandungan kadar zat-zat tertentu dalam darah yang tidak normal dapat berpotensi menyebabkan batu ginjal, misalnya seperti kadar zat kalsium atau asam urat di dalam darah yang berlebihan. Selain itu, tes darah juga dilakukan untuk memastikan apakah ginjal pasien masih dapat berfungsi dengan baik atau sudah mengalami kerusakan.
Yang terakhir adalah pemeriksaan melalui citra gambar dengan X-ray, CT scan atau intravenous urogram (IVU). Pemeriksaan yang hanya bisa dilakukan di rumah sakit ini sebenarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memastikan keberadaan dan menentukan posisi batu ginjal secara tepat dan akurat.
Dengan menggunakan teknologi ini, pemeriksaan dapat lebih tersistemisasi karena ada hasil secara cisual serta perhitungan hari sinar scan yang mampu menghitung kadar kenormalan organ dalam tubuh.
Analisis yang tepat dan jelas akan sangat membantu dokter dalam menentukan penanganan serta pemilihan obat-obatan yang sesuai dengan kondisi penderita batu ginjal. Untuk kalian ketahui, saat ini pemeriksaan CT scan sudah lebih sering dijadikan pilihan utama oleh dokter dalam mendiagnosis penyakit batu ginjal karena hasilnya yang lebih akurat dibandingkan dengan metode pemeriksaan penunjang lainnya.
Pengobatan Batu Ginjal
Pengobatan batu ginjal disesuaikan dengan seberapa besar batu ginjal tersebut. Jika batu masih berukuran kecil, maka langkah yang dilakukan seperti langkah pencegahan, yaitu minum air yang cukup setiap hari.
Dengan begitu, dengan sendirinya batu ginjal akan terdorong keluar. Jika masih belum keluar maka akan diberikan resep obat agar memperlancar pengeluaran batu ginjal.
Operasi pada penderita batu ginjal jarang dilakukan. Hal tersebut dilakukan apabila batu sudah berukuran sangat besar yang menyumbat saluran kemih pasien. Karena jika tidak segera dikeluarkan dengan cara operasi, maka kesehatan pasien akan semakin parah.
Untuk mendiagnosis penyakit batu ginjal, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan dengan menggali keterangan terlebih dahulu oleh si pasien mengenali gejala yang dirasakannya.
Dan pada umumnya dokter akan menanyakan kepada kepada pasien apakah pernah mengalami batu ginjal sebelumnya. Selain itu juga dokter akan menanyakan riwayat keluarga yang memiliki penyakit sama.
Setelah dokter mendapatkan semua keterangan, biasanya akan melakukan tes untuk dapat menegakkan diagnosis. Tes tadi bisa dilakukan dengan tes urine, tes darah, dan juga melakukan pemeriksaan citra gambar, CT scan, dan juga X-ray.
Ada juga beberapa bahan makanan yang dapat membantu proses penyembuhan penyakit batu ginjal, yaitu seperti daun dadap, daun gemur batu, dan daun alpukat.
1. Daun Dadap
Daun dadap yang dijadikan obat adalah daun yang masih muda dan biasanya dijadikan sebagai sayuran yang lezat, serta kegunaannya untuk membantu memperbanyak ASI. Selain itu, berguna juga untuk mengatasi susah tidur, dan juga melancarkan masalah sakit haid.
Untuk pengobatan penyakit batu ginjal, ambillah 5 lembar daun dadap dengan 3 lembar daun cocor bebek, dan 3 potong rimpang kunyit. Setelah itu ditumbuk atau bisa juga diblender hingga halus, lalu gunakanlah bahan alami ini dibagian tubuh yang bengkak akibat dilewati cairan.
2. Daun Gempur Batu
Obat tradisional yang kedua adalah Daun Gempur Batu. Daun ini dapat membantu menghancurkan batu ginjal. Caranya cukup dengan mengambil 7 lembar daun gempur batu dengan 7 lembar daun kembang buang, serta 30 gr semanggi hitam dan juga 800 cc air.
Setelah itu coba direbus semua bahannya hingga air rebusan tersisi setengah, kemudian disaring, dan angkatlah ampasnya. Kemudian diamkan air rebusan batu ginjal obat tradisional tadi menjadi lebih hangat, setelah itu minumlah setiap 2 kali sehari.
3. Daun Alpukat
Ada lagi obat tradisional untuk batu ginjal, yaitu daun alpukat. Daun alpukat dapat membantu mengatasi masalah batu ginjal. Caranya adalah dengan mengambil 7 lembar daun alpukat dan seduhlah ke dalam 100 ml air panas. Setelah itu minumlah setiap hari di pagi dan sore hari.
Pencegahan Batu Ginjal
Pencegahan yang paling mudah yaitu dengan menghindari makanan-makanan yang dapat menyebabkan batu ginjal. Namun tidak dihindari sepenuhnya, karena kita juga membutuhkan makanan-makanan tersebut. Jadi yang paling bijak yaitu makanlah sesuai dengan porsi dan gizi yang seimbang. Dan yang paling penting yaitu minum air putih yang cukup setiap hari.
Batu ginjal ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya zat dalam tubuh berubah menjadi sangat keras teksturnya seperti batu, maka dari itu penyakit ini disebut dengan penyakit batu ginjal.
Penyakit batu ginjal ini adalah salah satu penyakit ginjal yang bisa menjadi penyakit yang ringan ataupun juga bisa menjadi penyakit yang serius. Jika batu ginjal tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu besar ukurannya, maka penyakit ginjal masih bisa diatasi oleh tubuh.
Tetapi penyakit batu ginjal yang berbahaya yaitu jika batu ginjal terlalu banyak dan juga ukurannya terbilang besar, sehingga batu ginjal dapat merusak atau melukai ginjal dan hal itu dapat menyebabkan penyakit lainnya pada ginjal.
Terbentuknya batu ginjal bisa dialami oleh siapapun, karena batu ginjal berasal dari zat yang masuk dalam tubuh, dan zat tersebut tidak terbuang dengan baik, maka endapan atau penumpukan zat di dalam ginjal lama kelamaan akan membentuk seperti batu.
Ketikan memiliki gejala batu ginjal, maka akan ada gejala yang akan ada dirasakan, gejala dari batu ginjal biasanya baru akan dialami pada saat batu ginjal ukurannya terlalu besar.
Maka dari itu, pada saat gejala dari penyakit batu ginjal dirasakan sebaiknya segera mengobati dan kemudian setelahnya bisa dilakukan pencegahan terhadap penyakit agar tidak timbul lagi. Berikut pencegahan yang dapat di lakukan :
1. Minum air putih
Pencegaha batu ginjal dapat dilakukan dengan meminum air putih, air putih yang diminum sesuia kebutuhan, yaitu seperti 8 gelas dalam sehari. Dengan begitu makan akan membantu tubuh untuk membuang kotoran dari dalam tubuh, baik urine dan juga feses.
2. Membatasi oksalat
Pencegahan batu ginjal dapat dilakukan dengan membatasi asupan makanan dan minuman yang mengandung oksalat.
3. Membatasi vitamin D
Batu ginjal juga bisa disebabkan karena vitamin D yang berlebihan, dan sebaiknya membatasi makanan seperti telur, tempe, tahu, tiram, dan lainnya.
Obat Tradisional Batu Ginjal
Walaupun bernama batu ginjal, tetapi batu ini bisa tumbuh pada saluran kemih kita seperti ureter, kandung kemih, dan juga uretra. Batu ginjal yang masih kecil mungkin masih bisa kita buang melalui urine.
Tetapi untuk batu ginjal yang besar, kita harus melakukan pengobatan secara medis, seperti menggunakan ultrasound, sinar X, atau operasi di rumah sakit.
Selain menggunakan pengobatan medis, kita juga bisa menggunakan pengobatan secara alami atau herbal yang dimana jika kita mengkonsumsinya secara teratur, sedikit demi sedikit dapat meluruhkan dan juga mengobati penyakit batu ginjal ini.
Berikut ini saya sertakan untuk anda beberapa tanaman obat untuk sakit batu ginjal beserta beberapa keterangan lengkapnya.
- Tanaman Buah Mentimun
Buah mentimun atau bernama ilmiah Cucumis sativus ini telah melewati tahap uji coba dimana tanaman ini dapat mempercepat proses larutnya penyebab batu ginjal.
Tanaman ini bagus untuk pengobatan, tapi lebih bagus lagi jika digunakan untuk pengobatan karena salah satu fungsi utamanya adalah mengurangi efektivitas pembentukan batu ginjal.
- Tanaman Kumis Kucing
Penggunaan tanaman Kumis Kucing telah melalui uji ilmiah yang menghasilkan bahwa kumis kucing bisa digunakan sebagai obat batu ginjal. Ini disebabkan karena tanaman kumis kucing dapat merangsang ginjal untuk kita mengeluarkan urine lebih sering daripada biasanya.
Tanaman ini juga dapat mengekskresi zat natrium dan ion lain pada tubuh keluar bersama urin sehingga batu ginjal juga terbawa keluar saat kita melakukan buang air kecil.
- Tumbuhan Daun Sendok
Bahan dasar dari pembentuk penyakit batu ginjal salah satunya adalah Kristal kalsium oksalat, dimana Kristal ini sering ditemukan di bagian dasar batu ginjal. Nah, dalam penelitian yang di lakukan di Malaysia, tanaman Daun Sendok mempunyai hasil ekstrak berupa senyawa terpenoid.
Senyawa terpenoid dipercaya mampu menghambat terjadinya batu ginjal dan karena menghambat terbentuknya Kristal kalsium oksalat dalam tubuh sebelum terbentuk batu ginjal yang lebih parah. Bahkan daun sendok ini kualitasnya lebih baik daripada senyawa zyloric atau yang disebut kalium sitrat.
- Tanaman Tanjung
Berikutnya adalah hasil penelitian di India terhadap tanaman Tanjung. Tanaman ini mempunyai ekstrak alkohol yang dinamakan Mimusops elengi.
Hasil ekstrak ini diduga dapat menurunkan penyebab batu ginjal terbentuk seperti kadar kreatinin, kadar asam urat, dan zat ureum dalam darah.
Dengan begitu proses pembentukan batu ginjal akan terhambat dan menurun dan jika dikonsumsi secara rutin akan menyembukan penyakit batu ginjal.
Tanaman Meniran Hijau
Berikutnya adalah tanaman meniran hijau. Tanaman ini sudah melalui uji penelitian di Brazil. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa tanaman ini dapat mengganggu dan menghambat batu ginjal terbentuk di dalam tubuh.
Bahkan tanaman ini dapat menghambat pembentukan batu ginjal dalam berbagai tahapan pembentukannya. Yaitu pada tahap agregasi Kristal, dimana molekul-molekul Kristal batu ginjal mulai menyatu. Tahap pengendapan batu ginjal saat Kristal pembentuk berada di saluran tubular ginjal, dan juga menghambat pembentukan struktur dan komposisi batu ginjal.
Tanaman ini juga mempunyai senyawa yang mampu mencegah dalam pembentukan batu ginjal yang mengendap, menghambat tumbuhnya endapan kalsium, dan juga menjaga Kristal pembentuk batu ginjal terurai dan terbawa urine.
Tanaman Katumpangan Uler
Tanaman Katumpangan Uler atau biasanya kita kenal rumput upas-upasan. Tanaman ini juga sudah melewati uji laboratirum dan dengan mengkonsumsinya, dapat mengurangi enzim pensintesis oksalat yang merupakan salah satu komponen utama pembentuk batu ginjal dan juga menghilangkan penanda pada deposisi Kristal ginjal.
Dengan begitu menegaskan kalau tanaman ini bagus untuk pengobatan batu ginjal di saluran kemih.