Bonsai adalah salah satu jenis tanaman favorit untuk dijadikan hiasan dirumah. Bonsai memiliki nilai artistik tinggi sehingga terkadang harganya bisa selangit. Para pecinta bonsai tidak ragu membelinya dengan harga mahal, karena memiliki bonsai adalah sebuah kebanggan tersendiri.
Lihat juga: 6 Jenis Tanaman Hias Bagus untuk Dijadikan Bonsai
Salah satu bonsai yang paling populer adalah bonsai kelapa. Selain karena harganya yang tidak begitu mahal, pohon kelapa mudah tumbuh di berbagai lingkungan. Harga bonsai ini berkisar antara 300 ribu rupiah sampai jutaan rupiah.
Lihat juga: 6 Langkah Mudah Membuat Bonsai Beringin
Jika kamu tidak mampu membeli bonsai kelapa, kamu bisa membuatnya sendiri. Cara pembuatanya cukup sederhana dan mudah dilakukan. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat bonsai dari kelapa.
Memilih Jenis Kelapa
Ada beberapa jenis kelapa yang bisa dibonsai yaitu kelapa gading susu, kelapa gading merah dan kelapa albino.
Kelapa gading susu biasanya berwarna putih dan banyak tumbuh di daerah subtropis. Kelapa jenis ini banyak digunakan untuk pengganti pohon palem untuk diletakkan di taman.
Ciri utama dari kelapa gading merah adalah warnanya yang merah kekuning-kuningan. Ketika sudah dibonsai kelapa jenis ini akan menjadi sangat cantik dan menarik. Namun perlu diketahui bahwa perawatan kelapa jenis ini tergolong merepotkan. Untuk mempertahankan warna merahnya yang cantik, kamu perlu menggunakan banyak pupuk. Jika kekurangan zat-zat yang disediakan pupuk, kambium tanaman ini akan berkurang dan warnanya akan berubah menjadi hijau.
Jenis terakhir dari kelapa yang bisa dibonsai adalah kelapa albino, dari namanya sudah jelas bahwa warna kelapa ini adalah putih. Warna putihnya tidak pucat polos, namun lebih terang mendekati warna silver.
Setelah mengetahi beberapa jenis diatas, maka pilihlah sesuai dengan selera kamu kelapa jenis apa yang akan kamu bonsai.
Memilih Bibit
Untuk membuat bonsai kelapa, pilihlah bibit kelapa yang sudah lumayan tua. Kelapa yang sudah tua akan lebih cepat menumbuhkan tunas baru. Apabila memungkinkan petiklah sendiri bibit langsung dari pohonnya. Hal itu karena ketika sudah jatuh, bibit akan tumbuh menjadi bentuk yang kurang baik. Selain itu, bibit yang sudah terjatuh kemungkinan memiliki batok yang sudah rapuh karena benturan.
Pilihlah bibit dengan batok yang berukuran kecil namun akarnya besar. Batok yang kecil akan memudahkan kamu untuk membentuk bentuk batang yang kamu inginkan.
Menentukan Posisi Batok Kelapa
Pusat perkembangan dari kelapa adalah di bagian batoknya. Penentuan posisi batok menjadi hal yang penting untuk membentuk pola bonsai yang diinginkan. Letakkan bibit yang belum bertunas pada tanah yang kandungan airnya banyak. Biasanya bibit akan tumbuh tunas ketika sudah berumur 1 sampai 2 minggu.
Letakkan batok kelapa pada posisi vertikal jika kamu menginginkan bentuk batok yang dikelilingi akar. Jika ingin bentuk seperti rumah siput, kamu bisa meletakkanya secara horizontal.
Proses Penanaman
Gunakan pisau untuk membuka bibit kelapa yang sudah bertunas. Buka perlahan-lahan agar tunasnya tidak rusak. Gunakan cutter untuk membersihkan batok kelapa dari serabut-serabut yang menutupi. Pada tunas yang paling bawah, sayat pelan-pelan dengan menggunakan cutter. Tanam tunas pada pot yang telah berisi media tanam yang cukup.
Membentuk Batang Bonsai
Untuk mempertahankan bentuk bonsai tetap mini, kamu harus melakukan penyayatan pada tunas yang lebih tua. Jika bibit sudah tumbuh hingga 15 sampai 20 cm, berikan sayatan pada tunas yang paling bawah. Untuk menghindari pembusukan, jangan sampai tunas yang masih muda juga terkena sayatan. Lakukan penyayatan ini sehari minimal 3 kali.
Merawat Bonsai Kelapa
Cara merawat bonsai ini cukup mudah, kamu hanya perlu menyirami bonsai ini sehari sekali saja. Sirami bonsai ini pada sore atau malam hari. Jika memungkinkan, campur air menggunakan larutan garam sebagai pengganti air untuk menyirami bonsai setiap hari.