Sejarah dan Hikmah dari Nuzulul Quran

Nuzulul Quran secara harfiah berarti turunnya Al-Quran (kitab suci agama Islam). Nuzulul Quran adalah suatu istilah yang merujuk pada peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kali kepada nabi dan rasul terakhir yakni Nabi Muhammad SAW.

Dalam banyak pembahasan tentang nuzulul quran diturunkan ke Baitul Izzah secara langsung. Dari baitul izzah itulah, Al-Quran yang kemudian diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW.

Wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah surah Al Alaq ayat 1-5 yang artinya.

  1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.
  2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
  3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.
  4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.
  5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Pada saat wahyu ini turun Nabi Muhammad sedang berada di Gua Hira, disampaikan oleh Malaikat Jibril. Adapun waktu atau tanggal pastinya terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama.

Ada yang menyakini peristiwa tersebut terjadi pada bulan Rabiul Awal tanggal 8 atau 18. Sebagian lainnya mengatakan pada bulan Rajab tanggal 17 atau 27 menurut Abu Hurairah.

Nah, Nuzulul Quran yang dikenal sekarang ini diperingati oleh sebagian umat muslim di seluruh dunia mengacu pada tanggal pertama kali Al-Quran ini diturunkan kepada Rasulullah SAW di Gua Hira.

Nuzulul Quran dalam arti adalah turunnya Al-Quran kepada Rasulullah SAW secara berangsur-angsur. Nuzulul Quran sendiri mempunyai beberapa hikmah sebagai berikut.

 

Meneguhkan Hati Rasulullah dan Para Sahabat

al-rozi.blogspot.com

Tahukah kamu bahwa pada saat dakwah Rasulullah di era Makkiyah penuh dengan tribulasi baik itu celaan, cemoohan, siksaan dan bahkan ada upaya untuk membunuh Nabi pada saat itu. Wahyu yang turun secara bertahap pada waktu itu menguatkan hati Rasulullah dalam menapaki jalan dakwah yang sulit dan terjal itu.

Ketika kekejaman para pemimpin Quraisy semakan menjadi-jadi, Al-Quran menyuruh mereka bersabar dengan menceritakan kisah para nabi-nabi sebelumnya dan pada akhirnya memperoleh kemenangan dakwah.

Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfury dalam Rakhiqul Makhtum pun menjelaskan bahwa Al-Quran menjadi faktor peneguh mengapa umat muslim pada saat itu sangat kuat menghadapai cobaan dan tribulasi dakwah dalam periode Makkiyah.

Di era Madaniyyah juga hikmah ini terus berlangsung. Ketika menghadapi perang ataupun kesulitan Al-Quran turun menguatkan Rasullah dan para umat muslim generasi pertama.

Tantangan dan Mukjizat

memorymeaningfaith.org

Orang-orang musyik yang berada di dalam kesesatan pun tidak henti-hentinya untuk melemahkan kaum muslimin pada saat itu. Mereka sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang aneh dengan maksud untuk melemahkan iman kaum muslimin.

Pada saat itulah, kaum muslimin ditolong oleh Allah dengan jawaban yang langsung dari-Nya melalui wahyu yang turun. Selain itu, Al-Quran juga menantang secara langsung orang-orang kafir untuk membuat sesuatu yang serupa dengan Al-Quran.

Ternyata mereka pun tidak mampu dan pasti tidak mampu untuk menjawab tantangan itu. Ini pun membuktikan bahwa bukti dari mukjizat kebesaran Al-Quran yang tidak dapat ditandingi oleh siapapun.

Baca juga: Sejarah dan Mukjizat Nabi Musa

Dimudahkan Menghafal dan Memahaminya

islamicdesktop.net

Dengan turunnya Al-Quran secara berangsur-angsur, maka para kaum muslim pada saat itu menjadi lebih mudah menghafal dan memahaminya. Terlebih lagi, pada saat ayat tersebut turun dengan adanya kerjadian atau peristiwa yang hampir sama dengan isi kandungan ayat tersebut. Hal itulah yang membuat pemahaman kaum muslim semakin kuat.

Relevan dengan Penetapan Hukum Serta Pengaplikasiannya

egaladvantagehrsolutions.com

Sayyid Quthb menyebutkan bahwa sahabat dengan “Jailul Quranil Farid” (Generasi qurani yang unik). Diantara yang membedaka meraka dari generasi lainnya adalah sikap mereka terhadap Al-Quran dimana jika ada ayat Al-Quran turun dan memerintahkan sesuatu, maka mereka akan mengerjakannya.

Interaksi mereka terhadap Al-Quran bagaikan prajurit dengan komandan jika ada intruksi maka mereka langsung mengerjakan. Hal yang memudahkan mereka bersegera untuk melaksanakan perintah Al-Quran adalah Al-Quran diturunkan secara bertahap.

Ambil contoh misalnya khamr, khamr ini tidak langsung diharamkan secara mutlak, namun melalui beberapa tahapan. Pertama, Al-Quran menyebutkan mudharatnya lebih besar dari manfaatnya (Al-Baqarah Ayat 219). Kedua, Al-Quran melarang orang yang mabuk karena khamr dapat menjauhkan dari sholat (An-nisa ayat 43). Ketiga, Barulah diharamkan secara tegas (Al-Maidah Ayat 90-91).

Menguatkan Bahwa Al-Quran Benar-benar dari Allah SWT

daama.org

Pada saat Al-Quran turun secara berangsur-angsur dalam waktu lebih dari 22 tahun, kemudian menjadi suatu rangkaian yang sangat cermat dan penuh makna, indah dan fasih gaya bahasanya. Disana terjalin hubungan antara satu ayat dengan ayat lainnya bagaikan untaian mutiara, serta ketiadaan penentangan di dalamnya. Hal ini tentu menguatkan bahwa Al-Quran benar-benar kalam ilahi, Dzat yang maha bijaksana lagi maha terpuji.

Baca juga: Manfaat Membaca Al-Quran