“ Berkata Jujur Malah Menyakitkan Hati, Berbohong Lalu Jadi Kelihatan Kebanyakan Basa-Basi!! Enaknya Gimana, ya? “
Mau bohong boleh aja sih, asal tahu bohong mana yang boleh dan mana yang nggak boleh. Memang pada dasarnya bohong itu tidak boleh karena akan merugikan orang lain, tapi ada juga lho bohong yang mempunyai manfaat dan inilah yang dibolehkan. Ketahui dulu segala sesuatu tentang bohong, abis itu boleh deh bohong…
Bersikap jujur dan berterus terang adalah sesuatu yang harus kita lakukan walaupun itu susah, membutuhkan keberanian yang besar dan bahkan kadang akan terasa menyakitkan hati, tapi jika kita bisa melakukannya maka kita akan menjadi pemenang dan kebanggan pada diri sendiri bahwa kita bisa menaklukkan kebohongan.
INGAT Hanya Ada 3 Kebohongan yang dibolehkan yaaa…:
1. Bohong ke Istri Atau Suami Demi Menyenangkannya
Kebohongan yang dilakukan istri ke suami maupun suami ke istri demi menyenangkan pasangan itu hal yang dianggap baik. Contohnya, suatu saat istri yang telah berumur 60 tahun datang kepada suami, dan berkata, “Bang, masih cantikkah aku?”. Si suami menjawab iya, “kamulah paling cantik di dunia ini, awet muda”. Dalam hal ini si suami pasti berbohong, karena tidak mungkin usia 60 masih cantik. Dulu kala waktu masih muda selalu harum minyak kesturi, sekarang selalu harum balsem….
2. Bohong dengan Tujuan Mendamaikan Saudara
Kita diperbolehkan berbohong dengan maksud menyatukan dua orang yang bertikai (atau bermusuhan). Contoh, Si A dan si B sudah lama tidak bercakapan oleh karena sesuatu hal. Si C bermaksud mendamaikan keduanya. Si C mendatangi si A dan mengatakan, “Hai, A, sebenarnya si A itu kepingin sekali berteman dengan kamu, namun ia segan” (padahal si B tidak pernah berkata seperti itu). Kemudian ia mendatangi si B dan mengatakan, “Hai, B, si A itu sudah sejak dua tahun yang lalu ingin berbaikan denganmu, ia merasa ibadahnya kurang mustajab kalo masih bermusuhan sama kamu” (padahal si A tak pernah mengatakan seperti itu). Tapi karena maksudnya baik, kebohongan seperti ini diperbolehkan.
3. Bohong dalam Situasi Perang
Perang dijalan Allah sangat banyak terjadi dalam sejarah Islam, baik pada masa Rasulullah maupun setelah beliau wafat. Dalam peperangan pasti memerlukan siasat perang, dan dalam siasat perang harus memiliki banyak kebohongan. Misalnya: mengatakan bahwa jumlah tentara 300.000 orang padahal sebenarnya cuma 100.000 orang, agar musuh mulai gentar dan ragu.
Berbohong adalah tindakan yang diperbolehkan ketika hal itu dilakukan bertujuan untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Contoh ketika seseorang hendak dibunuh, padahal orang itu tidak punya salah apa-apa. Kemudian, orang tersebut meminta tolong kita untuk menyembunyikannya dan ketika seseorang yang bermaksud membunuh tersebut datang dan bertanya kepada kita soal keberadaan orang yang akan dibunuh, kita bisa berbohong supaya nyawa orang tersebut bisa selamat.
Nah, kalalu sudah tahu aturan mainnya kamu harus pilih-pilih dalam berbohong dan harus belajar memberanikan diri untuk jujur. Jangan sampai urusan berbohong ini sampai mendarah daging dalam dirimu. “ Ntar kamu dicap sebagai si pembohong dan tidak dipercayai temen-temanmu!”