Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. (QS. Al Lain:5-7)
Ini hanya salah satu ayat saja, jika mau membuka Al Quran lebih dalam lagi, akan banyak ditemukan ayat-ayat yang senada dengan ayat ini, yaitu ayat-ayat yang memerintahkan kita untuk berinfaq, shadaqah, atau berzakat. Pada intinya banyak ayat yang memerintahkan kita untuk memberi, bahkan saya belum pernah menemukan ayat yang memerintah untuk menerima.
Bahkan jika ada orang kaya yang menafkahkan hartanya untuk kebenaran, kita boleh iri, seperti sabda Rasulullah saw. dalam hadits berikut:
Dari Abdullah bin Mas’ud ra., dari Nabi saw., beliau bersabda : “Tidak di perbolehkan hasud (iri hati), kecuali dalam dua hal, yaitu seseorang yang di karuniai harta oleh Allah kemudian di belanjakan dalam kebenaran, dan seseorang yang di karuniai ilmu oleh Allah kemudian diamalkan dan di ajarkannya.” (HR Bukhari Muslim)
Ayat dan hadits ini memberikan inspirasi kepada kita, untuk tetap berusaha mencari harta dengan niat untuk dibelanjakan dalam kebenaran. Memang, untuk melakukan hal ini sulit, tetapi kita juga sulit jika dalam keadaan miskin, bahkan bisa jadi kemiskinan ini malah membuat kita kufur. Kaya atau miskin tetap membawa resiko, jika demikian saya memilih kaya. Namun demikian, jika Allah menakdirkan kita miskin, maka kita harus bershabar.
Jika kita berjuang mencari harta untuk jalan kebenaran, itu adalah salah satu jenis jihad yang diperintahkan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi dan An Nasai, Rasulullah saw. bersabda:
“Barang siapa membelanjakan hartanya di jalan Allah, niscaya Dia akan membalasnya dengan 700 kalilipat.”
Kini semakin jelaslah, bahwa memiliki harta itu memang diperintahkan selama tujuannya untuk membela agama Allah. Pilihan ada ditangan kita, apakah kita mau kaya yang bersyukur dan menggunakan harta kita untuk agama atau miskin tetapi sabar? Keduanya tidak salah, tetapi tentunya kita tahu mana yang lebih utama.