Perang, sebuah kata yang mungkin tidak ingin kita dengar lagi di dunia ini untuk sekarang. Perang banyak menelan korban baik itu dari pihak militer maupun sipil. Ada negara dengan dalih ingin mengusir pemberontak sehingga memicu perang. Padahal, ada hal lain yang diinginkan dari negara yang mereka invasi.
Kalau di zaman dahulu itu ada Perang Dunia Pertama dan Perang Dunia Ketiga. Sebuah perang yang tidak hanya menyebabkan kegaduhan antara dua negara yang berperang. Tapi berdampak juga pada seluruh dunia.
Nah, kalau sudah ada dua perang sebelumnya, tentu akan ada kemungkinan terjadinya Perang Dunia Ketiga. Bahkan, wacana untuk terjadinya Perang Dunia Ketiga sudah ada sejak dahulu. Hal itu karena banyaknya terjadi kejadian besar di dunia.
Untungnya, negara-negara terkait peristiwa yang terjadi melakukan langkah yang bijak. Langkah yang diambil akhirnya tidak sampai membuat perang terjadi lebih besar.
Berikut ini kejadian di masa lampau yang sebenarnya bisa membuat terjadinya Perang Dunia Ketiga.
Peringatan Palsu di Rusia
Suatu ketika, di bunker milik Soviet, ada alarm menyala dengan kerasnya. Seseorang bernama Stanislav Petrov bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dia merupakan pengontrol bunker tersebut.
Alarm yang menyala tersebut merupakan penanda khusus jika Amerika melakukan serangan ke Soviet. Petrov dihadapkan dengan dua pilihan, akan melakukan serangan balik atau diam saja. Tapi, akhirnya Petrov memilih untuk menunggu.
Pilihan yang diambil Petrov ternyata adalah pilihan yang tepat. Alarm yang berbunyi ternyata merupakan kekeliruan. Andaikan Petrov memilih untuk melakukan serangan balik, tentu Perang Dunia Ketiga tidak dapat dielakkan. Bahkan Perang Dunia Ketiga dapat terjadi pada tahun 1983.
Afganistan vs Soviet
Kamu tentu tahu kalau Soviet sudah lama berpengaruh di Afganistan. Dan salah satu tujuan mereka adalah komunisme. Dengan kenyataan yang seperti itu, mujahidin Afganistan tidak mau tinggal diam dan melakukan perlawanan. Akhirnya, perang antara Soviet dan Afganistan pun tak bisa dielakkan. Perang yang terjadi cukup lama, sampai berjalan sembilan tahun.
Sebenarnya, perang yang terjadi bukan hanya melibatkan dua negara saja. Diketahui bahwa Amerika dan Inggris memasok persenjataan kepada para pejuang Afganistan.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa sesungguhnya perang yang terjadi bukan hanya antara Soviet dengan Afganistan, tetapi antara Rusia dengan Amerika – Inggris. Hanya saja, perang yang dilakukan Amerika dan Inggris diwakili oleh para pejuang lokal.
Sebenarnya Soviet tahu kalau di balik pejuang lokal ada yang membantu dari belakang. Sebenarnya Soviet bisa tuh menyerang Amerika dan Inggris. Tapi untung tidak dilakukan, jika hal itu terjadi maka akan terjadi perang yang lebih besar lagi.
Nah, perang yang terjadi antara mujahidin dan Soviet akhirnya berhenti dengan perginya Soviet dari Afganistan. Tapi, konflik masih saja terjadi di sana, yaitu antara pemerintah dengan mujahidin.
Korea Utara vs Korea Selatan
Kamu tentu tahu kalau presiden Korea Utara, Kim Jong Un sangat membenci Korea Selatan. Hal itu bukan tanpa sebab, melainkan terjadi karena perang yang pernah terjadi pada tahun 1950. Dari perang yang pernah terjadi tersebut, tidak pernah ada penyelesaian antara dua negara ini.
Dari konflik yang pernah terjadi, bisa saja Perang Dunia Ketiga itu pecah. Apalagi kedua negara dibantu negara-negara kuat lain. Korea Utara dibantu oleh Rusia dan Cina, sedangkan Korea Selatan dibantu PBB dan juga Amerika. Tapi, untungnya perang berakhir dan tidak terjadi perang yang lebih besar. Walaupun korban jiwa dari kedua belah pihak sampai ratusan ribu jiwa.
Koper Hitam Rusia
Tanggal 25 Januari 1995 bisa saja jadi awal mula Perang Dunia Ketiga lho. Tapi, untung saja tokoh-tokoh yang ada pada masa itu bersabar, sehingga perang tidak terjadi.
Awal mulanya, ketika itu Norwegia dan Amerika meluncurkan roket satelit untuk meneliti Aurora Borealis di Antartika. Nah, karena roket milik Norwegia akan melalui Rusia, maka Nerwegia meminta izin kepada pemerintah Rusia. Tapi, ternyata pesan tersebut tak pernah sampai.
Presiden Rusia saat itu, Boris Yeltsin pun kaget karena melihat hal ini. Dia pikir kalau negaranya diserang. Saat itu, dia mengambil koper hitam yang konon berisi tombol untuk meluncurkan sekitar 2.200 roket. Untung saja Boris tidak gegabah dan akhirnya dia tahu kalau ternyata itu hanya roket penelitian biasa.
11 September 2001
Peristiwa yang satu ini tentu saja masih terngiang di dalam pikiran kamu. Kejadian yang sebenarnya masih menjadi kontroversi kebenaran di balik serangannya. Walaupun pada akhirnya, serangan tersebut terlalu mendiskreditkan umat Islam dan membuat muslim di Amerika tidak tenang.
Kejadian 9/11 merupakan sebuah tindakan terorisme yang juga ajakan untuk perang. Bahkan, Amerika juga sudah bersiap melakukan perang jika kejadian yang sama terulang kembali.
Namun, untungnya pemerintah beranggapan masih ada cara lainnya yang lebih bijak. Andaikan Amerika jadi melakukan aksi pembalasan. Mungkin saja Perang Dunia Ketiga akan terjadi.