Bolehkah Menikahi Perempuan Hanya Karena Dia Cantik?

Beberapa kali aku dibuat maju mundur oleh keinginanku untuk menikah, tetapi sampai sekarang itu masih menjadi sebuah mimpi. Aku sering medengar dan itu membuatku tersadar bahwa banyak teman-temanku yang menginginkan calon istrinya cantik berkulit putih, bersih. Mereka berkata “kami menginginkan seorang istri yang cantik dan untuk urusan agama yang biasa-biasa saja”

Apa yang harus aku lakukan. Apakah aku harus mengikuti pendapat teman-temanku hanya agar aku bisa diterima menjadi bagian dari mereka, ataukah mengikuti kata hatiku bahwa aku harus memiliki istri, yang agamanya harus bagus. Memang masih ada sisa-sisa kebodohan dalam diriku. Aku masih suka melihat sesuatu yang menggiurkan dan menarik hati.

Ada beberapa orang yang menawarkan kepadaku perempuan shalihah. Sayangnya diriku tidak serius mengambil keputusan untuk segera menikahinya. Dalam hatiku aku masih bingung, menurutku lebih aman memilih wanita yang kuat sisi agamanya atau yang hanya cantik parasnya.

Setelah berkonsultasi dan bertanya-tanya kesana-kemari untuk memecahkan masalahku dan mencari jalan keluar dari masalahku tentang bolehkan kita memilih wanita yang cantik saja. Beberapa berkata padaku :

Dahulukan sisi agamanya. Itu pilihan terbaik sesuai anjuran agama. Dengannya hidup terasa manis serta bahagia dunia akhirat. Ketahuilah masing-masing orang memiliki kecenderunagn sendiri-sendiri. Bukan berarti dengan mendahulukan sisi agama, kamu menentang tabiat dan kecenderungan dirimu.

Tentang masalah kecantikan hal ini juga dianjurkan sebab itu mampu menjaga kesucian. Fitrah manusia pun tidak suka yang sekedar polesan belaka, manusia suka yang bersih dan cantik. Yang dimaksud dengan mengutamakan agamanya, bukan berarti mengesampingkan sisi kecantikan. Yang dilarang adalah menikah karena mementingkan kecantikan saja, sementara agamanya rusak.

Atau yang jadi masalah, ketika seseorang menikahi perempuan cantik, dan dengan itu ia bertambah sombong, bertambah angkuh, seakan-akan ia mendapat mobil mewah dan pakai yang berkilau.

Atau mungkin, dahulu ia pernah ditolak seorang perempuan, lalu terbukalah pintu setan dalam hatinya, sehingga ia merasa benar-benar terluka. Ia mengira dengan menikahi perempuan berparas cantik akan menutupi perasaan itu. Perempuan ini dijadikan sebagai balasan untuk meyakinkan perempuan yang telah menolaknya bahwa ia telah merugikan dirinya sendiri dengan bersikap jual-mahal dengan kecantikannya.

Atau seorang lelaki ingin menikah karena berlomba dengan temannya, maka ia pun ingin menikah dengan perempuan yang sebanding sebagaimana temannya memilih. Orang-orang macam ini tidak menginginkan kecantikan. Ia hanya ingin orang lain melihat bahwa istrinya adalah wanita cantik.

Sesungguhnya kecantikanlah yang mendorong seseorang menikah. Sebab bertautnya hati dan rasa sayang banyak lahir dari kecantikan. Tapi ingatlah kecantikan adalah sesuatu yang relatif, jangan engkau mencari perempuan cantik agar temanmu atau semua orang terpesona. “Ketahuilah tidak ada perempuan yang tidak cantik, yang ada hanya perempuan yang tidak mengetahui bagaimana menjadikan dirinya cantik”.