Harusnya Istri yang Memotivasi Suami atau Suami yang Memotivasi Istri?

Kesalahan yang sering terjadi di masyarakat adalah sebagian calon suami mencari kriteria istri yang lebih tinggi tingakat ibadahnya. Alasannya “agar kami termotivasi”.

Ketahuilah suamilah yang seharusnya memotivasi istrinya, bukan sebaliknya. Suami yang tidak membangunkan istri pada pagi hari, maka biasanya si istri akan terus tidur, suami yang tidak mendisiplinkan istrinya dalam beribadah, tentu ia pun tidak beribadah tepat waktu.

Fakta yang sering terjadi adalah jika suami seorang yang lemah maka istrinya pun akan ikut lemah. Padahal sebelumnya ia seorang yang kuat dan penuh semangat. Inilah contoh kisahnya: sebelum dinikahi bunga adalah seorang perempuan yang sangat disiplin selalu bangun pagi. Tetapi ketika menikah dan tinggal serumah dengan suaminya, ia kemudian melihat suaminya lemah dan tidak disiplin, hal itu ditiru oleh istrinya sehingga ia menjadi malas dan tidak disiplin, alhasil si bunga tidak pernah bagun pagi lagi.

Sebagai suami dan sekaligus kepala keluarga wajib memotivasi anggota keluarga, termasuk istri kita. Pertanyaannya adalah bagaiman cara memotivasi istri kita?

Apakah sekuntum mawar dapat tumbuh tanpa adanya siraman air? Tentu tidak. Cinta ibarat sekuntum mawar yang membutuhkan siraman air agar dapat tumbuh dan berkembang. Air kehidupan bagi cinta adalah motivasi. Motivasi yang dimaksud adalah sesuatu yang mampu mengobarkan hasrat dan kejujuran dalam diri seorang yang dicintai sehingga dia selalu berusaha keras dan berkorban dengan penuh cinta dan ketulusan.

Mencukupi Kebutuhannya adalah salah satu Cara yang paling tepat memberikan motivasi kepada istrimu. Salah satu kewajiban suami adalah mencukupi kebutuhan keluarga. Tentu saja tidak cukup kebutuhan lahiriyah seperti nafkah, sandang, papan dan pangan. Namun juga kebutuhan jiwa seperti kebutuhan untuk dicintai, disayangi, diperhatikan, dimengerti dan dihargai. Tentu saja kebutuhan lahiriyah harus terpenuhi, karena hal itu bagian dari hal mendasar dalam kehidupan. Tanpanya, manusia tidak akan bisa hidup normal.

Sebagai perempuan ia akan sangat termotivasi apabila suami bisa mengerti, memahami dan mendukungnya. Istri merasa tersanjung dengan tindakan suami yang mencukupi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan lahiriyah maupun batiniyah. Hal-hal seperti itu merupakan tindakan yang memberikan spirit serta motivasi bagi istri dalam menjalai kehidupan sehari-hari.

Cara yang lain adalah dengan memunculkan perasaan dalam dirinya bahwa dia adalah seorang wanita yang mulia. Bila seorang istri merasakan suaminya telah memuliakan dan memperlakukannya sebagai seorang manusia yang mempunyai kepribadian mandiri yang dihormati, maka ia akan selalu termotivasi untuk mengabdi, berusaha keras, dan menebarkan aroma cintanya untuk rumah tangga dan suaminya. Sebaliknya, jika seorang istri merasa dirinya dilecehkan, kepribadiannya tidak dihormati, dan hanya dipaksa untuk mengikuti kemauan suami, maka dia akan hidup dalam kegersangan kasih sayang yang tentunya berpengaruh buruk pada suami dan keluarganya.

Para istri akan selalu merindukan ungkapan indah dan rayuan. Sebab itulah, agar setiap suami senantiasa menghiasi ucapannya dengan motivasi yang membahagiakan istri dan memberikan kebanggaan pada dirinya. Misalnya dengan mengatakan, “Engkau adalah putri idaman hatiku dan pemilik jantung hatiku” atau “pandangan matamu yang penuh cinta memberikan semangat bagiku untuk menaklukkan semesta” atau ungkapan-ungkapan lain yang membuat istri bahagia ketika mendengarnya.

Terdapat cara-cara lain dalam memotivasi istri, ini hanya beberapa contoh saja dari tindakan yang bisa suami lakukan untuk meningkatkan motivasi istri dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Jika istri memiliki motivasi yang tinggi, ia akan produktif dalam kehidupan. Istri selalu bersemangat menjalani kegiatan sehari-hari, karena memiliki suami yang pandai memotivasi.