Saksikanlah gerhana matahari total, fenomena menakjubkan yang tidak pernah berlangsung lama melebihi waktu 10 menit. Dan tahun 2016 ini akan menjadi tahun yang bersejarah untuk negara – negara yang bisa menyaksikan peristiwa ini.
Gerhana matahari total memang kejadian alam yang sangat spesial. Ketika banyak negara dapat menyaksikan gerhana matahari parsial yang berlangsung hingga 2 jam bahkan lebih, hanya sedikit daratan yang bisa menyaksikan gerhana matahari total.
Maka datanglah ke Indonesia, jadikanlah mata dan kepala kamu sebagai saksi bersejarah gerhana matahari total. Berikut ulasan mengenai gerhana matahari total yang akan terjadi pada tahun 2016.
Gerhana Matahari
Mari mengingat mundur sedikit mengenai gerhana matahari. Setidaknya terdapat empat jenis gerhana matahari yang dapat terjadi yaitu gerhana matahari total, parsial, annular, dan hybrid.
Gerhana Matahari Tahun 2016
Akhir tahun 2015 dan awal tahun 2016 berbagai lini massa telah riuh ramai oleh pemberitaan gerhana matahari total tahun 2016. Tentu saja karena peristiwa ini akan terjadi cukup dekat awal tahun, tepatnya pada 9 Maret 2016 nanti.
Hampir dapat dipastikan negara – negara di Asia tenggara seperti Kamboja, Myanmar, Vietnam dan Thailand akan dapat menyaksikan sekitar 50% gerhana matahari atau yang disebut sebagai gerhana matahari parsial.
Sedangkan di Malaysia, Filipina dan Papuan Nugini dapat menyaksikan lebih dari 50% gerhana matahari. Sementara Australia, China, Jepang, dan Alaska hanya dapat menyaksikan kurang dari 50% gerhana matahari.
Indonesia, Satu-satunya
Menurut perkiraan, gerhana matahar total dapat disaksikan dari Palembang dan Pulau Pagai Utara, salah satu gugusan Kepulauan Mentawai, Sumatera. Lamanya gerhana total ini dapat disaksikan adalah sekitar 2 menit.
Daerah lain yang diperkirakan dapat menyaksikan gerhana matahari total adalah kawasan Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara. Dari lokasi ini, kamu bisa menyaksikan gerhana matahari total selama 3 menit 20 detik.
Itu artinya, hanya di dua tempat di Indonesia tersebut kamu dapat menyaksikan gerhana matahari total 2016. Hal ini juga sekaligus bermakna bahwa Indonesia menjadi daratan satu-satunya yang ‘dilewati’ oleh fenomena alam langka ini.
Kedua Kalinya
Pada hari itu, sebagian daratan di Indonesia gelap gulita. Tanggal 11 Juni 1983 atau tepat 33 tahun lalu, beberapa daerah seperti Makassar, Kendari, Papua, Yogyakarta, Semarang, Solo, Kudus, Madiun, dan Surabaya ‘terkena’ gerhana matahari.
Pukul 11.00 WIB pada hari itu terjadi gerhana matahari total di Indonesia. Tiba – tiba Indonesia ramai oleh kunjungan para peneliti dan astronom dari seluruh dunia. Puluhan ilmuwan dari Inggris, Perancis, Jepang, dan Amerika datang.
Itulah pertama kali Indonesia menjadi ‘tuah rumah’ bagi gerhana matahari total. Indonesia heboh saat itu. Bahkan pemerintah membentuk Tim Evaluasi Panitia Gerhana Matahari Total.
Bahkan salah satu dokter dari tim evaluasi ini bernama dr. Bambang Guntur menyatakan bahwa jangan sekali-kali menatap gerhana matahari total karena kebutaan oleh gerhana tidak bisa disembuhkan.
Kebutaan?
Memang banyak catatan yang mengatakan bahwa banyak orang mengalami gangguan penglihatan setelah menatap gerhana matahari. Namun beberapa catatan lain juga menyebutkan bahwa gerhana matahari total adalah pengecualian.
Gangguan penglihatan didapat karena terlalu banyak cahaya yang masuk ke dalam retina saat gerhana matahari parsial. Namun, saat kondisi benar – benar gelap seperti gerhana matahari total, maka itu cukup aman bagi mata manusia.
Tetapi, mengingat gerhana matahari total terjadi dalam waktu yang sangat singkat sekitar 2 menit, maka memang jalan paling aman adalah menyaksikan gerhana matahari total lewat layar televisi.