Budidaya Ikan Lele

Lele adalah komoditas yang menjanjikan bagi wirausahawan dan pebisnis khususnya dibidang kuliner. Sudah tidak diragukan lagi rasa dan manfaatnya bagi tubuh kita. Nutrisi yang terkandung dalam lele dapat dijadikan sumber protein lauk pauk. Bukankah menjadi sangat menguntungkan jika kita bisa beternak dan berinvestasi untuk budidaya lele. Tetapi jangan lupa bahwa investasinya juga tidak kecil, butuh modal usaha yang besar untuk menjalankannya, jika tidak disiasati maka biaya operasionalnya terkadang membebani kita. Nah untuk dasar-dasar budidaya lele akan dibahas melalui tahapan dibawah ini:

A. Persiapan beternak:

1. Pembuatan kolam

Anda harus mencari lahan yang cukup untuk membuat kolam ikan. Mempersiapkan jenis kolam yang akan dibuat. Apakah kolam tanah, kolam terpal, atau kolam beton. Sumber air haruslah mudah didapat, sehingga proses pengaliran dan pengurasan kolam tidak mengalami kesulitan. Kolam harus mudah dijangkau kendaraan agar proses pengangkutan panen dan pemindahan bibit bisa dengan mudah dilakukan. Untuk kolam tanah harus dijaga kedalaman airnya, jangan sampai kolam kekurangan air.

2. Sistem Pengairan

Untuk pengairan kolam lele dapat digunakan air dari sumber mata air, air dari sumur, atau aliran sungai dan bendungan. Perlu diperhatikan agar ketinggian air dalam kolam selalu terjaga disesuaikan dengan jumlah lele per kolam. Sistem pengairan yang mengalir akan sangat menguntungkan karena dapat dengan mudah digunakan untuk proses pembibitan, pemeliharaan, perkawinan atau pemijahan. Apabila tidak mendapatakan air yang mengalir bisa dialirkan ke kolam dengan pompa air atau diesel.

3. Ketercukupan Oksigen

Selain faktor tanah yang memberi oksigen cukup, penambahan tanaman penghasil oksigen juga sangat penting untuk menjaga kebutuhan oksigen dalam kolam. Perlu juga dilakukan pembersihan tanaman yang dapat mengurangi oksigen yang ada dalam kolam. Terakhir, pastikan lebar kolam dapat memberikan ruang yang cukup untuk mengambil oksigen dengan jumlah lele didalamnya.

4. Pemberian pakan

Pada dasrnya ikan lele adalah ikan yang mudah besar jika diberikan makanan yang bergizi. Selain itu juga perlu diperhatikan kesehatannya dengan pemberian vitamin pada ikan. Pakan yang mengandung gizi banyak adalah pakan yang mengandung karbohidrat dan protein. Apabila hal poko seperti jumlah pakan, umur ikan, frekuensi pemmemberian pakan, dan variasi pakan diperhatikan maka hasil panen akan baik.

B. Mulai beternak:

Tahapan pembuatan kolam dimulai dari menyiapkan daerah yang akan dijadikan kolam, biasanya berkisar antara 3-6 are atau sesuai luas lahan. Gali tanah sedalah 6 kaki.

Setelah kolam sudah jadi dan di isi air, masukkan bibit sebanyak 1000-1500 ekor bibit lele. Jumlah bibit bisa disesuaikan dengan lebar kolam, apabila lebih kecil bisa dikurangi, apabila lebih besar bisa ditambah.

Pemberian pakan lele khusus setiap 3 minggu sekali, selain itu berikan pakan pelet setiap harinnya. Untuk setiap seratus kilo ikan lele diberikan setengah kilo pakan. Latihlah lele berkumpul mendekat saat diberikan pakan, hal ini dapat membuat pembagian pakan merata dengan baik. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan sore hari. Pakan lele berjenis pelet tidak baik dicampurkan dengan bahan makanan lain, seperti daging, kerang, dedaunan, hal ini justru bisa menghambat pertumbuhan lele.

Setelah jangka waktu 18-24 bulan terhitung mulai pembibitan lele sudah bisa dipanen. Hanya lele yang beratnya lebih dari setengah kilo yang bisa dipanen. Untukmelihat dan memanen lele dengan mudah maka penyurutan air kolam sangatlah penting. Setelah air surut pemilahan hasil panen dapat dilakukan dengan mudah untuk membedakan kategori setiap hasil panen.