Kacang Kapri/ercis (Pisum sativum L) merupakan sayuran sejenis koro yaitu dari golongan kacang-kacangan. Tanaman ini biasanya hidup di dataran tinggi namun bisa juga ditanam di dataran rendah. Tujuan penanaman kapri/ercis adalah untuk diambil polongnya. Kandungan protein tinggi, asam amino yang seimbang dan mudah dicerna merupakan alasan kenapa kapri sangat diminati sebagai olahan masakan. Namun kapri muda juga dapat dijadikan sayur, sup, atau osengan. Biji polong yang sudah tua dapat dijadikan cemilan ringan dan pengganjal perut saat jam makan tiba. Nah, Anda tertarik untuk menanamnya? Berikut adalah panduannya:
Pembenihan
Benih kapri bisa dipilih dari benih yang dibiarkan tua di pohon atau bisa juga dengan membelinya di toko pertanian. Rata-rata untuk lahan satu hektar memerlukan sekitar 30 kg benih polong kapri. Benih yang akan ditanam tidak perlu melewati proses penyemaian. Namun sebelum ditanam akan lebih baik lagi bila benih di rendam dalam air selama 6-12 jam agar hormon pertumbuhannya terbebas. Saat perendaman bisa juga ditambahkan fungisida agar benih tidak terserang cendawan.
Penanaman
Pengolahan tanah dimulai dengan menaruh pupuk kompos/pupuk kandang pada lahan yang akan digarap, diamkan selama seminggu. Setelah itu gemburkan tanah dilakukan dengan cara dicangkul atau dibajak. Selanjutnya buat bedengan dengan jarak 75-90 cm, kemudian pada bedengan dibuat lubang tanam sepnjang barisan bedengan tanah. Benih kemudian ditanam dengan peanaman 1-2 benih/lubang. Sesuaikan jarak tanam dengan ukuran lahan, bisa dibuat dekat juga bisa jauh. Jarak tanam yang dekat bisa digunakan ketika kia menginginkan kapri muda untuk sayur yang banyak. Sedangkan sedangkan polong muda yang mempunyai kualitas ekspor dapat diperoleh dengan penanaman dengan jarak jauh, antara 10-25 cm.
Pemupukan dan Perawatan
Pemupukan dilakukan saat pengolahan tanah berupa kompos/pupuk kandang bisa juga dengan pupuk organik dengan dosis 20 ton/hektar. Sedangkan pemupukan lanjut dilakukan saat proses penanaman dengan pupuk kimia N 150 kg, P2O5 190 kg, dan K2O 80 kg per hektar. Penyiraman yang rutin juga harus diperhatikan namun jangan sampai kelebihan air atau terjadi penggenangan karena bisa menyebabkan busuk dan serangan penyakit. Setelah mulai tumbuh diatas 10 cm, psang ajir sebagai perambatan. Siangi gulma dan rumput sewaktu awal tanam dan saat tanaman mulai berbunga. Cegah hama dan penyakit menyerang dengan pengolahan tanah yang baik, drainase yang bagus, masa tanam yang tepat dan rotasi tanaman. Bila sudah terlanjur terkena serangan hama atau penyakit, segera basmi dengan pestisida.
Panen dan Pascapanen
Setelah kapri berbunga, tunggu sampai umur 9-11 hari setelah berbunga, maka polong muda siap dipanen. Panen dilakukan saat pagi atau sore hari agar panenan tidak layu terkena sinar matahari yang terik. Rata-rata hasil panen per hektar lahan yang ditanami kapri bisa mencapai 3-5 ton.