Menanam dan Budidaya Apel

Apel merupakan tanaman buah yang sangat banyak ditanam di daerah dataran tinggi yang mempunyai hawa sejuk. Pohon ini mempunyai batang yang kokoh dan daun yang lebat dari batang yang panjang. Apel dikenal memiliki jenis yang banyak, mulai dari apel hijau, apel merah, apel malang, dll. Selain sebagai buah konsumsi, apel juga merupakan bahan baku makanan ringan seperti keripik, dodol, kue, maupun minuman ringan. Bahkan jika diolah dengan cara fermentasi maka apel dapat di jadikan cuka apel yang berguna sebagai obat herbal. Begitu banyaknya manfaat buah apel menandakan bahwa buah yang satu ini bisa digunakan sebagai alternatif usaha yang bisa Anda jalankan. Sebelum memutuskan untuk budidaya, yang perlu anda lakukan adalah:

Pembibitan

Pembibitan dapaet dilakukan dengan tiga cara, (1) Anakan/siwilan, dengan cara memisahkan tanaman anakan dari dasar tanaman pohon induk diambil bersaa akarnya. Anakan berciri mempunyai tinggi 30 cm, diameter 0,5 cm, dan kulit batang berwarna kecoklatan. (2) Rundukan, dilakukan dengan cara anakan yang panjang direbahkan menempel tanah, kemudian ditimbun tanah dan ditumpangi benda berat agar tidak terangkat sampai keluar akar lalu potong dan tanam. (3) Stek, dengan cara memotong batang apel yang baik dengan panjang 15-20 cm kemudian menanamnya pada lahan.

Pemeliharaan Bibit

Lakukan penyiraman bibit yang sudah disemai dengan hati-hati secara teratur seminggu sekali. Letakkan persemaian pada naungan agar terhindar dari air hujan dan panas matahari secara langsung. Lakukan pemupukan 1-2 bulan sekali dengan urea dan TSP masing-masing 5 gram per tanaman. Segera lakukan penyulaman jika ada bibit yang mati. Terapkan penyiangan pada bibit yang terserang gulma dan rumput liar. Pastikan bibit tumbuh dengan baik, rapikan apabila ada akar-akar yang keluar dari polybag. Bibit sudah siap dipindahkan setelah umur 6 bulan setelah okulasi. Bibit dipotong dengan tinggi 80-100 cm dan daunnya diptong.

Persiapan Lahan

Persiapan lahan yang harus dilakukan adalah dengan menaburkan kompos/pupuk kandang pada lahan tanam dengan komosisi 2 ton/hektar. Pemberian nutrisi dasar tersebut dilakukan saat 3-4 minggu sebelum masa penggarapan tanah dengan pembajakan atau pencangkulan. Hal ini dimaksudkan agar tanah menjadi gembur dan mengandung nutrisi dasar. Jika kondisi tanah ber-pH rendah maka tambahkan kapur/dolomit agar pH tanah menjadi netral. Setelah itu diamkan tanah selama 2-3 minggu sebelum ditanami. Buatlah lubang tanam dengan ukuran 50x50x50 cm.

Penanaman

Lepaskan kantong plastik persemaian lalu letakkan pada lubang yang telah dibuat. Pastikan posisi tanam tegak dan letakkan dengan hati-hati agar akar tidak rusak. Tutup lubang dengan tanah lalu padatkan dengan lembut tanah disekitarnya. Kemudian siram agar kelembaban tanah tetap terjaga. Pasang ajir jika diperlukan agar tidak rubuh terkena angin.

Pemeliharaan

Pemeliharaan yang dilakukan adalah (1) penyiangan, dilakukan saat gulma dan rumput liar merimbun disekitar tanaman muda, jiika jarak tanam rapat maka rumput akan jarang tumbuh. (2) pembubungan, dilakukan dengan meninggikan tanah disekitar tanaman agar tidak tergenang air. (3) Pemberantasan hama dan penyakit, dilakukan pada tanaman yang terserang hama dan penyakit dengan cara memberikan pestisida yang cocok dan sesuai dosis. (4) Perampalanan, dilakukan agar tanaman apel dapat tumbuh optimal dengan memotong ujung batang dan memotong tunas rendah agar tidak terjadi penguapan. (6) Pemupukan, dilakukan setelah masuk umur 3 bulan bersamaan dengan penyiangan dan perampalan.

Panen

Apel dapat dipanen setelah 120-141 hari setelah bunga mekar (bunga mekar setelah umur 4-5 bulan). Sebaiknya panen dilakukan saat tanaman pada tingkat masak fisiologis (ripening). Ciri-cirinya yaitu ukuran buah maksimal, tercium aroma segar, warna buah cerah dan kulit buah terlihat segar, saat ditekan terasa kres. Selanjutnya panen bisa dilakukan tiap 6 bulan sekali.