Ikan nila adalah salah satu jenis ikan konsumsi yang mempunyai lingkungan hidup di air tawar. Nila cenderung mudah diperjual belikan karena ikan ini termasuk populer dikonsumsi oleh masyarakat sehari-hari. Ikan ini juga mudah dalam perawatannya sehingga bisa dibiakkan baik di kolam kecil maupun kolam besar. Tingkat adaptasi dari nila juga relatif baik. Nila bisa beradaptasi dengan kolam lumpur/tanah, terpal, maupun kolam beton. Karena alasan itulah Anda harus mulai mecoba membiakkan nila di rumah. Apalagi bila dilihat dari peluangnya sebagai usaha budidaya, maka tidak ada salahnya mengambil kesempatan ini. Bagaimana? Anda tertarik? Berikut adalah panduan budidaya ikan nila selengkapnya:
Persiapan
1. Kolam Pemijahan
Buatlah kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan sebagai tempat pemijahan dengan luas 50-100 meter persegi dan kedalaman air antar 40-60 cm. Beri indukan 2 ekor/meter perseginya. Pemijahan akan berhasil jika suhunya terjaga antara 20-22 derajat celcius.
2. Kolam Pemeliharaan
Buatlah kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan sebagai tempat pembesaran dengan luas 50-100 meter persegi dan kedalaman air 30-50 cm. Kolam ini bisa ditempati 5-50 ekor/meter persegi. Pendederan dilakukan sampai benih berumur 3-4 minggu atau berukuran 3-5 cm.
3. Kolam Pembesaran
Buatlah kolam pembesaran sebagai tempat untuk memelihara/membesarkan benih setelah tahap pendederan. Kolam pembesaran bisa dibuat kolam tahap pertama untuk benih setelah pendederan, diisi 2-4 buah dengan luas 250-500 meter persegi/kolam. Kolam tahap kedua untuk memelihara benih setelah masuk tahap kedua, diisi 10 ekor/meter persegi. Kolam pembesaran tahap ketiga untuk membesarkan benih, kolam mempunyai kedalaman air 80-100 cm dengan luas 500-2.000 meter persegi.
4. Peralatan
Siapkan alat-alat budidaya yaitu jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring untuk menampung induk atau benih sementara), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi untuk mengukur kadar kekeruhan.
Persiapan Media
Setelah kolam sudah tersedia semua, lakukan pengeringan kolam selama beberapa hari. Lakukan juga pengapuran untuk memberantas hama pada kolam, gunakan sebanyak 25-200 gram/meter persegi. Selanjutnya adalah pemupukan dengan urea dan TSP dengan dosis masing-masing 50-700 gram/meter persegi.
Pembibitan
1. Pemilihan Bibit dan Induk
Pilih indukan yang unggul untuk menghasilkan bibit yang unggul, ciri-cirinya adalah mampu memproduksi benih dalam jumlah yang besar dengan kualitas yang tinggi, pertumbuhannya cepat, sangat suka terhadap pakan buatan, resisten terhadap hama/parasit/penyakit, dan dapat hidup/tumbuh baik di perairan buruk. Sebaiknya pilih yang sudah berukuran 120-180 gram/ ekor dan sudah berumur 4-5 bulan. Indukan betina mempunyai 3 lubang pada bagian urogenetialnya, yakni dubur, lubang pengeluaran telur, dan lubang urine. Betina memiliki ujung sirip kemerah-merahan pucat dengan warna perut dan dagu lebih putih, ketika perut ditekan keluar cairan. Sedangkan jantan alat urogenetialnya terdapat 2 lubang, yakni anus dan lubang sperma (merangkap lubang urine). Pejantan memiliki ujung sirip berwarna kemerah-merahan terang dengan warna perut dan dagu kehitam-hitaman, ketika perut ditekan keluar cairan..
2. Pembenihan dan Pemeliharaan Benih
Benih akan keluar dari mulut ikan nila betina. Benih akan menetas setelah berumur 2-3 minggu dengan ukurannya 3-5 cm. Selanjutnya benih kecil dipelihara di kolam pendederan. Setelah 1-2 minggu benih sudah mencapai ukuran 6 cm dengan berat 8-10 gram/ekor. Saat benih sudah berumur 2-3 minggu, ukurannya bisa mencapai 5 cm, sudah bisa dipindahkan ke kolam yang lebih besar selama 1- 1,5 bulan. Biasanya setelah 1,5 bulan keatas nila bisa mencapai ukuran 10-12 cm dengan berat 15-20 gram.
3.Pemeliharaan Pembesaran
Setelah kolam pembesaran dikeringkan selama 2 minggu sebelumnya, maka kolam pembesaran diisi dengan air. Kemudian masukkan benih yang sudah siap untuk pembesaran melalui beberapa tahapan yang sudah diterangkan diatas.
Perawatan
Pemupukan kolam yang telah dilakukan diatas gunanya untuk merangsang hidupnya fitoplankton, zooplankton, maupun binatang lain seperti cacing, siput, jentik-jentik nyamuk, dan chironomus. Itu adalah pakan dasar ikan nila, sedangkan untuk pakan tambahan bisa diberikan pelet dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran mulut nila. Berikan juga pakan bervitamin sebagai suplemen dari pelet dan pakan dasar. Cek kondisi air kolam dan jauhkan dari hama dan penyakit nila.
Pemanenan
Nila bisa dipanen setelah usia 4-6 bulan atau minimal sudah berukuran di atas 50 gram/ekor. Panen bisa dilakukan dengan jaring atau mengeringkan kolam. Jika pemanenan dilakukan secara masal, maka sebaiknya buang semua air sekaligus sehingga memudahkan pemanenan dan juga memulai pembiakan baru di kolam yang sama.