Menanam Dan Budidaya Tebu

Tebu merupakan tanaman yang dapat menghasilkan beberapa produk turunan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Produk turunan tersebut antara lain adalah gula, tetes, dan ampas tebu (blothong). Seperti yang kita tahu, gula merupakan salah satu dari sembilan bahan makanan pokok yang wajib ada untuk bahan konsumsi. Kebutuhan gula sendiri setiap tahunnya cenderung melonjak seiring dengan bertambahnya populasi penduduk yang otomatis meningkatkan konsumsi gula. Namun pada kenyataannya produksi gula pertahunnya hanya mengalami peningkatan kecil sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan gula di pasaran. Selain itu untuk tetes tebu sendiri masih dijadikan alternatif utuk suplemen pakan ternak atau pupuk tanaman, sedangkan ampas tebunya (blothong) bisa digunakan untuk bahan bakar pabrik pembakaran bata, genteng, maupun kerupuk. Banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari tebu, termasuk keuntungan usaha di bidang agro tanamkan tebu. Jika Anda tertarik untuk memulai beragrousaha tebu, berikut adalah panduannya:

Persiapan Awal

Siapkan lahan yang akan ditanami dengan pemberian pupuk kandang/kompos sebanyak 1-2 kwintal per hektar. Ratakan dan diamkan selama 1-2 minggu lalu di bajak agar tanah gembur. Lakukan pengguludan rendah dengan panjang guludah disesuaikan dengan luas lahan dengan lebar guludan 50 cm. Berikan jarak antar guludan sekitar 30 cm dan tandai jarak tanam bibitminimal 30 cm. Lakukan penanaman 1-2 hari setelah pengguludan selesai.

Pembibitan

Pilih bibit yang baik dan dari jenis yang unggul. Bibit bsa dibeli dari kebun bibit milik pabrik atau dari petani lain. Rata-rata kebutuhan bibit stek adalah 70.000 batang per hektar. Potong bibit dengan posisi miring dan panjang bibit 25-30 cm dengan jumlah mata bibit minimal 3-4 mata.

Penanaman

Pertama-tama ratakan lahan dan genburkan dengan di bajak, kemudian tanah dibuat guludan rendah dengan jarak yang bisa disesuaikan luas lahan. Selanjutnya tanam bibit tebu sedalam + 5-10 cm dengan posisi miring. Sesuaikan dengan masa giling pabrik gula yang basanya pada bulan Mei, Juni dan Juli sehingga saat panen nanti bisa sama dengan masa giling pabrik.

Perawatan

Lakukan pengairan secara teratusr setiap 1-2 minggu sekali dari awal tanam sampai umur 2 bulan. Setelahnya pengairan diberikan jika diperlukan saja. Pada umur 5-7 hari setelah tanam kontrol apakah ada yang mati atau tidak, jika ada yang mati segera lakukan penyulaman maksimal sampai usia tanam 1,5 bulan dengan sulaman seragam seperti tanaman yang bisa tumbuh baik. Perawatan selanjutnya adalah pembersihan rumput liar jika sudah dirasa terlalu banyak dan peninggian guludan setelah usia tanam 2 bulan. Perhatikan juga drainase lahan agar saat musim hujan tiba maka tidak terjadi genangan air yang membuat busuk tanaman. Lakukan beset/perontokan daun kering sebanyak 3 kali dalam sekali musim tanam, yakni saat sebelum gulud, tanaman berumur 7 bulan, dan 4 minggu sebelum tebu di panen. Apabila ada tanaman yang roboh, ikat tanaman tebu yang roboh dengan tanaman lain satu rumpun agar tanaman tebu bisa tegak dan tumbuh maksimal. Pemupukan sebelum tanam bisa diberikan TSP sebanyak 1 kwintal per hektarnya. Setelah umur tanaman menginjak 25 hari, berikan pupuk ZA 0,5-1 kwintal per hektar dengan cara ditaburkan di dekat tanaman. Sedangkan untuk tanaman yang sudah berumur 1,5 bulan maka diberikan ZA 0,5 – 1 kwintal per hektar dan KCl 1-2 kwintal per hektar ditaburkan di dekat tanaman.

Pemanenan

Pemanenan tebu bisa dilakukan seteah umur 10-12 bulan setelah tanam. Biasanya tebu yang berumur 10 bulan mengandung 10 % saccharose dan yang berumur 12 bulan sekitar 13 % saccharose.