Jika kita ingin membangun karakter seseorang, maka kita perlu melakukannya sejak ia kecil. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan peran orang tua dalam membentuk karakter anak. Faktor yang mempengaruhi karakter antara lain adalah adalah terkait dengan pola asuh.
Anak yang terbiasa mendengar kata-kata makian, hinaan atau sering diremehkan, maka ketika dewasa akan memiliki mental atau karakter yang buruk. Lebih mudah untuk putus asa dan tidak kuat menghadapi ujian yang disuguhkan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita perlu memperdengarkan kata-kata yang mampu meningkatkan rasa percayanya kepada dunia dan memberi ruang kepadanya untuk membuat keputusan-keputusan kecil saat masih anak-anak.
Hal ini perlu kita lakukan agar anak tidak mudah galau ketika dihadapkan pada pilihan dan tidak takut menghadapi kehidupan di dunia dengan aneka problematikanya.
Untuk itu, maka anak-anak di seluruh dunia ini perlu mendengar kata-kata yang positif dan membangun kepercayaannya kepada orang terdekat, kepada orang di sekitar dan kepada hal-hal baru yang menantinya. Oleh karena itu, kata-kata inilah yang perlu mereka dengar sejak kecil.
I Love You
Orang tua sering kali malu untuk mengekspresikan rasa sayang dan rasa cintanya kepada anak. Sehingga kita akan menemukan fenomena bahwa ketika dewasa anak pun akan merasa malu mengungkapkan bahwa ia pun mencintai kedua orang tuanya.
Orang zaman dulu percaya bahwa cinta itu bukan untuk dikatakan tapi hanya perlu dibuktikan, namun pada kenyataannya ungkapan cinta pun sangat mujarab untuk meningkatkan kepercayaan diri seseorang.
Seseorang akan lebih mengeluarkan segala potensinya, ketika kebutuhan dasarnya untuk dicintai terpenuhi, yaitu memperoleh kasih sayang dan ketulusan cinta dari kedua orang tuanya.
I’m Proud of You
Entah mengapa banyak orang tua yang merasaka kesulitan mengucapkan kata bangga kepada anaknya. Kadang, dengan alasan supaya anaknya tidak cepat puas dengan apa yang diraih, maka orang tua tidak pernah mengungkapkan rasa bangga atas prestasi apapun yang dicapai oleh anaknya.
Padahal, kenyataannya justru terbalik. Jika kita bilang ke mereka bahwa kita bangga atas apa yang mereka lakukan, maka mereka akan menunjukkan hasil yang lebih baik lagi. Namun jika kita berlaku sebaliknya, maka mereka akan kehilangan motivasi dan akan bilang kepada dunia, “Apapun yang aku lakukan tidak ada yang benar di mata ke dua orang tuaku.”
I’m Sorry
I Forgive You
Jika kita selalu memaafkan kesalahan anak, dan memahami kenapa mereka melakukan hal demikian, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak takut mencoba.
Namun jika kita selalu menyalahkan mereka, maka mereka akan berpikir bagaimana caranya melakukan semua hal dengan sempurna. Padahal, apakah ada yang sempurna di dunia ini?