Fenomena kehidupan jomblo beserta masalah-masalah yang dihadapi terlihat begitu beragam dan kompleks, mulai dari urusan usia, pekerjaan, percintaan, dan unsur emosi. Banyak orang merasa khawatir ketika usianya telah mencapai puncak kematangan orang dewasa, tetapi belum juga menuju pelaminan atau masih jomblo.
Kisah cinta memang begitu unik dan penuh misteri. Prosesnya membutuhkan kesabaran dan ketulusan. Berawal dari perkenalan, pencocokan atau penyesuaian dan diakhiri dengan keputusan. Hasilnya pun beragam, ada yang sukses, ada yang menghadapi ujian berliku-liku dulu sebelum berhasil meraih cintanya dan bahkan tidak jarang yang berakhir dengan kegagalan.
Dari sekian banyak jomblo-jomblo yang ada didunia, setidaknya ada dua jenis jomblo yang perlu kita ketahui yaitu jomblo yang payah dan jomblo yang baik;
1. Jomblo yang payah adalah
seseorang yang menjomblo karena terpaksa, bukan karena punya prinsip yang tegas, misalnya menjomblo karena memang tidak ada yang mau sama sekali dengan dia, padahal dia ingin sekali pacaran dan bermesraan kesana kemari layaknya orang yang sedang dimabuk cinta. Jadi dia sebenarnya tidak punya orientasi khusus dan serius ke arah pernikahan. Dia selalu berkata kepada pasangannya “ Gimana nanti aja, deh! Yang penting senang-senang dulu. Masalah nikah gampang”. Oleh karena itu, jangan kaget meski usia mereka ada yang sudah menginjak kepala empat sekali pun, mereka masih ingin main-main.
2. Jomblo yang baik adalah
jomblo yang disamping dia pintar, ia juga punya prinsip ; sabar, kesungguhan, bertanggung jawab, kuat, dan tawakal.
a. Sabar ; pandai menahan dan mengekang. Menahan dari apa? Menahan diri dari budaya ikut-ikutan tanpa dasar yang jelas, menah diri dari pergaulan bebas, menahan diri dari kemungkinan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan jodoh dan menahan diri dari kemungkinan emosi, stres, pusing, minder dan aneka perasaan yang lain akibat belum datangnya jodoh yang dinanti.
b. Kesungguhan ; mencurahkan segala kesungguhan dalam segala hal, terutama yang berkaitan dengan proses pencarian jodoh. Jomblo yang baik tidak mengenal putus asa, tidak punya kamus menyerah, selalu maju terus pantang mundur, selalu yakin bahwa kesungguhan akan melahirkan keajaiban dan keberkahan.
c. Bertanggung jawab ; jomblo yang baik adalah jomblo yang selalu berusaha menjadi sosok yang bertanggung jawab, visioner, bisa diandalkan, dan memiliki kepribadian yang kuat.
d. Kuat ; kuat dalam melihat visi dan misi kedepan dan tajam dalam membedah aneka masalah yang menghadang. Disamping memiliki kekuatan dan ketajaman dalam melihat dan menapaki masa depan, juga akan memiliki kepribadian yang kuat, tegar, tahan banting dan selalu siap dalam segala kondisi.
Saat dilangkahi nikah oleh adik, tersenyum.
Saat dibilang orang katanya tidak laku-laku, tersenyum.
Saat ta’aru tetapi ditolak terus, tetap tersenyum,
Dalam arti tidak menganggap itu sebagai masalah, tetapi menganggap itu sebagai ujian kecil yang justru akan membuat pribadinya semakin kuat dan bijak.
e. Tawakal ; manusia itu hanya bisa berencana, berkehendak dan bermimpi, tetapi keputusan terakhir tetaplah hak prerogatif Allah, seperti halnya dalam masalah jodoh. Betapapun kita siang malam mencari, jika Allah belum berkehendak, kitapun tidak bisa apa-apa, kecuali bertawakal kepadaNya.