Siapa sih yang tidak mau kuliah gratis? Pasti semua mau lah ya. Namun, tidak semua mendapatkan kesempatan demikian.
Gratis ada dua macam, gratis separuh dan total gratis. Caranya bagaimana? Mudah sekali. Kamu hanya perlu mendapatkan beasiswa.
Nah, beasiswa pun ada dua jenis, yaitu beasiswa penuh dan sebagian. Kalau kamu bisa dapat beasiswa penuh, itu merupakan suatu keberuntungan yang sangat besar.
Orang-orang yang mendapatkan beasiswa penuh harus melewati kriteria super ketat. Selain prestasi, biasanya kemampuan ekonomi pun jadi pertimbangan.
Sementara bagi kamu yang mendapatkan beasiswa sebagian juga harus disyukuri. Paling tidak, dengan adanya beasiswa, biaya kuliah jadi lebih ringan.
Jika kamu bersungguh-sungguh membutuhkan beasiswa, lakukan 6 tips berikut ini.
Cari dan Ajukan Sebanyak Mungkin
Langkah pertama yang harus kamu lakukan, yakni mencari informasi beasiswa yang sesuai. Misalnya nih, kamu ingin kuliah di Universitas Diponegoro, berarti kamu harus cari beasiswa yang menuju ke sana.
Cari informasi selengkap mungkin, mulai dari universitas yang dituju, persyaratan, kriteria dan fasilitas yang akan kamu dapatkan.
Setelah kamu menemukan beasiswa-beasiswa tersebut, segera daftarkan diri kamu. Jangan ragu untuk mendaftar ke semua lembaga beasiswa yang kamu temukan.
Tidak ada yang tahu dengan beasiswa mana kamu akan berjodoh. Jadi, cari dan daftar sebanyak-banyaknya.
Lengkapi Berkas Sesuai Persyaratan
Ini nih, syarat utama agar kamu lolos seleksi beasiswa. Berkas-berkas kamu harus lengkap sesuai persyaratan yang tertera.
Mustahil kamu akan lolos jika syaratnya saja tidak lengkap. Jadi, siapkan satu persatu jauh hari sebelum batas pengiriman.
Tapi, mengirimnya pun jangan terlalu dekat dengan batas pengiriman. Upayakan semingu sebelumnya, berkas sudah terkirim.
Jenis dokumen yang harus kamu siapkan biasanya berupa dokumen administratif sesuai ketentuan dari pemberi beasiswa dan dokumen pribadi. Meski ada dokumen pribadi, jangan diremehkan ya.
Pasalnya, pemberi beasiswa seringkali menyelidiki asal-usul dan keunikan kamu dari dokumen pribadi. Semakin lengkap dokumen yang kamu kirim, maka kamu semakin dekat dengan keberhasilan.
Tunjukan Keunikan Kamu
Calon penerima beasiswa yang pintar, aktivis dan cerdas itu banyak sekali, guys. Apalagi di era digital ini, sepertinya makin menjamur.
Yakin deh, tidak ada pelamar beasiswa yang otaknya jongkok. Selain itu, jumlah mereka pun ratusan ribu. Sementara kamu harus bersaing dengan mereka.
So, cerdas, pintar dan banyak prestasi pun tidak cukup. Kamu harus punya keunikan. Salah satu bentuk keunikan tersebut adalah bakat dan karya yang pernah kamu buat.
Kalau kamu mampu menunjukan keunikanmu, dijamin, para penyeleksi beasiswa akan melirik dan memilih kamu tentunya.
Dapatkan Dukungan Sekolah Asal
Pada dasarnya, manusia memang makhluk sosial. Artinya, ketika mendaftar beasiswa ke perguruan tinggi negeri, kamu perlu dukungan dari orang paling berpengaruh di sekolah asal.
Mereka lah yang akan memperkuat keyakinan para penyeleksi untuk memilih kamu sebagai penerima beasiswa. Mengapa? Karena mereka yang lebih tahu siapa kamu sebenarnya.
Berprasangka Baik Pada Tuhan
Pepatah ‘manusia hanya bisa berusaha, selebihnya Tuhanlah yang menentukan’ memang selalu benar adanya. Yakinkan diri kamu bahwa beasiswa tersebut pasti akan kamu dapatkan.
Ketika kamu berpikir positif, maka Tuhan pun akan menangkap apa yang kamu pikirkan dan mengembalikan itu persis seperti yang ada dipikiranmu. So, be positive!
Pantang Menyerah
Masih tidak lolos juga? Tenang, dunia belum kiamat walaupun kamu ditolak ratusan kali. Artinya, kamu masih bisa hidup dan terus berusaha.
Bahkan seorang Thomas Alva Edison baru berhasil menciptakan bola lampu pada percobaan ke-1000. Intinya, kesungguhan kamu pun akan membuahkan hasil tepat pada waktunya.
Untuk mendapatkan beasiswa yang kamu inginkan, kamu harus punya faktor X. Percaya atau tidak, orang cerdas dan pintar dapat terkalahkan oleh orang yang punya faktor X.
Apakah faktor X itu? Faktor X adalah keberuntungan atau faktor luck. Kamu bisa mendapatkan faktor X hanya dari Tuhan.
Jadi, kuncinya pantang menyerah dan terus berdoa. Semangat!