Menjadi penulis di zaman sekarang memang tidak sulit. Tinggal kirim ke penerbit indie dan cetak sendiri, bisa langsung terbit deh. Mudah bukan?
Lalu, bagaimana dengan menjadi penulis berkualitas? Tentu saja tidak gampang. Jika zaman dulu semua penulis pasti berkualitas, tapi kini hanya beberapa yang punya kualitas.
Penulis berkualitas tidak hanya dinilai dari banyaknya karya, ketenaran nama atau pun predikat best seller yang sekarang bisa dibeli dengan uang. Ada faktor X dan kriteria yang harus kamu penuhi dulu, guys.
Jadi, kalau kamu ingin mendapatkan label penulis berkualitas, teladani 6 penulis berikut ini.
Dee Lestari
Karya-karya Dee Lestari memang sudah tidak diragukan lagi sejak awal kemunculannya. Penulis yang juga penyanyi trio vokal RSD ini pernah masuk nominasi 5 besar Khatulistiwa Literary Award (KLA).
KLA Award merupakan salah satu ajang penghargaan karya sastra paling bergengsi di tanah air. Para penulis yang masuk dalam nominasi KLA sudah pasti berkualitas luar biasa.
Karena kualitasnya yang menawan, Dee pun disejajarkan dengan sastrawan kenamaan, seperti Goenawan Muhammad, Danarto, Dorothe Rosa Herliany dan Sutardji Calzoum Bachri.
Novel-novel karya Dee Lestari berhasil menyedot lebih dari separuh pembaca di Indonesia. keunikan dan ketajaman analisis Dee selalu membuat karyanya tidak pernah jelek.
Keunikan-keunikan karya Dee juga membuatnya diangkat ke layar lebar. Soal penonton, tentu saja tidak kalah dengan film laris saat ini.
Sampai sekarang, semua karya Dee terus dicetak ulang karena saking tingginya minat pembaca terhadap karya Dee. Selamat ya, Dee! The best lah pokoknya.
Raditya Dika
Raditya Dika dikenal sebagai penulis buku jenaka yang semua bukunya selalu berpredikat best seller. Tapi, best seller yang satu ini benar-benar asli, lho.
Raditya Dika sangat cerdas merangkai cerita kehidupan dalam kemasan jenaka sehingga tidak terkesan membosankan. Tulisan-tulisan Raditya Dika berasal dari blog pribadinya yang menjadi blog nomor satu di Indonesia.
Penulis yang berusia 29 tahun ini berhasil menyandang gelar penulis terkaya ke-6 berkat karirnya sebagai blogger dan penulis. Novel Kambing Jantan merupakan novel yang mengantarkannya ke posisi itu.
Kini karir Raditya kian bersinar. Bahkan ia didaulat menjadi bintang iklan dan pemain film layar lebar yang diangkat dari karyanya sendiri.
PARTNER: Penulis Biografi
Tere Liye
Nama Tere Liye mulai melejit ketika menerbitkan novel berjudul Hafalan Sholat Delisa. Novel ini berhasil menyentuh hati banyak orang. Tere Liye selalu mampu menguras airmata para pembaca novelnya.
Setelah novel tersebut, Tere Liye terus bermetamorfosis menjadi penulis berkualitas. Hingga kini Tere Liye terus mengeluarkan karya novelnya dan selalu masuk dalam jajaran novel best seller.
Beberapa judul novelnya pun diangkat ke layar lebar dan menyedot jutaan penonton. Luar biasa kan guys?
Pramoedya Ananta Toer
Beliau memang telah tiada, namun namanya masih dikenang berikut juga karya-karyanya yang selalu menginspirasi pemuda Indonesia. Bahkan karyanya terus dicetak ulang.
Beliau bernama Pramoedya Ananta Toer yang lahir 91 tahun lalu (1925). Pramoedya telah melahirkan lebih dari 50 karya.
Bahkan karyanya telah diterjemahkan ke dalam bahasa asing yang jumlahnya lebih dari 41 bahasa. Karya-karya Pramoedya yang kini banyak dibaca antara lain Tetralogi Buru, Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa.
Agnes Danovar
Penulis muda yang terbilang berkualitas selain Raditya Dika adalah Agnes Danovar. Meskipun karakter novelnya berbeda dari Raditya, namun mereka sama-sama mendapat predikat penulis termahal.
Agnes Danovar bukanlah seorang berlatar belakang seni atau sastra. Ia hanya punya latar belakang sebagai blogger, sama seperti Raditya Dika.
Namun, justru dari profesi bloggernya, Agnes Danovar berhasil menyandang penghargaan di level nasional dan internasional. Ia menjadi penulis terbaik dan paling controversial di Indonesia.
Masih ingat tokoh Gaby yang menjadi kasus terumit dalam dunia musik Indonesia? Gaby ternyata adalah karakter ciptaan Agnes Danovar.
Novel Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes pun sempat menyita perhatian penuh dari Bangsa Indonesia. Malah sampai dijadikan film layar lebar.
Saking fenomenalnya, produsen kelas kakap di Indonesia sampai rebutan rupiah hak cipta novelnya. Tapi, penulis muda ini tetap saja santai dan misterius.
Agnes Danovar jarang sekali tampil di muka umum, baik di seminar maupun televisi. Ia sering menolak tawaran tampil walaupun dibayar mahal.
Ayu Utami
Ayu Utami merupakan penulis wanita paling kontroversial di Indonesia. Lulusan Pendidikan Sastra Universitas Indonesia ini pernah menulis novel Saman yang fenomenal.
Novel tersebut berkisah tentang perempuan muda dalam pencarian identitas seksual dan penentuan nasib. Oleh masyarakat, novel Saman dinilai melanggar tabu.
Tapi, keunikan gaya bercerita Ayu Utami ini justru menjadi pelopor munculnya genre baru yang dinamakan sastra wangi. Bahkan Novel Saman diterbitkan dalam edisi Jerman oleh Horlemann.
Ayu Utami juga pernah menjadi jawara dalam sayembara penulisan roman Dewan Kesenian Jakarta 1998 dengan novelnya yang berjudul Saman. Selain itu, ia juga mendapat Prince Claus Award di tahun 2000.
Demikianlah tadi beberapa penulis terbaik di Indonesia yang bisa kamu teladani. Mereka tidak hanya banyak berkarya tapi juga mengutamakan kualitas dalam setiap karyanya.