Jangan Pernah Putus Asa, Sudah Fitrahnya Selalu Ada Jalan Keluar

Di sebagian masalah hidup, secara alamiah manusia dibekali insting untuk menghadapinya.

Namun di sebagian lain, manusia harus melalaui proses pencarian dan pembelajaran sebelum menemukan resolusi terbaik menyelesaikan masalahnya.

Ketika lapar kita makan, ketika ngantuk kita tidur, adalah insting yang otomatis mengarahkan tubuh kita.

Namun permasalahan lain seperti rasa sakit, takut, kesepian, keinginan memiliki, rasa malu, cemburu, inilah persoalan yang diperlukan usaha pembelajaran.

Kedua pemecahan masalah, baik berdasarkan insting maupun proses pembelajaran sesungguhnya sudah ada fitrah jalan keluar dari Allah SWT.

Berdasarkan insting tentu semua bisa memahami adalah fitrah yang melekat, namun jika kita harus berlelah-lelah dalam proses pencarian dan pembelajaran, apa itu juga termasuk fitrah? Berikut ini jawabannya.

 

Sudah Fitrahnya Selalu Ada Jalan Keluar

purnomo1123.wordpress.com

Dalam Al Quran surat Yusuf ayat 22: “…dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”Mengapa Allah melarang kita berputus asa? Sebenarnya ini mengandung konsekuensi logis.

Bahwa ketika Allah melarang manusia untuk berputus asa, itu artinya Allah sudah menjamin pasti ada harapan dan jalan keluar bagi setiap permasalahan. Itulah mengapa selalu ada fitrah jalan keluar dalam setiap pemecahan masalah.


Kembali ke AjaranNya Adalah Jalan Keluar

bestwallpapershdin.blogspot.com

Fitrah jalan keluar yang disediakan Allah tentunya adalah jalan yang semakin mendekatkan diri pada ajaranNya.Fitrah jalan keluar dari Allah selalu beriringan dengan sebarapa tingkat ketaqwaan hambanya.

Dengan pertaubatan, dengan rasa syukur, dengan amalan vertikal dan horizontal. Setelahnya baru segala daya akal dan upaya, kita kerahkan untuk menemukan jalan keluar yang telah Allah siapkan untuk permasalahan kita.


Manusia Sombong dengan Usahanya

sitisteady.blogspot.com

Tetapi banyak manusia sombong, merasa bisa menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa pertolongan Tuhannya. Akhirnya bukannya semakin mendekat kepada Allah, ujian hidup malah makin menjauhkan diri dari Allah, karena merasa masalahnya bisa selesai dengan usahanya sendiri.


Berputus Asa dari Jalan Keluar

bobbierobertson.com

Awalnya dia sombong merasa bisa menyelesaikan masalah dengan usahanya sendiri. Ketika masalah selesai, kesombongannya makin menjadi-jadi seolah tak ada lagi keterlibatan Tuhan dalam hidupnya.

Berbeda ceritanya jika masalah yang mendera tidak terselesaikan dengan usahanya sendiri dan makin memberatkan hidupnya. Pada titik ini kebanyakan manusia harusnya sudah sadar akan kekuasaan Allah dan membuatnya kembali tawakal.

Namun tidak sedikit yang tak lagi mengenal Allah, dia merasa tidak ada jalan keluar dan berputus asa atas masalah yang mendera. Berputus asa berarti mengingkari kekuasaan Allah atas jalan keluar, ingkar terhadap janjiNya untuk menolong hambanya yang berserah diri.


Putus Asa Bisa Menjadi Kekufuran

pinterest.com

Dalam kutipan surat Yusuf di atas, dimana posisi manusia berputus asa dari rahmat Allah (jalan keluar atas permasalahan), atau bahkan tidak mengimani adanya jalan keluar dari Allah, Allah menyebutnya sebagai kekufuran.

Masalah yang dihadapi manusia ini bisa dipahami sebagai ujian keimanan dari Allah, apakah kita kufur, atau percaya pada pertolonganNya.

Di titik ini kita meyakini, bila saja kepercayaan tentang fitrah jalan keluar tertanam masif dalam cara pandang masyarakat kita.

Persoalan kontemporer yang selama ini sebagai pelarian dari masalah manusia, seperti bunuh diri, narkotika, mabuk-mabukan, pencurian, kekerasan, dan masih banyak lain, Insya Allah akan bisa terselesaikan. Wallahu a’lam.