Seiring mobilitas anggota keluarga baik ayah, bunda, maupun si kecil membuat kuantitas waktu pertemuan sangat terbatas. Ayah dan bunda harus bekerja di luar rumah. Begitu pula si kecil harus sekolah bahkan ada yang full day sampai sore hari.
Belum lagi berbagai kursus dan les tambahan pelajaran yang membuat waktunya habis di luar rumah. Akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk membalas keterbatasan waktu kebersamaan.
Bunda dan si kecil dapat melakukan aktivitas bersama sebagai sarana pendekatan. Salah satu aktivitas yang menyenangkan untuk dilakukan bersama si kecil adalah memasak.
Tak sedikit bunda merasa terganggu ketika si kecil ikut nimbrung di dapur. Bahan-bahan makanan bececeran, alat-alat masak banyak yang kotor, belum lagi lantai dan dinding dapur belepotan.
Bunda yang kurang sabar akan membentak-bentak si kecil. Bukan kedekatan yang didapatkan, anak malah semakin jauh dengan bunda. Oleh karena itu bunda harus mengubah mindset ini.
Libatkan si kecil memasak bersama bunda di akhir pekan. Anggap saja lantai dapur belepotan dan kawan-kawannya adalah harga yang harus bunda bayar untuk menjalin kedekatan dengan si kecil.
Selain menyenangkan, memasak bersama si kecil juga memiliki manfaat mengajari si kecil banyak hal. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan jika kamu berduet dengan si kecil di dapur.
Momentum Pas untuk Komunikasi
Sebagai awalan, kamu bisa mengajak si kecil memasak makanan yang sederhana dan mudah. Contohnya adalah memasak spageti, omelet, atau sekedar membuat jus.
Sembari menyiapkan bahan makanan dan bumbu untuk di masak, kamu dapat berbagi cerita bersama si kecil. Contoh percakapan pancingan adalah bunda menceritakan anak teman bunda yang berprestasi.
Namun jangan membandingkannya dengan si kecil untuk kemudian menjelekan si kecil. Buatlah percakapan yang nyaman. Jika si kecil sudah nyaman, si kecil dengan sendirinya meneritakan pengalamannya di sekolah, bersama gurunya, bersama teman les, atau bersama teman bermainnya.
Tanggapi cerita si kecil dengan antusias sehingga komunikasi berlangsung 2 arah. Proses memasak akan terasa cepat dan tiba-tiba makanan siap untuk disajikan.
Mengajarinya Konsep Makanan Sehat
Makanan yang masuk ke dalam tubuh sangat berkaitan dengan kesehatan. Sejak dini ajarilah si kecil agar hanya memasukan makanan sehat ke dalam tubuhnya. Kenalkan dengan sayuran, buah, lauk pauk sehat, kacang-kacangan, dan lain-lain.
Jika perlu sesekali ajaklah si kecil berbelanja bahan makanan di swalayan untuk menunjukan kepadanya mana bahan makanan masih baik dan makanan yang sudah tidak baik.
Mengajarinya untuk Menghargai Makanan
Memasak memerlukan perjuangan dan waktu yang tak sedikit. Jika anak sudah terbiasa berkutat dengan bahan makanan di dapur, maka ia akan berpikir dua kali untuk membuangnya.
Sembari memasak bunda dapat menceritakan betapa lelahnya petani menanam padi dan sayur mayur. Belum lagi ayah yang harus bekerja keras untuk mendapatkan uang agar dapat membeli bahan makanan.
Kebiasaan menghargai makanan ini sangat bermanfaat saat ia sudah dewasa.
Menambah Rasa Percaya Diri Si Kecil
Anak yang memiliki keterampilan tertentu biasanya akan lebih percaya diri di sekolah maupun dalam pergaulan. Mereka mudah bersosialisasi dengan lingkungannya. Mengajari si kecil memasak tentu dapat menambah kepercayaan dirinya.
Menjauhkan Dari Kepasifan di Depan Gadget
Gadget bagai 2 mata pisau. Ia memiliki manfaat dalam kehidupan namun juga memiliki dampak buruk yang tidak bisa dihindari. Anak yang kecanduan gadget biasanya tumbuh menjadi anak yang pasif, tidak kreatif, dan kurang peka terhadap lingkungannya.
Memasak bersama si kecil dapat sementara waktu mengalihkan perhatiannya dari gadget. Mereka juga bisa lebih peka meringankan pekerjaan bunda serta bisa berkreasi.