Ada saat-saat di mana orang tua merasa kaget dan tidak menyangka dengan sikap anaknya yang tiba-tiba berlaku tidak baik. Mereka lalu berpikir, sejak kapan? Belajar dari siapa?
Sesungguhnya disitu ayah dan bunda tidak cukup bercermin, bahwa andil terbesar yang membentuk pribadi sang anak adalah orang tua itu sendiri.
Setiap tutur kata dan sikap kita sebagai orang tua terhadap anak adalah titik-titik yang akan mewarnai kertas putih anak yang masih suci. Sekecil apapun tutur kata dan sikap yang salah, akan menambah titik hitam di kertas putih.
Belum lagi jika orang tua salah memberikan pengajaran tentang nilai etika yang tepat juga tidak ada contoh yang baik dari orang tua. Keduanya adalah pengaruh terbesar dalam tumbuh kembang anak.
Jadi janganlah melihat orang lain terlebih dahulu sebelum introspeksi bagaimana kita mendidik anak dari semenjak kecil.
Semua orang bisa membesarkan anak karena itu proses alamiah. Tapi tidak semua orang bisa mendidik anak dengan baik.
Semua orang tua sayang terhadap anak. Rasa kasih sayang bukan hanya sekedar dengan memeluk, mencium, bermain bersama.
Kalau hanya itu saja berarti kita mementingkan diri sendiri saja karena itu semua adalah hasrat internal untuk menyayangi darah daging kita.
Tugas dan amanah utama orang tua adalah memberikan pengajaran dan pendidikan agar anak tercinta tumbuh menjadi pribadi yang baik, syukur-syukur jika punya bakat yang istimewa.
Banyak orang tua yang mengentengkan tentang pendidikan keluarga dan merasa pendidikan formal nantinya akan ampuh membangun budi pekerti. Jawabannya adalah salah besar!
Pendidikan formal hanyalah sebagai penunjang, hanya menyuntikkan pengetahuan kehidupan. Tapi pengetahuan bagaimana cara untuk hidup dengan baik, hanya pendidikan keluarga yang bisa.
Maka jika ingin anak kita tumbuh dengan baik, pendidikan keluarga semenjak dini harus dilakukan. Berikut ini langkah-langkah dan cara agar anak bisa tumbuh dengan budi pekerti dengan baik.