Ketika menanyakan apa cita-cita kamu, kebanyakan orang akan menjawab ingin menjadi pengusaha. Namun, hanya sedikit dari mereka yang mampu untuk mewujudkan cita-citanya. Sedangkan, kebanyakan terperosok menjadi pekerja kantoran.
Memang, menjadi pengusaha tidak membutuhkan gelar pendidikan, namun untuk bisa menjadi pengusaha tidaklah mudah. Ada yang berpendidikan tinggi, namun ia tidak mampu mewujudkan cita-citanya untuk menjadi pengusaha.
Ada pula yang hanya menempuh pendidikan hingga jenjang SMP atau SMA tapi mampu mewujudkan cita-citanya menjadi pengusaha.
Karena untuk menjadi pengusaha membutuhkan kerja keras, kerja cerdas, kesabaran, konsistensi dalam membangun bisnisnya, dan pantang menyerah saat bisnis terpuruk. Kemampuan seperti itu hanya dimiliki oleh beberapa orang saja.
Maka tidak heran jika jumlah pengusaha hanya sedikit saja. Meskipun tidak gampang menjadi pengusaha, ada segelintir anak muda yang mampu mencapainya. Mereka akhir-akhir ini sangat ramai dibicarakan di media sosial. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.
Sebastian Martinez
Siapa sangka anak dengan usia 7 tahun mampu menjadi pengusaha yang sukses. Ya, ia adalah Sebastian Martinez. Kesuksesannya berawal dari kecintaannya dalam mengoleksi kaos kaki.
Kemudian, ibunya menyuruh Sebastian Martinez untuk mendesain sendiri kaos kaki untuknya. Hal yang tidak diduga-duga adalah ternyata banyak sekali orang yang berminat dengan desain kaos kaki miliknya.
Sontak ia kebanjiran pesanan. Keuntungan yang berhasil ia raih mencapai $15 ribu atau setara dengan 207 juta rupiah dari bisnis kaos kakinya.
Atina Maulia
Bulan lalu, media sosial dihebohkan dengan bisnis hijab online yang katanya hanya beberapa jam saja jilbabnya terjual sebanyak 1000pcs. Bisnis tersebut adalah Vanilla Hijab. Pemasarannya hanya melalui sosial media, instagram.
Pertanyaannya adalah siapa dibalik kesuksesan bisnis Vanilla Hijab. Pendiri Vanilla Hijab adalah kakak beradik Atina dan Intan Kusuma Fauzia. Awalnya bisnis jilbab ini hanya dijalani oleh Atina seorang diri.
Karena kakaknya mendapatkan tugas dari kampusnya untuk membuat sebuah bisnis, maka kakaknya bergabung dalam bisnis adiknya. Kalaborasi keduanya membuahkan hasil yang luar biasa. Vanilla Hijab menjadi merk yang sudah sangat terkenal di Indonesia.
Jumlah pesanan setiap bulannya saja sudah mencapai angka sekitar 3.500pcs.
Putri Tanjung
Putri Tanjung merupakan putri dari konglomerat Indonesia, yaitu Chairul Tanjung. Kekayaan yang dimiliki orangtuanya tidak membuat ia berleha-leha untuk menikmati harta orangtuanya. Ia juga berusaha mendirikan bisnisnya sendiri.
Banyak yang bilang juga kesuksesannya berbisnis atas bantuan orangtuanya. Hal itu ternyata salah besar. Ia berusaha untuk menjadi pengusaha sejak usianya masih 15 tahun tanpa modal dari orangtuanya. Bisnis yang ia rintis adalah jasa event organizer.
Ia membangun bisnis ini bersama dengan timnya. Saat ini, bisnisnya sudah sangat dikenal oleh banyak orang. Berbagai acara seperti seminar, ulang tahun, festival musik sudah pernah ia dan tim tangani.
Permintaan pun sudah mulai banyak berdatangan meskipun pada awalnya penolakan dari sponsor pun sering kali ia terima.
Keisha Deisra
Pengusaha muda berikutnya adalah Keisha Deisra. Ia memulai usahanya dengan membuka usaha kue yang ia rintis pada saat usianya masih 17 tahun.
Bisnis kuenya mengusung konsep makanan yang aman untuk dikonsumsi untuk vegan dan aman pula untuk dikonsumsi orang yang intoleransi gluten. Bisnis yang dirintis ini ternyata berkembang dengan pesat.
Bahkan ia mengaku bisnisnya sempat kewalahan memenuhi permintaan yang sangat tinggi. Kini, bisnisnya mampu meraup omset ratusan juta rupiah dalam satu bulan.
Dea Valencia
Yang terakhir adalah wanita muda dengan bisnisnya busana batik. Wanita cantik ini bernama Dea Valencia. Ia mulai mendirikan bisnis busana batiknya saat berusia 17 tahun.
Mengusung konsep batik yang diberi nama Batik Kultur dengan model yang bergaya modern membuat bisnisnya banyak diminati oleh orang banyak.
Melalui modelnya yang modern juga membuat batik semakin diminati yang tadinya dianggap sebagai pakaian kuno dan tidak modern.