Sebagai seorang muslim, mungkin kita seringkali mendengar anjuran untuk berdakwah. Berdakwah yang dimaksud bukan berarti kita harus menjadi seperti ustadz dan ustadzah yang mengisi ceramah ya, tapi berdakwah dalam semua bidang kehidupan.
Misalnya jika seorang wanita hanya menjadi ibu rumah tangga di rumah, maka ia bisa menjalankan misi dakwahnya kepada anak-anak, begitu pula jika kita yang berprofesi sebagai pekerja kantoran, kita bisa berdakwah dengan rekan sekerja kita.
Nah, sebelum membahas dakwah lebih lanjut, maka kita pun perlu tau kenapa kita perlu berdakwah, di dalam Alquran, Allah telah menjabarkan mengenai kewajiban dakwah ini di banyak ayat.
Salah satunya dalam surat Al Imran ayat 104 yang bunyinya, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, sesungguhnya merekalah orang-orang yang beruntung”.
Selain berdasarkan firman Allah, kita pun bisa melihat realita yang ada, bahwa banyak sekali fenomena atau kejadian-kejadian di dunia ini yang memerlukan peran dakwah. Hal ini perlu kita lakukan agar nilai-nilai islam bisa diterapkan di semua sisi kehidupan dan semua permasalahan umat bisa diselesaikan sesuai syariat yang ditetapkan oleh Allah.
Kira-kira, realita apa saja yang menjadi alasan kenapa kita wajib berdakwah? Tentunya kamu mau dong menjadi golongan beruntung seperti yang disampaikan Allah dalam surat Al Imran? Dan mau nggak mau, setelah melihat fakta-fakta ini, maka kita pun akan tergerak hatinya untuk menyampaikan kebenaran.
Kondisi Ekonomi yang Memprihatinkan
Ketimpangan ekonomi sudah semakin terasa akhir-akhir ini. Ditambah lagi nilai uang yang semakin lama mengalami inflasi. Kita bisa melihat bahwa yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin terjepit. Jangankan untuk memikirkan kebutuhan sekunder, untuk makan pun banyak yang masih kesusahan dan orang-orang seperti ini ada di sekitar kita.
Andaikan saja semua orang kaya punya pemahaman untuk mengeluarkan zakatnya, menggencarkan sedekahnya dan menggerakkan sektor ekonomi yang melibatkan masyarakat, maka tingkat kemiskinan pun akan semakin berkurang dan di sinilah peran kita untuk memberi pemahaman.
Pergaulan Bebas
Media yang menjadikan pornografi sebagai ladang bisnis semakin merajalela dan yang menjadi korban adalah generasi bangsa ini, termasuk anak-anak. Jika anak-anak mengonsumsi sesuatu berbau pornografi dari kecil, maka otaknya akan rusak. Maka jangan heran jika ketika dewasa banyak yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi hal ini? Yang dibutuhkan adalah peran keluarga, peran orang tua untuk memberi pemahaman dan penjagaan kepada anak, supaya mereka tidak bisa mengakses hal ini dari lingkungannya, baik dari dunia nyata maupun maya. Dan kerja-kerja seperti ini pun bagian dari dakwah.
Tingkat Korupsi Semakin Tinggi
Penyimpangan Orientasi Seksual
Akhir-akhir ini, kita sedang diresahkan dengan maraknya fenomena penyimpangan orientasi seksual. Di mana orang-orang yang mengalami penyimpangan ini sudah terang-terangan muncul ke permukaan dan yang membuat kita bertambah miris, karena mereka tidak merasa apa yang mereka lakukan itu salah dan mereka dengan tega membuat propaganda dan menyebarkan penyimpangan ini kepada anak-anak.
Siapa yang bisa menyelamatkan anak-anak kita dari penyimpangan-penyimpangan yang ada? Tentunya orang yang paling berperan membentuk orientasi seksual yang benar adalah orang tua. Dan siapa yang punya peran memberi penyadaran kepada orang-orang yang telah menyimpang? Ini merupakan tugas kita semua. Bagaimana caranya? Inilah yang perlu kita pikirkan bersama-sama.
Penindasan dan Diskriminasi yang dialami oleh Negara-negara Islam
Selain fenomena-fenomena di atas, maka hingga detik ini kita pun masih menyaksikan penindasan dan dikriminasi yang dialami oleh saudara-saudara kita di beberapa negara Islam seperti Palestina, Suriah dan negara lainnya. Peran kita sebagai saudara sesama muslim, salah satunya adalah melakukan penggalangan dana.
Dari kasus ini, seharusnya kita malu jika kita masih enggan berdakwah. Saudara-saudara kita di sana mempertaruhkan nyawa untuk mempertahankan agamanya, sedangkan kita hanya membutuhkan keberanian dan mengorbankan keringat untuk sekedar menyampaikan.