Apakah kamu termasuk orang yang suka makan-makanan pedas? Memang, sebagian orang tidak suka dengan makanan-makanan pedas. Jika makan-makanan agak pedas sedikit saja mulut sudah tidak tahan dan perut pula sudah mulai perih.
Namun, ada orang tertentu yang sanggup makan-makanan yang sangat pedas. Mereka seakan-akan makanan seperti itu menjadi kebiasannya setiap hari. Bahkan ada yang merasa jika makanan yang dimakan tidak pedas, rasa makanannya tersebut kurang enak.
Hal ini yang menjadikan inspirasi di beberapa negara untuk mengadakan acara makan pedas. Hebatnya, acara ini tidak hanya diikuti oleh penduduk negara tersebut, namun juga warga asing juga ikut dalam meramaikan acara tersebut.
Penasaran seperti apa acaranya, berikut ini lima acara kompetisi makan pedas yang ada di dunia.
Clifton Chili Club Chili Eating Contest
Kompetisi makan cabai pertama ada di Bath, Inggris. Dalam kompetisi ini, para pecinta pedas akan bertanding di kontes makan Clifton Chili Club Chili. Kompetisi ini terdiri dari 17 ronde.
Masing-masing ronde memiliki tantangan tersendiri yang dimulai dari tame jalapeno, scotch bonnet, naga king chili dan 7-pot habanero. Peraturan dalam kompetisi ini adalah peserta yang mampu melewati 17 ronde tersebut berhasil masuk ke babak final.
Dalam babak final ini, para peserta akan diberi tantangan dengan menyantap dua cabai terpedas di dunia, yaitu Carolina dan gost peppers.
Naga King Chili Eating Competition
Ajang makan cabai berikutnya diadakan di Bagaland, India. Acara ini dilaksanakan setahun sekali. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa yang mengikuti acara seperti ini tidak hanya penduduk setempat, namun juga penduduk mancanegara.
Begitu juga acara tahunan yang diadakan di India ini juga diikuti oleh warga negara asing. Acara ini dinamakan Naga King Chili Eating Competition. Nama acara ini diambil dari nama salah satu cabai terpedas di dunia, yaitu naga king chili.
Tingkat kepedasan jenis cabai ini mencapai 1,5 juta Scoville heat units (SHU). Peraturan dalam acara kompetisi makan cabai ini adalah setiap peserta diberikan waktu selama 20 detik untuk makan cabai Naga King Chili sebanyak-banyaknya.
Setiap peserta diwajibkan minimal mengunyah cabai sebanyak tiga kali. Menurut informasi, acara kompetisi ini pernah memakan korban, tepatnya pada tahun 2013, yaitu salah satu peserta pingsan setelah mengunyah 5 Naga King Chili.
Sedangkan orang yang berhasil menjadi juaranya mampu memakan cabai Naga King Chili sebanyak 14 cabai.
The Curry Contest
Jika acara kompetisi makan pedas di Inggris dan India adalah makan cabai, di Skotlandia tidak demikian. Di negara ini diadakan makan kari dengan rasanya super pedas. Acara tersebut bernama The Curry Contest yang diadakan di Edinburgh, Skotlandia.
Jika dibayangkan, acara ini jauh lebih mudah dan tantangannya tidak terlalu besar dibandingkan acara kompetisi makan cabai. Namun, ternyata hal itu salah besar.
Acara kompetisi makan kari dengan rasa super pedas ini justru lebih berat dan tantangannya lebih tinggi dari makan cabai. Terbukti dengan banyaknya peserta yang muntah-muntah setelah makan kari super pedas ini. Mereka tidak mampu menahan pedasnya kari.
Pemenangnya saja hanya mampu makan kari sebanyak sembilan sendok saja. Setelah itu, ia menyerah karena tidak tahan dengan rasa pedasnya.
Bhut Jolokia ‘Ghost Chili’ Challenge
Kompetisi makan pedas berikutnya diadakan di Ban Karon, Thailand, tepatnya di Phuket Oldest Indian restaurant. Kompetisi ini menggunakan cabai yang bernama Gost Chili dimana cabai ini memiliki tingkat kepedasan 1000 kali lebih pedas dibandingkan dengan tetesan tabasco.
Peserta yang ingin memenangkan acara kompetisi ini harus mampu menghabiskan semangkuk bhut jolokia chicken atau lam vindaloo yang sudah diberi Gost Chili. Selain itu, peserta juga harus mampu bertahan untuk tidak minum selama tiga menit.
Peperoncino Festival Chili Eating Marathon
Acara kompetisi terakhir adalah Peperoncino Festival Chili Eating Marathon. Kompetisi ini diadakan di Calabria, Italia. Acara kompetisi ini digelar setahun sekali. Bisa dikatakan kompetisi ini berbeda dengan sebelumnya.
Jika sebelumnya hanya menahan pedas di mulut karena jumlah yang dimakan sedikit namun rasanya sangat pedas, kali ini jumlahnya sangat banyak, yaitu mencapai 50 piring penuh cabai. Cabai yang dimakan yaitu cabai lokal yang namannya peperocino.
Dibandingkan dengan cabai sebelumnya, cabai ini tidak terlalu pedas, namun jika dikonsumsi dengan jumlah yang banyak tentu akan mengakibatkan perut sakit.
Nah, kompetisi ini menguji kamampuan peserta untuk menahan panasnya cabai di perut. Peserta hanya diperbolehkan untuk memakan cabai dengan minyak zaitun dan roti.