Tuntutan dari bos yang kadang tidak masuk akal, bawahan suka bekerja seenaknya, klien yang banyak protes, office boy lamban bekerja, dan berbagai faktor lainnya membuatmu tertekan bekerja di kantor.
Belum lagi urusan rumah yang terkadang menambah ruwet pikiran. Alhasil hidup selalu penuh tekanan seolah kamu harus selalu berlari dan kesulitan untuk sekedar menarik nafas panjang.
Beberapa orang memandang bahwa tekanan kerja di kantor sangat diperlukan. Konon katanya saat mengalami tekanan, kamu akan mengeluarkan kemampuan luar biasa di luar perkiraan. Kemampuan ini tidak akan keluar jika kamu ada di zona nyaman.
Seperti halnya makhluk hidup lainnya yang mengeluarkan kekuatan hebat saat ia merasa nyawanya atau anak-anaknya terancam. Tekanan dalam pekerjaan akan membuatmu berprestasi dalam karir. Hal ini tentu berimbas pada pendapatan lebih untuk keluarga tercinta.
Namun jika kamu tidak dapat memanajemen stress, maka akan memberikan cerita yang lain. Alih-alih prestasi gemilang di kantor, kamu malah menjadi public enemy lantaran banyak yang membencimu.
Parahnya lagi ada yang harus mengorbankan rumah tangganya karena tidak bisa membagi perhatian dan waktu antara keluarga dan pekerjaan. Hal ini sering dialami terutama kaum wanita.
Berikut ini beberapa trik manajemen stress di kantor yang bisa kamu terapkan agar pekerjaanmu di kantor dapat terselesaikan dengan baik.
Buatlah Skala Prioritas
Jumlah pekerjaan yang diselesaikan jauh lebih besar dibandingkan waktu yang tersedia. Oleh karena itu kamu harus pandai-pandai mengatur waktu.
Saat melihat tumpukan pekerjaan yang menggunung di Senin pagi biasanya efek stress sudah muncul. Seolah-olah berbagai keruwetan dan hari-hari hectic satu pekan ke depan sudah terbayang di pelupuk mata.
Kamu tetap harus menyelesaikan berbagai pekerjaan tersebut. Agar lebih mudah menyelesaikannya, buatlah skala prioritas berdasarkan pentingnya pekerjaan dan mendesaknya waktu penyelesaian.
Berikan pada daftar paling atas untuk pekerjaan yang mendesak dan penting. Susunlah daftar sampai pekerjaan yang kecil sekalipun agar tidak luput untuk diselesaikan. Misalnya memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada bawahan.
Tempelkan daftar prioritas pekerjaan pada tempat yang mudah terlihat di kantor. Berilah tanda contreng pada pekerjaan yang sudah kamu selesaikan. Segera beralihlah mengerjakan pekerjaan yang lain setelah kamu menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Pelan namun pasti, satu persatu pekerjaan tersebut akan selesai dilaksanakan.
Pertimbangkan Minat dan Bakat
Beberapa orang merasa sangat tertekan dalam bekerja lantaran terjebak dalam situasi yang tidak sesuai dengan minat dan bakatnya. Sebuah pekerjaan kecil dan mudah terasa berat dan sulit.
Alhasil kamu terus menerus terjebak ke dalam ketidaknyamanan yang semakin membuatmu stress. Satu-satunya cara mengatasi stress ini adalah dengan resign dan pindah pada pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakatmu.
Namun untuk mengambil keputusan resign bukanlah sesuatu hal yang sederhana. Kamu harus mempertimbangkan dengan matang baik buruknya. Terutama bagi kamu yang berstatus sebagai kepala keluarga.
Jika resign belum menjadi keputusan yang tepat, cobalah untuk menikmati pekerjaanmu. Perlahan-lahan ubahlah mindset bahwa kamu bisa mencintai pekerjaan yang sedang kamu lakoni. Pada akhirnya pilihan untuk bertahan atau resign ada di tangamu.
Buatlah Atmosfer Menyenangkan dengan Rekan Kerja
Komunikasi dengan Pasangan
Pasangan adalah pakaianmu. Oleh karena itu jagalah selalu komunikasi hangat bersama pasangan. Jangan sampai permasalahan rumit di kantor kamu bawa pulang dan berimbas pada renggangnya hubungan dengan pasangan.
Justru dari pasangan inilah, kamu bisa mendapat charger semangat untuk menghadapi hari-hari berat di kantor.