“Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi yang beriman,” (QS Yunus 57).
Kamu masih mengaku muslim? Sudah sejauh mana kamu memuliakan Al Qur’an? Sebagian besar masyarakat masih menganggap bahwa mahar orang Islam harusnya seperangkat alat sholat. Di dalamnya termasuk juga Al Qur’an.
Mungkin sebatas ini bentuk pemuliaan orang-orang yang mengaku Islam namun hanya ada di KTP. Al Qu’an tersebut terpajang manis pada meja atau lemari di rumah sampai debu-debu halus menemaninya.
Jika kamu masih mengaku Islam maka mulailah menyingkap debu-debu halus pada Al Qur’an. Lakukan beberapa hal di bawah ini sebagai ikhtiar untuk memuliakan Al Qur’an.
Membaca Al Qur’an
“Bacalah Al Qur’an, sesungguhnya Al Qur’an itu akan menjadi syafa’at pada hari kiamat bagi yang membacanya (ahlinya).” (HR Muslim).
Cara pertama memuliakan Al Qur’an adalah dengan membacanya. Jika kamu belum bisa membacanya maka kamu harus berusaha belajar agar bisa membacanya.
Saat ini banyak lembaga pendidikan Al Qur’an yang bisa membersamaimu belajar membaca Al Qur’an. Bahkan ada yang tidak memungut biaya dalam pengajarannya.
Bacalah dengan pelan (tartil), khusyu’ dan tenang. Jangan tergesa-gesa saat membacanya.
Teruslah membaca ayat demi ayat dari Surat Al Fatihah sampai Surat An Nas. Jika sudah katam, ulangilah membaca ayat-ayat suci tersebut.
Terlebih pada bulan ramadhan, kamu harus meningkatkan interaksimu dengan Al Qur’an untuk mendulang pahala sebanyak-banyaknya.
Bagi kamu yang masih terbata-bata membaca Al Qur’an tetaplah berjuang membaca Al Qur’an. Allah akan memberikan balasan sesuai dengan usaha yang telah dilakukan hambanya.
Seperti sabda Rasulullah, “Barang siapa yang membaca Al Qur’an namun lidahnya masih berat dan terbata-bata, maka baginya mendapat dua pahala.” (Mutafaq ‘alaih).
Mendengarkan Al Qur’an
“Dan apabila dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS Al A’raf ayat 24).
Mendengarkan Al Qur’an bukan hanya sekedar mendengarkan bacaannya. Namun juga mendengarkan nasihat-nasihat kebaikan yang disampaikan Al Qur’an.
Rasulullah sangat gemar mendengarkan bacaan Al Qur’an. Suatu ketika beliau meminta Ibnu Mas’ud untuk membacakan Al Qur’an.
Saat sampai pada Surat An Nisa ayat 21 Rasulullah bersabda, “Cukup ya Ibu Mas’ud.” Ibnu Mas’ud melihat Rasulullah meneteskan air mata dan menundukan kepala karena mendengar ayat-ayat yang dibacakannya.
Mentadaburi dan Menjadikan Al Qur’an Sebagai Pedoman Hidup
“Kitab (Al Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.” (QS Sad ayat 29).
Mentadaburi sama halnya dengan menghayati Al Qur’an. Setelah wafat, Rasulullah meninggalkan Al Qur’an dan sunnah sebagai petunjuk hidup manusia agar selamat di dunia dan akhirat.
Setiap muslim wajib menghayati isi Al Qur’an untuk kemudian menjadikannya pedoman hidup. Segala permasalahan dalam kehidupan hendaknya dikembalikan kepada Al Qur’an.
Mempelajari dan Mengajarkan Al Qur’an
“Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari).
Sepanjang hayat seorang muslim harus selalu berusaha mempelajari Al Qur’an. Kemudian mengajarkannya semampunya. Sebagai contoh mengajar di TPQ masjid-masjid di kampung.
Demikianlah beberapa cara seorang muslim memuliakan Al Qur’an. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang hidup mulia bersama Al Qur’an. Islam akan kembali pada kejayaannya jika semua umat muslim memuliakan Al Qur’an.