Berkelana harus serius lho, berpetualang juga harus serius, semua hal harus serius, bahkan bercanda pun haruslah serius. Kalau kamu tidak bercanda dengan serius, tentu candaan kamu hanya akan kriuk kriuk garing.
Kalau kamu traveling dengan tidak serius, bisa jadi malah nyawa kamu terancam atau hilang di negeri orang. Serius bukan berarti takut, serius berarti penuh perhitungan dan mantap pesiapan.
Nah, tentu saja salah satu persiapannya adalah belajar dari pengalaman pada master traveling yang telah mengecap asam di pengunungan serta garam di laut, di negara antah berantah yang belum pernah mereka tinggali.
Berterima kasihlah pada para travel writer yang telah rela susah payah menulis buku, berbagi pengalaman, berbagi cerita dan tentu saja berbagi nasihat. Sebelum melakukan perjalanan yang lebih jauh, baca dulu buku karya travel writer di bawah ini.
Into Thin Air
Kalau kamu ingin merasakan betapa mengerikannya bencana badai di Himalaya pada tahun 1996, baca buku tulisan Jon Krakauer ini. Buku ini adalah kisah nyata yang telah difilmkan pada 2015 lalu dengan judul film Everest.
Jon sendiri ikut dalam ekpedisi yang merengut nyawa 8 orang pendaki profesional ini. Sebelum berani mencoba mendaki Everest, cobalah meneguhkan keberanianmu menghayati buku ini dan menonton filmnya yang penuh tragedi.
Gen Halilintar
Kalau kamu berpikir untuk melakukan traveling yang berbeda, cobalah samai gaya traveling keluarga yang satu ini. Buku karya Lenggogeni Faruk ini menceritakan petualangannya bersama suami (Halilintar) dan 11 anak – anaknya.
Keluarga muslim ini dikatakan telah mengellingi 100 negara dengan membawa serta 6 anak laki – laki dan 5 anak perempuan. Kesebelasan yang sangat unik bukan? Kesebelasan yang mengelilingi 100 negara.
Flying Traveler
Nah, kalau buku karya Junanto Herdiawan ini unik dan menarik karena foto – fotonya dengan pose seolah terbang di berbagai tenat yang ia kunjungi. Pose foto yang dilakukan Junanto disebut sebagai jump shoot. Tertarik? Baca bukunya!
The Jilbab Traveler
Buat para ukhti – ukhti yang punya passion besar untuk menjadi travel writer, jangan khawatir. Bukan kamu saja perempuan muslim berjilbab yang pertama kali mempunyai ide keliling dunia.
Coba baca buku karya Asma Nadia, The Jilbab Traveler. Dan jangan heran kalau penulisnya bukan hanya Asma Nadia, ada banyak muslimah berjilbab lainnya yang juga menceritakan kisahnya sebagai traveler dalam buku ini.
Namun, tetap ingat ya ukhti, selalu ber-traveling bersama mahram kamu, malahan kalau bisa pastinya lebih romantis jika bersama suami tercinta. Jadi, kalau kamu belum menikah, buruan nikah, lalu traveling keliling dunia.
The Naked Traveler
Kalau penulis asal sukabumi ini bernama Trinity, bukunya yang berjudul The Naked Traveler sebanyak 8 jilid bahkan telah dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris sebanyak 4 seri.
Keliling Eropa Hanya 1000 Dolar
Marina Silvia Kusumawardhani akan memberikan kamu rahasia besar. cara detil bagaimana keliling eropa dalam enam bulan hanya dengan biaya 1000 dolar. Marina sendiri telah membuktikannya dengan mengelilingi 13 negara di Eropa.
Selimut Debu, Garis Batas, Titik Nol
Inilah trilogi buku catatan perjalanan Agustinus Wibowo. Perjalanan melintasi banyak negara di Asia yang ia lakukan di sela – sela masa liburan studinya telah menginspirasi banyak orang.
Bukan hanya perjalanan mudah, Agus juga mengambarkan banyak realitas sosial di berbagai negara. Ia membandingkannya dengan impresinya tentag Indonesia. Perjalanan yang penuh pencerahan dan kaya akan nilai filosofi. Baca semua ketiga bukunya!