“Siapa saja yang siap menikah bisa menghubungi aku. Yang penting baik agamanya dan mau menerimaku apa adanya.” Pernahkah kamu membaca sebuah status facebook seperti itu?
Biasanya perempuan labil dalam hal perasaan. Tak jarang dari mereka yang lost control sehingga sulit membedakan mana yang pantas di tulis di status sosial media dan mana yang harus disimpan rapat untuk menjaga kehormatan diri.
Setiap orang tentu mendambakan pasangan hidup yang akan menemaninya dalam suka maupun duka. Seiring usia yang matang, keinginan menikah hadir dengan sendirinya.
Ditambah lagi desakan dari orang tua, tetangga, sahabat, dan kerabat yang terus-terusan bertanya, “Kapan kamu menikah?”
Lantas bagaimana ikhtiar yang bisa kamu lakukan untuk menemukan pasangan tulang rusukmu? Pastinya ikhtiar yang dilakukan adalah cara baik dan tidak menurunkan harga diri.
Akhir-akhir ini kamu tentu sering mendengar istilah proposal jodoh. Nah kamu bisa mencoba cara ini untuk menemukan pujaan hati. Berikut ini cara mengajukan proposal jodoh yang insyaa Allah aman dan di ridhoi Allah Sang Maha Cinta.
Buatlah Proposal Jodoh
Secara umum proposal jodoh berisi data pribadi, data keluarga, dan kriteria calon pasangan
Beberapa data yang perlu kamu cantumkan dalam data pribadi adalah nama lengkap, nama panggilan, tempat tanggal lahir, suku, status pernikahan, alamat asal, alamat tempat tinggal, nomor HP, pekerjaan, alamat kantor, riwayat pendidikan, riwayat organisasi, ciri fisik, karakter yang menonjol, hobi, serta ketrampilan yang dimiliki.
Adapun untuk ciri fisik bisa kamu sebutkan tinggi badan, berat badan, berkaca mata atau tidak, cacat fisik, dan penyakit yang pernah dimiliki. Data ini perlu agar calon pasanganmu lebih mudah membayangkan bagaimana profil dirimu.
Data keluarga juga lengkap dengan identitas ayah dan ibu yang meliputi nama, usia, pekerjaan, organisasi, dan karakter orang tuamu. Data saudara-saudaramu perlu dijelaskan sampai pada jumlah saudara detail dengan nama suami atau istri dan anaknya.
Kamu perlu menjelaskan usia saudara-saudaramu, pekerjaan, dan karakter masing-masing.
Adapun kriteria calon pasangan meliputi kriteria umum dan kriteria khusus. Kriteria umum menyangkut usia calon pasangan yang diinginkan lebih tua atau lebih muda, pekerjaan, pendidikan, dan lain-lain.
Sedangkan kriteria khusus meliputi merokok atau tidak, domisili dimana, dan beberapa hal-hal kecil yang kamu inginkan.
Salah satu tips dalam menuliskan proposal jodoh adalah bersikaplah sederhana. Sampaikan dengan bahasa lugas dan mudah dipahami. Tidak perlu menyampaikan kriteria muluk-muluk seperti tokoh Fahri dalam novel ayat-ayat cinta.
Standar terpenting yang perlu kamu perjuangkan adalah agamanya. Masalah materi, tempat tinggal, dan lain sebagainya bisa diperjuangkan bersama paska pernikahan.
Kepada Siapa Proposal Jodoh Diberikan?
Pilihlah orang yang menurutmu baik agamanya, baik akhlaknya, dan dapat dipercaya. Biasanya mereka memiliki banyak kenalan orang-orang yang juga baik sehingga berpotensi mempertemukanmu dengan calon jodohmu.
Jangan lupa sempurnakan ikhtiarmu dengan terus berdoa dan memperbaiki diri. Yakinlah bahwa jodohmu akan datang disaat yang tepat.
Lanjutkan dengan Ta’aruf
Setelah menemukan orang yang juga sedang mencari jodoh dan kira-kira pas dengan kriteria yang kamu ajukan, proses berlanjut pada ta’aruf. Awalnya proposalmu akan diberikan kepada dia. Kamu juga akan mendapatkan proposal dia.
Jika kalian berdua sudah sama-sama mantap melanjutkan proses, ustadz atau ustadzahmu akan memfasilitasi pertemuan kalian. Disinilah perbedaan antara ta’aruf dan pacaran.
Ta’aruf difasilitasi pihak ketiga dan tidak memungkinkan pertemuan hanya berdua. Saat ta’aruf kamu bisa menanyakan dengan detail beberapa hal yang menurutmu belum jelas dalam proposalnya.
Kalian juga bisa membuat kesepakatan pernikahan seperti membolehkan istri bekerja, membebaskan aktivitas kebaikan, dan sebagainya. Ta’aruf yang sudah sama-sama mantap dilanjutkan dengan proses khitbah dan menikah.