Tanpa disadari tentu saja mekanisme hidup manusia berhubungan dengan kenyamanan yang diterimanya. Artinya, memang normal kalau kamu cenderung memilih sesuatu yang mudah dan tanpa resiko untuk kepentingan diri kamu.
Namun, tahukah kamu bahwa terkadang kesuksesan dan keberhasilan itu hanyalah milik orang – orang yang bersungguh – sungguh? Sementara orang – orang yang terhambat dan tersendat keberhasilannya selalu berlindung dibalik alasan klise di bawah ini.
Saya Tidak Punya Waktu
Semua orang punya waktu yang sama, 24 jam, maka jika kamu mengatakan bahwa kamu tidak punya waktu untuk belajar lebih dan melakukan lebih, mungkin memang kamu tidak mau ‘membeli’ waktumu sendiri.
Tidak masalah, buat mereka, orang – orang yang telah sukses dan berhasil, ada atau tidak adanya kamu tidak pernah menjadi pengaruh pada keberhasilan mereka.
Saya Tidak Punya Uang
Tentu saja kamu tidak punya uang, itu kesalahanmu karena tidak mau bersabar untuk sedikit menabung dengan rutin atau paling tidak melakukan investasi yang nyata. Kamu hanya terus – terusan belanja apapun yang kamu inginkan.
Saya Terlalu Lelah
Lumrah sajalah kalau kamu lelah, kamu sibuk mengeluh bahkan mengutuki diri sendiri. Tidak hanya waktumu yang habis menyesali diri, tenagamu juga berkurang drastis sampai – sampai kamu hanya punya tenaga untuk beristirahat.
Saya Tinggal di Kota Kecil
Banyak orang tinggal di kota kecil tetapi pikiran mereka lebar dan besar. Kalau kamu beralasan akses yang kuran, mungkin karena kamu tidak benar – benar mau belajar mengoptimalkan internet dan segala potensi manfaatnya.
Saya Tinggal di Negara yang Rusak
Siapa yang lebih merusak negara kalau bukan orang – orang seperti kamu yang kerjanya hanya mengutuk kekurangan negara. Sementara kamu sendiri hanya hidup untuk dirimu sendiri.
Apa pernah kamu memberikan suatu kontribusi yang berdampak untuk negeri ini?
Saya Tidak Punya Pengalaman
Tidak ada orang yang berpengalaman berhasil. Keberhasilan selalu menjadi pengalaman pertama. Itulah mengapa kamu harus terus belajar dan belajar, lantas mencoba jalan baru dan jalan lain.
Hal yang pasti adalah bahwa keberhasilan adalah ketika kamu siap dan kesempatan datang, pada saat itulaj kamu berhasil.
Saya Minoritas
Kamu belum juga mengerti dan paham? Semua orang berhasil itu minoritas, jumlah mereka tidak pernah mencapai angka 10% dari total populasi. Itulah mengapa mereka disebut berhasil, karena mereka extraordinary.
Orang Tua Tidak Mendukung Saya
Alur pikiranmu terbalik parah, bukan orang tua yang tidak mendukung kamu, mana mungkin ada orang tua yang tidak mendukung keberhasilan anaknya. Hal yang sebenarnya adalah kamu tidak berkomunikasi dengan sempurna dengan orang tua.
Orang tua utuh diajak bicara, mereka ingin mengerti bagaimana rencana kamu, apa yang kamu lakukan dan bagaimana cara kamu mengatasi masalah. Nah, kalau semua itu serba tidak jelas, mana mungkin orang tua mendukung ketidak jelasan itu?
Saya Punya Pekerjaan
Semua orang punya pekerjaan, tetapi adanya pekerjaan rutin tidak membuat orang sukses diam dan menjadi makhluk statis. Orang sukses selalu dinamis, mereka beradaptasi berdasarkan kebutuhan dan kemampuan.
Dan seluruh pekerjaannya tetap terselesaikan. Bukankah polanya mudah ditebak? Mereka yang sukses jelas – jelas selalu melakukan sesuatu yang lebih, mengerjakan sesuatu yang lebih ketimbang orang – orang yang tidak sukses.
Saya Useless
Kamu useless? Tidak berguna? Kalau begitu berhentilah membaca artikel ini dan tetaplah seperi itu. Tetaplah menjadi pribadi yang useless. Karena sepertinya kesuksesan dan keberhasilan memang tidak cocok buat kamu.
Kamu lebih cocok dengan kegalalan atau minimal pas – pasan dan biasa – biasa saja. Kelak saat kamu mulai bosan dan jengah dengan dirimu yang sekarang, baca lagi artikel ini dan pilih kembali jalan hidup kamu.
Apakah menjadi orang yang banyak alasan dan identik dengan kegagalan, ataukah menghayati jalan kehidupan yang penuh usaha, upaya, rencana dan tahan badan serta pikiran, demi keberhasilan yang lebih menjanjikan.
Selamat berusaha menjadi orang yang sukses dan berhasil!