Kurma merupakan buah yang banyak dicari oleh masyarakat Indonesia, meskipun tanaman ini hanya bisa tumbuh subur di wilayah Timur Tengah. Oleh karena itu tak heran kalau kurma adalah salah satu buah yang digemari untuk dikonsumsi saat berbuka puasa. Selain dari rasa manisnya yang alami, kurma juga memiliki khasiat untuk kesehatan karena kandungan protein dan seratnya yang tinggi. Salah satu khasiatnya adalah dapat mengatasi demam berdarah.
Dalam Al-Qur’an disebut bahwa Allah telah memerintahkan Jibril untuk menyuruh Siti Maryam memakan buah kurma agar tubuhnya tetap kuat.
“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu…” (Maryam : 25)
Nabi mensunnahkan untuk memberi makan bayi yang baru lahir dengan kurma yang dilumatkan dengan mulut kemudian menyapunya ke langit-langit mulut dan bibir bayi. Sebagaimana yang dikisahkan oleh Asma’ binti Abu Bakar sebagai berikut.
Dari Asma’ binti Abu Bakar radiyallahu ‘anhu – bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, “Saya pergi ke madinah ketika hamil 9 bulan. Sesampai di Quba’ saya melahirkan di sana. Saya pun mendatangi Rasulullah, maka beliau meletakkan Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau memasukkan kurma yang telah dilumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah, kemudian beliau men-tahnik-nya, lalu beliau pun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.” (HR Bukhari)
Bila dilihat dari kandungannya, dalam satu biji kurma mengandung karbohidrat, protein, lemak tumbuhan, vitamin, serat dan mineral. Karbohidrat dalam kurma adalah glukosa dan fruktosa. Sedangkan vitamin yang terkandung didalamnya adalah vitamin A, C, B kompleks, riboiflavin, tiamin, niasin dan asam folat. Buah ini memiliki kandungan mineral berupa kalium, kalsium, fosfor, zat besi, selenium, natrium, magnesium, cobalt dan zink. Lemak yang terkandung dalam kurma adalah jenis lemak tak jenuh.
Menurut pendapat Fendy Susanto, STP, CPT, CFT, ahli gizi dari Nutrifood Research Centre, sari buah kurma sangat baik dikonsumsi oleh penderita demam berdarah karena dapat meningkatkan kadar trombosit. Persentase peningkatan trombosit dengan mengonsumsi buah kurma mencapai kenaikan 23,90% per hari. Jauh berbeda jika tanpa mengonsumsi sari buah kurma trombositnya hanya 8,09%. Karena itu, dengan mengonsumsi sari buah kurma proses pemulihan pasien demam berdarah bisa lebih cepat. Wallahua’lam.