Dari abad ke 6 tanaman Alfalfa atau Medicago Sativa sudah digunakan oleh orang Cina untuk mengobati penyakit batu ginjal, saluran pencernaan dan kembung.
Pada Awalnya, dalam dunia pengobatan tradisional, orang Cina sering menggunakan daun Alfalfa untuk mengobati berbagai macam penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan.
Kemudian teknologi pengobatan semakin berkembang untuk membantu membersihkan racun dalam darah atau yang lebih dikenal dengan detoksifikasi dan pengobatan peradangan sendi.
Sedangkan dalam pengobatan dari India (Ayurveda), daun ini berguna untuk mengobati sakit pencernaan. Alfalfa juga diyakini dapat membantu meringankan gejala penyakit radang sendi.
Tidak hanya di Cina dan India, ternyata di Eropa daun alfalfa juga dikenal sebagai ‘obat rakyat’ yang sangat baik untuk memperlancar kencing. Keampuhannya sebagai antibiotik tidak hanya di dalam tubuh. Chlorophyll yang terkandung dalam daun alfalfa juga digunakan sebagai desinfektan untuk mengobati infeksi luka luar.
Dalam The American Journal of Surgery 1940 karya Benjamin Cruskin M D. Ia merekomendasikan chlorophyll sebagai pencegah dan penyembuh berbagai infeksi dan luka.
Keunggulan lain dari daun alfalfa adalah mempunyai kandungan vitamin dan mineral yang lengkap. Vitamin yang terkandung dalam daun alfalfa adalah: vitamin A, thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin (vitamin B3), vitamin B5, vitamin B6, vitamin C, vitamin K, dan asam folat. Selain vitamin, daun alfafa juga mengandung mineral unggulan, yakni kalsium, besi, magnesium, fosfor, tembaga, dan seng.