Laut Baltik adalah laut yang besar yang ada di Benua Eropa, khususnya Eropa bagian barat. Laut Baltik ini memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Eropa, baik dari zaman dahulu kala sampai sampai sekarang ini. Bahkan sampai ada dari sebagian mereka yang mengarang lagu khusus untuk Laut Baltik.
Laut Baltik adalah bagian dari Kelautan Pasifik. Laut ini dikelilingi oleh Skandinavia, Finlandia, Negara-negara Baltik, dan dataran Eropa Utara. Laut Baltik membentang dari 53 derajat lintang utara sampai 66 derajat lintang utara. Sedangkan lebarnya membentang dari 10 derajat lintang timur sampai 30 derajat lintang timur. Kalau ditotal berarti Laut Baltik memiliki panjang 1600 kilometer dan luas 190 kilometer.
Bentuk Laut Baltik ini memanjang dan memiliki beberapa bagian yang menjorok ke daratan. Bagian tersebut adalah seperti Teluk Finlandia dan Teluk Bothnia. Ada puluhan pulau besar di Laut Baltik Ini.
Kedalaman rata-rata Laut Baltik adalah 55 meter atau 180 kaki. Sedangkan kedalaman yang paling dalamnya adalah sekitar 459 m atau 1500 kaki. Volumen air yang ada di Laut Baltik adalah 21.700 kilometer kubik. Selain itu Laut Baltik memiliki pajang pantai sekitar 8000 kilometer.
Tingkat garam yang ada di Laut Baltik lebih rendah dari lautan pada umumnya, yaitu di bawah rata-rata 3,5 persen. Bahkan ada sebagian air di Laut Baltik yang bisa diminum sebagai air segar pada umumnya.
Sebenarnya Laut Baltik memiliki banyak sebutan. Yang menyebut Laut Baltik itu adalah Negara Inggris, Lituania, Italia, Spanyol, dan lain-lain. Sedangkan Negara Jerman dan Negara berbahasa Finlandia menyebutnya East Sea atau Laut Timur.
Berdasarkan kronologi sejarahnya, Laut Baltik disebut dengan Laut Baltik oleh sejarawan Adam dari Bremen. Tetapi asal usul nama Baltik tersebut tidak ada yang pasti. Ada yang beranggapan nama itu berasal dari kara belt atau dalam Bahasa Indonesia berarti sabuk. Mungkin karena memang bentuknya yang memanjang seperi sabuk.
Pada zaman Kekaisaran Romawi, Laut Baltik dikenal dengan Mare suebicum atau Mare Sarmaticum. Tacitus dalam AD 98-nya menyebutkan bahwa Agricola dan Germania mendeskripsikan, dinamai untuk suku Suebi. Setelah itu suku Suebi pindah ke tempat lain.
Dalam awal-awal Abad Pertengahan, Pedagang Norse (Skandinavia) membuat perdagangan kekaisaran di sekililing Baltik. Setelah itu mereka bertarung memperebuatkan kuasa atas akses Laut Balatik dengan Suku Wendish. Para Norse juga menggunakan Sungai Rusia untuk jalur perdagangan, yang mana jalur tersebut bisa tembus ke Laut Hitam. Zaman dimana suku Norse ini mendominasi inilah yang biasa disebut Zaman Viking.
Sejak zaman viking, mereka menyebut Laut Baltik sebagai Ausmarr atau Eastern Sea atau Laut Timur. Pada zaman itu, dalam sisi ekonomi Laut Baltik menjadi penyedia ikan dan juga mutiara. Negara-negara yang berbatasan dengan Laut Baltik saling mengekspor barang-barang seperti kayu-kayuan, flak, hemp, dan bulu domba melalui kapal yang melintasi Laut Baltik.
Laut Baltik pernah digunakan beberapa kali dalam konflik. Pada periode abad ke-8 sampai abad ke-14, ada banyak bajak laut di Laut Baltik mulai dari pesisir Pomerania dan Prussia, dan termasuk Bajak Laut terkenal yaitu Victual Brothers.
Pada abad ke-18 Prussia dan Rusia menjadi kekuatan yang mendominasi di Laut Baltik. Kemudian dalam Peran Crimean, Inggris dan Prancis membentuk aliansi untuk menyerang benteng Rusia di Baltik. Lalu pada Perang Dunia ke-2, Jerman hampir mengklaim seluruh bagian Laut Baltik.
Di Tahun 1945, Laut Baltik menjadi kuburan masal bagi banyak tentara dan pengungsi yang kapal mereka karam karena tertembak torpedo. Hal ini menjadi salah satu tragedi terburuk di atas laut yang pernah ada. Sekitar 9000-an orang tewas. Pada tahun 2005, sekelompok ilmuwan dari Rusia menemukan ribuan pecahan pesawat, kapal perang yang tenggelam, dan banyak material lainnya sisa dari Perang Dunia ke-2.
Itulah sekilas tentang Laut Baltik dilihat dari sisi geografis, ekonomis dan politisnya. Laut Baltik ini menjadi saksi sejarah umat manusia dari zaman dahulu sampai zaman sekarang, khususnya masyarakat Eropa.