Wayang orang disebut juga sebagai wayang wong (dalam bahasa jawa). Wayang orang adalah wayang yang dimainkan langsung oleh orang sebagai tokoh dalam cerita wayang tersebut. Wayang orang sendiri diciptakan oleh sultan Hamangkurat I pada tahun 1731.
Sesuai dengan namanya, wayang ini dipergelarkan tidak menggunakan objek boneka-boneka wayang yang terbuat dari kulit kerbau atau kulit sapi, tapi langsung menggunakan objek orang sebagai pemeranya. Mereka memakai atribut layaknya wayang kulit dari mulai pakaian, make-up sampai hiasan-hiasan yang biasa dipakai wayang kulit.
Untuk pertama kalinya wayang orang dipentaskan secara terbatas pada tahun 1960. Meskipun pada saat itu hanya kerabat keraton dan para pegawainya yang bisa menikmati pertunjukan wayang tersebut. Namun, seiring waktu kesenian wayang orang mulai digemari oleh masyarakat umum.
Pada masa pemerintahan Mangkunegara VII (1916-1944) kesenian wayang orang mulai diperkenalkan pada masyarakat di luar tembok keraton. Usaha memasyarakatkan kesenian ini semakin pesat ketika Sunan Paku Buwana X (1893-1939) memprakarsi pertunjukan wayang orang bagi masyarakat umum di balekambang. Taman Sri Wedari, dan di pasar malam yang diselenggarakan di alun-alun. Para pemainya pun bukan lagi abdi dalem saja, namun orang luar yang punya bakat dalam memainkan seni wayang orang.
Penyelenggaraan pertunjukan Wayang Orang secara komersial baru dimulai pada tahun 1922. Mulanya, dengan tujuan mengumpulkan dana bagi kongres kebudayaan. Setelah itu Wayang Orang juga menyebar ke Yogyakarta. Pada zaman pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VII (1877 -1921) keraton Yogyakarta dua kali mempergelarkan pementasan Wayang Orang untuk tontonan kerabat keraton.